10

34K 1.9K 21
                                    

"m-mymy"lirih sibungsu sebelum kegelapan benar' mengambil kesadaran nya

Erala yang melihat jika kesadaran sibungsu mulai menipis pun mempercepat langkahnya

Sedangkan wanita itu yang mendengar Erala memanggil bocah dihadapannya Putra pun tubuhnya bergetar dan wajahnya yang langsung pucat

"N-nana sayang"panggil Erala lirih kepada Nana yang sudah tidak sadarkan diri

"ya t-tuhan Nana s-sayang"panik Erala yang melihat cairan merah mulai mengalir dari belakang kepala sibayi

"APA YANG KAU LAKUKAN!!!"bentak Erala tidak terima Putra kecilnya dilukai oleh siapapun termasuk wanita jalang dihadapannya sekarang.

"n-nyonya say-a s-saya tidak sengaja!!!iya s-saya tidak sengaja melukai bocah siala-"ucap wanita itu ketakutan tapi tanpa sadar dirinya mengatakan sesuatu yang membuat Erala semakin marah

"Bawa wanita jalang ini,siksa hingga dirinya memohon untuk dibunuh"titah Erala dengan suara rendahnya

Membuat beberapa karyawan disana merasakan bahwa hawa kantin tiba' berubah menjadi menyeramkan

"Baik Nyonya"jawab Pengawal menyeret paksa wanita itu yang terus memberontak

"N-nyonya say-a minta maaf s-saya tidak sengaja melukai bocah sial- TUAN MUDA KECIL"teriak wanita itu yang dihiraukan oleh Erala yang menangis dalam diam karena kondisi sibungsu

Pengawal dan karyawan disana yang tidak mengetahui dan hanya menyaksikan perbuatan wanita itu melukai Tuan muda kecil mereka membuat hati mereka menjadi resah dan menyesal karena tidak melindungi Nana terutama Pengawal yang memang sudah diperintahkan menjaga sibungsu oleh erala

"s-sayang hikss"tangis Erala sendu menggendong tubuh lemah Nana

"Apa yang terjad-"ujar Johnny yang memasuki kantin diikuti oleh Anton dibelakangnya

"APA-APA INI?!SIAPA YANG MELUKAI PUTRA BUNGSUKU!!!"bentak Johnny menatap tajam dan menusuk karyawan dan Pengawal disana

"m-mas hikss b-baby"tangis Erala menghampiri Johnny

Johnny yang melihat Erala mendekat kearahnya dengan mendekap tubuh lemah Sang Putra pun mengambil alih tubuh Nana

"Tunggu konsenkuensi kalian"ucap Johnny dengan tatapan datarnya

Johnny pun langsung beranjak dari sana untuk membawa sibungsu yang sudah tidak sadarkan diri

diperjalanan kerumah sakit Johnny dan Erala dilanda rasa cemas dan ketakutan yang begitu dalam karena wajah Nana begitu pucat

"C-cakit dydy-y mymyy p-pala Nana caki-t hiks"lirih sibungsu setengah sadar

"PERCEPAT ANTON"bentak Johnny membuat Anton menambah kecepatan mobil

"N-nana sayang-g hiks"tangis Erala sendu menatap wajah Putra kecilnya yang sangat pucat

Sesampainya dirumah sakit Johnny segera membawa tubuh kecil tidak sadarkan diri Nana agar segera mendapat penanganan dokter

"Cepat Periksa Putra kecilku Sialan!!!"bentak Johnny yang menggema dilorong rumah sakit

teriakan Johnny membuat dokter dan perawat yang  bertugas segera menghampiri pemilik rumah sakit yang menjadi tempat mereka bekerja

"B-baik Tuan"jawab dokter itu dengan suara bergetar

Dokter itu pun segera memeriksa keadaan Tuan muda kecil Robertson sedangkan Johnny dan Erala menunggu didepan ruangan tersebut

"Mas b-baby hiks ini s-salah aku andai a-aku tidak hiks membawanya k-kekantor pasti semua ini tidak akan t-terjadi"tangis Erala didalam dekapan Johnny

"tenanglah Putra kecil kita baik' saja semoga saja"ucap Johnny menenangkan Erala dan melanjutkan kata' terakhirnya dalam hati

disaat mereka menunggu untuk mengetahui kondisi sibungsu dari arah belakang terdengar suara langkah kaki seseorang yang begitu cepat dan menggema dilorong tersebut

"apa yang terjadi"tanya Melvin kepada kedua orangtuanya

"Bagaimana bisa jalang itu melukai adik kecil kami Dad"tanya pemuda satunya iyalah Ravin

"saat itu mommy kalian sedang membeli makanan untuk baby dan setelah mommy kalian pergi wanita jalang itu menghampiri baby dan melukainya"jelas Johnny membuat kedua Putranya begitu marah dan geram dengan Jalang tersebut

"m-maaf maafin mommy hikss"tangis Erala lirih dirinya merasa bersalah karena meninggalkan sibungsu sendirian

"jangan menangis,ini bukan salah mommy jadi berhenti meneteskan air mata dari mata indah ini hmm"ujar Melvin menyeka air mata Erala menggunakan tangannya

"Kak Melvin benar mom,berhenti menangis hmm,adik kecil kami akan sedih jika melihat mommy seperti ini"ucap Ravin yang juga turun tangan menenangkan sang ibu

Johnny yang menyimak percakapan istri dan kedua putranya hanya bisa tersenyum tipis dan dirinya bersyukur memiliki Putra seperti Melvin dan Ravin,walau wajahnya selalu datar dan sifatnya yang selalu dingin tapi jauh didalam lubuk hatinya,mereka berdua selalu menyayangi dan perhatian kepada keluarganya

"t-tapi hiks a-adik kal-"melvin pun memotong ucapan Erala yang terdengar bergetar dan dirinya tidak tega jika melihat ibunya menangis seperti sekarang

"dengarkan Melvin mom,apa yang terjadi kepada baby bukanlah salah mommy tapi itu salah wanita jalang dan bodyguard yang tidak becus menjaga adik kami"jelas Melvin agar Erala tidak terus-menerus merasa bersalah,Erala pun hanya mengangguk pelan saja menjawab ucapan Putra sulungnya

bertepatan dengan berakhir percakapan mereka,pintu ruangan sibungsu pun terbuka menampakkan dokter yang tadi memeriksa Nana

"Bagaimana"tanya Johnny

"Syukurlah benturan pada kepala Tuan muda kecil,tidak begitu parah pada bagian Oksipitalnya(tulang belakang kepala)"jelas dokter itu yang hanya mendapat jawaban anggukan dari keluarga Robertson

Dokter itu hanya bisa menghela nafas panjang dan memperbanyak sabar saja menghadapi sikap Keluarga didepannya sekarang ini

"apa saya sudah bisa menemui Putra bungsuku"tanya Erala menatap lekat penuh harapan dokter tersebut

"Tuan dan nyonya sudah bisa menemui Tuan muda kecil"jawab dokter itu sedikit tersenyum dan tetap saja mendapat anggukan sebagai jawaban

"VIP"ucap Johnny yang membuat dokter itu mengangguk kan kepalanya

"Baik Tuan,kalau begitu saya permisi Tuan Nyonya"pamit dokter itu membungkuk sejenak dan beranjak dari hadapan keluarga dingin dan kaku itu

Skip saat Nana sudah dipindahkan keruangan VIP atas permintaan Keluarganya

"Sayang maafin m-mommy"ucap Erala menatap sendu Nana dan menggenggam tangan kecil milik Nana

"Cepat sadar hmm,Daddy kangen kamu"ucap Johnny mengelus kening sibayi pelan

Yang membuat mereka begitu bersalah dan merasa gagal menjaga Nana ialah bisa mereka lihat kepala sibungsu yang diperban akibat wanita jalang itu,padahal bayi kecil dan permata Robertson ini tidaklah melakukan kejahatan kepada siapa pun tapi selalu saja ada seseorang yang melukainya

"Cepat sembuh pangeran kecil,maafin Abang Vin yang tidak bisa menjaga kamu dari orang'  jahat yang ingin melukai kamu,maafin Abang baby"batin Melvin menatap sendu adik kecilnya yang masih setia menutup mata indahnya

"Maafin Abang Avi adik manis,maaf Abang tidak bisa menjaga kamu dari wanita jalang itu Abang janji akan membalas apa yang telah dilakukannya kepada kamu dua kali lipat"batin Ravin menatap Nana yang tidak sadarkan diri

"Cepat sembuh adik manis,Abang Avi,Daddy,Mommy dan Abang Melvin merindukan suara manis dan candu kamu,kami sangat menyayangi baby jadi jangan pernah sakit seperti ini lagi dan meninggalkan kami hmm"batin Ravin dengan tatapannya yang melembut menatap sibungsu Robertson

Votenya kakak jangan lupa ya💚💚💚

01-09-2023

Nana ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang