30

20.8K 1.2K 84
                                    

mulai saat itu Keluarga Robertson hidup dengan tenang tidak ada lagi bahaya yang mengancam keluarga mereka, mereka hidup dengan damai layaknya keluarga pada umumnya yang hidup dengan tenang, damai dan selalu bahagia setiap harinya

tidak ada lagi keluarga Robertson yang disibukkan dengan bekerja dari pagi hingga bertemu pagi lagi tanpa merasa lelah sedikitpun, mansion yang dulunya suram dan juga sunyi bisa sangat berubah seperti sekarang tidak ada lagi kesunyian yang ada hanya tawa merdu si bungsu kesayangan mereka, yang selalu saja bisa membuat mereka tertawa hanya karena tingkah menggemaskan yang tidak pernah luput dari perhatian mereka

Keluarga ini sekarang lebih suka menghabiskan waktu di mansion saja melihat kegemasan si balita yang tidak pernah membuat mereka bosan menatap wajah lucu dan suara tawa yang mengalun indah ditelinga mereka

"mymy aman acen tenapa"tanya Nana kepada Erala saat melihat wajah lesu Arsen

"paman arsen lelah sayang karena terlalu sering bekerja"jelas Erala kepada sang putra

Nana yang mengerti pun mengangguk lalu mendekat ke arah Arsen

Cup!

"ehh?"seru Arsen dengan wajah terkejut nya memegang sebelah pipinya yang di kecup oleh si balita

"aman acen tapek tan? adi nana kiss bial nda tapek agi, ata Dydy alau Dydy tapek halus di kiss bial nda tapek agi"jelas Nana yang membuat Arsen melongo melihat keponakannya yang sangat polos

mau saja di Bohongi oleh si Johnny Johnny itu, pikir Arsen

"ahh begitu t-terimakasih kecupannya bayi"ujar Arsen masih dengan wajah syoknya

"abang mau juga"ucap max mendekat kepada nana

"abang im uga tapek sepelti aman acen?"tanya Nana yang diangguki lesu oleh max

sedangkan Syela dan arsen yang melihat wajah max rasanya ingin muntah melihat wajah datarnya memasang wajah memelas kepada si bayi

si kecil yang memang dasarnya polos pun mengecup pipi max begitu juga Kafael, Melvin dan juga Ravin yang juga ikut-ikutan memasang wajah lelahnya

.

.

.

merupakan keajaiban dunia melihat keluarga Robertson yang awalnya dingin dan kaku menjadi keluarga yang hangat dan banyak bicara seperti sekarang

"Hei Arsen kembalikan Putraku dan pergilah sana kau bekerja!!! Merusak pemandangan di pagi hari saja"kesal Johnny kepada Arsen yang masuk kamarnya tanpa permisi dan parahnya pria itu menculik bayinya membuat dirinya dan Erala panik setengah mati

"diamlah Johnny aku hanya meminjam Putramu sebentar saja, dasar pelit sekali mengenai bayi gendutku ini"cibir Arsen menjauhkan Nana dari Johnny yang berniat mengambil Putranya

Jika kalian bertanya bagaimana keadaan Nana maka jawabannya adalah si bayi hanya pasrah saja tubuhnya bergerak-gerak kesana kemari karena ulah Arsen

"sopanlah sedikit aku lebih tua darimu dasar tidak laku-laku"ucap Johnny menatap mengejek Arsen

"Hei pak tua aku sedang tidak berjualan apalagi menjual diriku sendiri"balas arsen tidak mau kalah dari Johnny

"dasar bujang lapuk"ejek Johnny menatap sinis arsen

"Belisik nana nda like dydy ama aman acen, tulunin nana sekalang uga dasal aman acen jelek!!!"pekik si kecil memukul wajah Arsen yang tengah menggendongnya

"aduh iya-iya ini diturunin kok dasar bayi gendut"cibir arsen kesal enak saja dirinya di katain jelek sama bayi Buntet ini

"aman jelek dydy uga jelekk"ujar nana menatap kesal Johnny dan arsen

Nana ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang