8

42.2K 2.2K 12
                                    

"BABY"pekik mereka serempak terkejut karena sibungsu yang tertidur dibawah meja ruang tamu, bagaimana bisa pikir mereka

Nana yang mendengar teriakan Keluarga pun tersentak kaget dalam tidurnya dan berakhir dirinya menangis karena terkejut

"hikss"isaknya dengan mata yang berkaca-kaca menatap keluarganya

"Sayang mommy cup cup berhenti nangisnya hmm,nanti dadanya sesak sayang"ucap Erala menenangkan sibalita yang masih saja terisak digendongannya

"m-mymy hikss"lirihnya dengan air mata yang terus saja menetes

"iya sayang kenapa hmm"tanya Erala yang menghapus air mata Nana dengan tangannya

"angan t-teliak-teliak Taya di hikss Nana t-akut"gumamnya menatap Erala sendu dengan mata sembabnya

"maafin mommy sayang tadi mommy benar' khawatir sama Nana"ucap Erala mengelus punggung sempit Nana

"maafin Daddy juga sayang karena membuat kamu terkejut hmm"ucap Johnny mengelus Surai hitam Nana yang masih sesegukan kecil

"Abang Avi minta maaf juga baby"ucap Ravin menatap adiknya yang masih terisak kecil digendongan Erala

"huem Nana m-maafin Dydy Mymy Ama Abang Avi"jawab sibungsu yang membuat mereka tersenyum tipis lalu mereka pun memeluk tubuh sibungsu yang tenggelam diantara ketiganya

Mereka pun berpelukan tanpa memperdulikan tatapan para pengawal dan maid yang memperlihatkan mereka dengan tatapan senang dan terharu karena kehadiran tuan muda kecilnya Keluarga itu lebih berwarna dan hidup sekarang

Tapi tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap mereka dengan tatapan datarnya

"terima kasih telah hadir dikeluarga ini adik kecil"batin pemuda itu menatap mereka

Pemuda itu adalah Melvin saat dirinya sedang mencari disalah satu kamar dan saat itu dirinya mendengar teriakan Keluarganya pun memutuskan untuk melihatnya dan saat dia sudah didekat tangga pun melihat bahwa adik kecilnya  baik' saja dan itu membuatnya sudah tidak terlalu khawatir lagi

Melvin pun memutuskan untuk menyimak pembicaraan mereka dari sana,saat dirinya melihat keluarganya memeluk sibungsu pun membuat dirinya tersenyum tipis karena tidak pernah keluarganya seperti itu karena dulu Keluarganya sibuk dengan urusannya masing-masing

Setelah dirinya rasa sudah cukup dirinya memperhatikan Keluarganya berpelukan tanpa dirinya pun memutuskan untuk turun kebawah

"kalian melupakan diriku"ucapnya santai menuruni tangga tapi masih dengan wajah datarnya

"Kemarilah Melvin"ujar Erala agar Melvin mendekat dan berpelukan bersama mereka

"tidak perlu mom"tolaknya menatap Erala yang hanya mengangguk

"kau mengganggu acara pelukan kami kak"ucap Ravin menatap tajam Melvin yang dibalas tidak kalah tajamnya

"Baby nakal hmm"ucap Melvin menatap datar Nana yang menatap dirinya dengan tatapan bingung

Nakal?memangnya kapan dirinya nakal dia hanya tidur saja pikir Nana

"Huhh?Nana ndaa akal Abang Vinn"bantahnya menatap tajam Melvin tapi bukannya seram tapi jatuhnya jadi sangat lucu

"Really"ucap Melvin dengan suara rendahnya

"Leally?"gumamnya bingung membuat keluarga itu menahan tawa

"huemm leally Abang Vin"sahutnya menatap Melvin yang terkekeh karena ucapannya

Kenapa adiknya sangat lucu ohh?apa itu Leally?haha sungguh menggemaskan

"Baby tau apa artinya Really hmm"tanya Johnny yang digelengi pelan oleh nana

"mang na pa tu Leally Dydy"ucapnya mendongak menatap Johnny

Ravin yang mendengar pertanyaan Nana yang begitu polos pun tertawa terbahak-bahak

"Huhh?Abang Avi tenapa Dydy"ujar nya menatap Ravin bingung yang tertawa pasalnya tidak ada hal yang lucu

"Crazy"tutur Melvin menatap tajam adiknya yang masih saja tertawa

"Klaji?"ucap nana mengikuti ucapan Melvin yang membuat Ravin semakin tertawa lepas

"Dydy apa itu klaji"tanya Nana lagi yang membuat Johnny menghela nafas berat

seperti dirinya harus ekstra sabar menghadapi sifat ke ingin tahuan sibungsu

"Melvin"ucap Johnny menatap tajam Putra sulungnya

"What"sahut Melvin menatap Johnny dan pasti setelah ini adik kecilnya akan mengikuti perkataannya kembali

"wlat?,,,Dydy apa itu wla-"tanya Nana lagi tapi belum selesai dirinya bicara sang mommy sudah lebih dulu memotong ucapan sibungsu

"Nana kita mandi dulu ya sayang dan
mommy juga ada mainan baru untuk Nana,ayo sayang"ucap Erala menggendong Nana kekamarnya untuk dimandikan

Jika Erala tidak menghentikan Nana yang kembali bertanya kepada Johnny dirinya yakin pasti suaminya itu pasti akan menghajar Putra sulungnya melvin karena ulahnya lah sibungsu banyak bertanya

"anak sialan"ucap Johnny menatap Melvin dan Ravin setelah itu dirinya pun pergi kekamarnya untuk bersiap-siap pergi bekerja

"berkacalah Pak Tua,kau orangtua kami jadi kau juga sialan"sahut Melvin menatap Johnny yang hanya mengacuhkannya

Skip setelah mereka semua bersiap-siap dan pergi bekerja,kini hanya ada Erala dan juga Nana saja dimansion besar itu

"sayang tunggu sebentar oke,mommy keatas dulu"ucap Erala yang diangguki pelan oleh Nana

Erala pun meninggalkan balita itu sendiri diruang tamu tapi tenang saja dia sudah menyuruh bodyguard untuk mengawasi putra kecilnya jadi dirinya tidak perlu terlalu khawatir meninggalkan sibungsu sendirian

Nana yang mulai bosan dengan mainan nya pun beranjak dari duduknya menuju Pintu utama mansion yang sedikit terbuka

Tok!!!

Tok!!!

Pengawal yang mendengar ketokan dari dalam pun membuka pintu dan terlihat sitersangka ialah Tuan muda kecilnya

"ada apa Tuan muda kecil"tanya pengawal itu menyamakan tinggi badannya dengan sibalita

"Nana au alan-alan aman,olong uka intu na"ucap Nana yang membuat pengawal itu bingung dengan ucapan Nana

"Tuan muda mau jalan-jalan"tanya Paman itu memastikan dan diangguki Nana

"tuan muda sudah izin sama nyonya"tanya Paman itu yang dibalas gelengan pelan oleh Nana

"Nana elum inta ijin mymy,mymy Ama Nana bocan aman"ucapnya lesu membuat pengawal itu tidak tega

"mau saya temani jalan-jalannya Tuan muda kecil"tawar Paman itu membuat Nana menatapnya berbinar dengan tatapan polosnya,dirinya tidak mau mengambil resiko dengan membiarkan tuan muda kecilnya keliling mansion sendirian,itu akan berbahaya bagi sibayi dan baginya karena tidak menjaga Tuan muda kecilnya dengan benar

"Nana au aman au,Let Gooo"ucapnya semangat menarik tangan Paman itu

Pengawal itu hanya menggeleng saja melihat keantusiasan Tuan muda kecilnya,jadilah dirinya berkeliling mansion Robertson untuk menemani sibalita

Kalau ada kata yang kurang tepat jangan lupa ditandain kakak💚biar gampang Cia gantinya

Votenya juga jangan lupa kakak
makasihh💚

20-08-2023

Nana ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang