"Apakah mereka dapat menghindari hukum dengan kematian?"
Para petugas kepolisian itu mulai melangkah mendekati mereka tanpa menurunkan pistol yang dipegang. Gilang terlihat ada diantara para polisi itu.
Satu persatu dari mereka mulai diborgol. Joy melihat Arga yang tertunduk. Salah satu polisi menghampiri Arga, polisi itu menurunkan pistolnya dan beralih memegang sebuah borgol. Tampak Arga terpaku pada sesuatu yang ada di polisi itu.
Tanpa diduga, Arga mengambil pistol yang ada di saku kanan polisi itu dengan cepat. Reflek polisi yang lainnya mengangkat pistol mereka.
Dorr!!
Joy dan Elena yang terkejut dengan suara tembakan itu refleks menutup telinga mereka. Mata mereka mencari siapa yang terkena tembakan itu.
Hal yang tak pernah mereka sangka terjadi. Joy tercengang saat menyadari Arga membunuh dirinya sendiri.
Pistol itu terjatuh dari tangan Arga. Tubuh itu mulai ambruk. Darah segar keluar dari dada kiri Arga.
Polisi yang hendak memborgol Arga segera memeriksa denyut nadi Arga. Sesaat kemudian ia menoleh ke arah polisi yang lain dan menggeleng pelan. Tubuh itu telah kehilangan nyawanya.
Angelo terdiam setelah melihat hal gila yang dilakukan oleh rivalnya itu. Ia tak menyangka Arga akan berbuat seperti ini.
Melihat cairan merah yang berceceran di lantai membuat Joy refleks memundurkan langkahnya dengan tubuh gemetar. Ingatannya kembali ke masa awal mula dimana ia takut dengan darah.
Elena yang melihat itu langsung menarik Joy keluar dari bangunan itu. Angelo mengalihkan perhatiannya pada sepupunya yang tiba-tiba saja keluar.
Angelo menyusul mereka keluar.
Elena memegang tangan Joy yang masih gemetar. Tanpa sadar bulir bening mengalir melewati pipi Joy. "Lo kenapa Joy?" tanya Elena dengan nada lembut. Ia langsung memeluk Joy dan menenangkannya. Sebuah pertanyaan muncul dari benaknya, sebenarnya apa yang terjadi pada sahabatnya itu?
Mata Angelo terpaku menatap Elena yang sedang memeluk Joy. Baru pertama kalinya ia melihat Joy seperti ini.
🕯
Perasaan Joy saat ini kembali tenang. Para polisi itu membawa mereka yang masih tersisa ke dalam mobil. Tak lupa membawa mayat Arga.
Joy kini mencari dimana Gilang berada. Tak lama kemudian ia melihat ke arah Gilang yang berada di samping salah satu polisi. Namun ada hal lain yang membuatnya heran. Ada borgol yang melingkar di pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost : A Mystery
HororMendaki adalah salah satu kegiatan yang Joy lakukan sewaktu liburan. Namun pendakian kali ini berbeda. Dua temannya menghilang. Dalam proses pencarian ia malah menemukan sebuah rumah yang berdiri di tengah hutan tepatnya di lereng gunung, jauh dari...