25

18.3K 1.3K 82
                                    

"ugh"

"m-mymy"lirih Nana mencari erala sang mommy

Nana menatap bingung kamar yang ditempatinya karena kamar ini bukanlah salah satu kamar Keluarganya

"mymy di ana hiks"Nana yang bingung dan takut pun menangis kencang di kamar tersebut

"mymy"gumam si kecil lalu berusaha turun dari ranjang yang cukup tinggi tersebut

Walaupun sangat kesusahan Nana tetap berusaha untuk turun dan keluar dari sana

disisi lain kamar tersebut terlihat seorang pria yang sedang mengamati si bayi dari cctv yang sedang berusaha turun dari ranjang yang tinggi tersebut dengan kesusahan karna tubuhnya yang pendek membuatnya kaki kecilnya kesulitan untuk dapat menggapai lantai yang dingin itu,Pria itu ialah Arsen

"Kecil sekali"kekeh Arsen menatap si bayi yang sudah bisa turun dari ranjang tinggi tersebut

walaupun sebenarnya Nana tidak turun dengan mulus melainkan bokongnya yang terbalut diapers itu mendarat lebih dulu dari pada kaki kecilnya

"apa yang akan kita lakukan kepada bayi itu tuan"tanya tangan kanannya

"tidak ada yang perlu dilakukan Aldi"
Sahut Arsen menatap Aldi orang kepercayaannya

"maksud anda? Kita tidak perlu melakukan rencana yang sudah Anda susun tuan"tanya Aldi menatap tidak percaya Tuannya yang melupakan rencana yang sudah mereka susun bertahun-tahun hanya untuk menghancurkan keluarga si bayi

"hanya mengganti rencana saja, aku tidak mungkin melukai bayi yang tidak bersalah, aku tidak sekejam itu kau tau"balas Arsen menatap layar laptopnya yang menampakkan sosok si bayi

"apa kau tega melukainya? dia hanya bayi kecil yang tidak berdosa"

"yang menjadi pesaing diriku adalah ayahnya bukan dirinya"jelas Arsen mengamati si bayi yang berusaha membuka pintu kamar miliknya

Nana memang sengaja Arsen tempatkan dikamarnya sendiri karena dia ingin saja kamarnya yang suram itu beraroma bayi

"Saya tidak akan tega Tuan"

"Kalau begitu saya permisi, jika anda membutuhkan sesuatu panggil saja saya Tuan"pamit Aldi kepada Arsen yang mengangguk pelan

Aldi pun beranjak dari tempatnya untuk mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda tapi belum sempat membuka pintu ruangan tersebut Arsen mengucapkan beberapa kata yang membuat dirinya menghentikan langkahnya

"Hubungi Keluarga Robertson dan sampaikan permohonan maaf saya karena telah menculik bungsu kesayangan mereka"ujar Arsen serius menatap orang kepercayaannya

"ahh bukan menculik tapi hanya meminjam sebentar saja"sambungnya terkekeh geli apakah perbuatannya ini bisa dibilang hanya meminjam saja? Setelah dirinya membawa si bayi dengan paksa dan melukai para pawangnya terlebih dahulu dengan sengaja

"tapi tuan apa tidak beresiko untuk anda jika melakukannya"tanya Aldi khawatir tentang keputusan Arsen

"Bukankah sejak awal rencana ini sudah sangat beresiko bagi nyawaku Aldi"sahut Arsen menatap datar orang kepercayaannya tersebut

"Kirim permohonan maafku melalui surat saja, biarkan mereka yang datang sendiri untuk menjemput bayi kecil itu dan hal itu tidak akan memakan banyak waktu bagi mereka menemukan lokasi mansionku ini"jelas Arsen yang diangguki pasrah oleh Aldi

Dirinya berharap Tuannya ini semoga panjang umur supaya sumber uangnya terus mengalir:)

"Baik Tuan"pasrah Aldi mengikuti perintah Arsen yang menurutnya sama saja seperti menyerahkan diri kepada malaikat pencabut nyawa

Nana ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang