Paginya mansion yang biasanya terlihat sepi sekarang sudah terlihat seperti berpenghuni karena ulah Nana yang selalu saja membuat panik orangtuanya seperti sekarang
"Sayang jangan berlari nak nanti kamu jatu-"belum selesai Erala berbicara hal yang tidak diinginkan olehnya benar' terjadi
Brukk!!!
"Baby baik' sajakan tidak ada yang terluka kan nak"panik Erala melihat Nana yang tersungkur
Tapi bukannya menangis sibayi malah membaringkan badannya dilantai marmer tersebut
"wahh mymy baling dicini enakk antai na ingin hihii,Nana au tidul dicini jaa mymy"ucap Nana membuat Erala yang awalnya panik langsung menggeleng kepala melihat tingkah sibayi
Jika Suaminya yang melihatnya pasti Putra kecilnya sudah menangis karena Suaminya yang langsung mengangkat paksa tubuh sang putra,tapi karena Johnny sudah berangkat kekantornya dirinya akan membujuk sibungsu dengan lemah lembut
"Tidak boleh tidur disitu sayang,disitu kotor ayo bangun nak"bujuk Erala kepada sibayi yang bukannya bangun malah berguling-guling dilantai tersebut
"Nana sayang ayo bangun"ucap Erala membujuk Nana yang masih asik menggulingkan tubuhnya
Erala hanya bisa menghela nafas panjang saja melihat tingkah sang putra tapi dari kejauhan dirinya melihat bahwa kedua putranya yang sudah pulang dan sedang berjalan kearahnya bisa bernafas lega untuk membujuk sibungsu
Sedangkan Nana yang tengah asik berguling-guling tiba' berhenti karena melihat 4 pasang sepatu Pantofel yang mengkilat berada tepat dihadapannya
"Nakal"Ucap Melvin dingin tanpa ekspresi
"Sepertinya baby ingin dihukum hmm"ucap Ravin tidak kalah dinginnya seperti Sang kakak
"eungg ndaa Abang ndaa"ucap Nana menggeleng,dirinya pun langsung saja bangun dan berniat meminta pertolongan Erala tapi kalah cepat dengan Melvin yang langsung menggendongnya
"u-ugh Abang n-ndaa hiks Nana c-calah maaf hiks"tangis Nana digendongan Melvin
Bisa sibayi lihat wajah kedua abangnya yang sedang menahan amarahnya dan itu sangat menakutkan baginya
"Jangan sampai melakukan kekerasan fisik kepada baby n-nak"ucap Erala mengingatkan kedua putranya yang membawa tubuh sibungsu kekamar Sang Sulung
"mymy hikss m-mymyy,Abang n-ndaa huwaa au mymy hiks"Isak sikecil tapi Melvin dan Ravin tidak memperdulikan tangisan sibungsu
Mereka akan menghukum sibungsu kali ini dan pastinya mereka tidak akan melakukan kekerasan fisik sedikitpun mereka hanya memberikan penjera untuk adik kecil mereka
Melvin membawa sibungsu kekamarnya dan diikuti oleh adiknya Ravin,mereka pun memasuki kamar Melvin dan hal yang pertama dilihat adalah kegelapan bahkan Nana sampai menyembunyikan wajahnya didada bidang Abang sulungnya
"hikss a-abang maaf hikss N-nana akal hiks Ngan m-malah"Isak sikecil takut jika kedua abangnya marah padanya
Tapi Melvin dan Ravin tetap acuh dengan tangisan sang adik,walau didalam lubuk hati mereka,merasa kasihan dengan sibayi
Melvin pun langsung mendudukkan tubuh Nana ditengah' kasurnya seorang diri sedangkan dirinya duduk disamping Ravin yang sudah duduk dikursi yang berada dikamar tersebut
"hiks a-abang Vin Abang a-avi maaf Nana calah hiks"Isak Nana ketakutan karena kedua abangnya yang mendiami dirinya dan yang lebih parah pencahayaan dikamar Melvin sangat minim membuat sibayi semakin ketakutan
"Nana ndaa au sendili hikss"Isak Nana mencari keberadaan kedua abangnya
"Baby tau kesalahan apa yang telah baby lakukan hmm"ucap Melvin akhirnya setelah beberapa saat berdiam saja

KAMU SEDANG MEMBACA
Nana ✓
Teen FictionMenceritakan tentang Seorang balita yang bernama Navarro Aqiel Arfalio balita berusia 3 tahun yang hidup sebatang kara tanpa tau Siapa dan dimana orangtua kandungnya, Navarro memiliki sebuah nama panggilan yang sangat lucu untuk dirinya,Nana itulah...