GUDANG

100 24 3
                                    

"Akhirnya lampunya nyala," ujar Joy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya lampunya nyala," ujar Joy.

Suasana di dalam gudang benar-benar pengap hanya udara dingin yang menyelimuti. Joy masih penasaran siapa yang membangun rumah di tengah hutan seperti ini, hal itu membuatnya merasa aneh akan tetapi yang ia pikirkan saat ini hanyalah Keberadaan Elena.

"El gak mungkin ada di sini," ujar Joy.

"Sekarang gue sepertinya harus keluar dari gudang ini," sambungnya.

Jujur saja Joy merasa tidak nyaman jika berada lebih lama di ruangan itu, ia merasa ada yang mengawasinya di sana.

Joy berbalik hendak mematikan lampu tapi tiba-tiba terdengar suara derit pintu kayu dibanting dengan keras seperti ada yang menutupnya.

"Pintunya,"

Joy berlari menuju pintu itu, ia berusaha membukanya akan tetapi pintu di depannya itu terkunci.

"Kenapa bisa ke kunci," ujar Joy dengan heran.

"Gue gak mungkin teriak minta tolong karena semua itu akan sia-sia, gue harus cari alat yang bisa ngerusak pintu ini."

Kemudian ia membongkar setiap barang dan melihat-lihat apakah ada alat yang ia maksud di gudang ini.

"Barang-barang di sini ternyata sebagian masih layak pakai."

"Huft.....kalo barangnya sebanyak ini, masa gue harus bongkar satu persatu."

Joy mengedarkan pandangan ke sekeliling, matanya kini tertuju pada kardus yang cukup besar berada di tengah-tengah, ia heran karena barang yang lain tertata di tepi dekat dengan dinding. Ia kemudian berjalan menuju kardus besar itu.

"Barang apa yang ada di dalam kardus ini ya."

Tangan Joy meraih setiap benda yang ada di dalam kardus itu.

"Di dalam kardus ini ada palu, obeng. Kayaknya di dalamnya ada peralatan yang gue cari."

Walaupun benda yang ia cari sudah ketemu tapi ia masih penasaran dengan kardus yang berada di paling belakang ruangan itu. Joy kemudian menyingkirkan kardus itu Karena menghalangi jalan.

Saat kakinya menginjak salah satu lantai yang di atasnya tadi ada kardus itu, ia merasa yang diinjaknya bukanlah lantai kayu.

"Kenapa lantai ini sepertinya di buat dengan bahan yang berbeda dari yang lain, apa jangan-jangan ini bukan lantai biasa tapi ternyata sebuah pintu akses rahasia. Apa itu sebabnya lantai ini di tutupi kardus besar," ucap Joy kemudian ia mencoba untuk membuka lantai itu dan....

Terlihat anak tangga yang membawa seseorang ke dalam sebuah ruangan rahasia.

"Ruang bawah tanah."


🕯




Clara mencoba membuka pintu yang ada di depannya, akan tetapi pintu ruangan itu terkunci. Clara tidak menyerah begitu saja, ia mencari cara untuk membuka pintu itu.

Ghost : A Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang