MENGINAP

64 14 5
                                    

Hari ini Clara sudah di perbolehkan untuk pulang, setelah mereka menemui suster itu kemudian mereka kembali ke ruangan Clara untuk membantu Clara membereskan barang-barangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Clara sudah di perbolehkan untuk pulang, setelah mereka menemui suster itu kemudian mereka kembali ke ruangan Clara untuk membantu Clara membereskan barang-barangnya.

"Terimakasih banyak ya karena kalian selalu bantu Clara selama ia dirawat di rumah sakit," ucap Karin dengan lembut.

"Sama-sama tan." Joy tersenyum.

Di tempat parkir, Elena mengajak Joy untuk mampir ke rumahnya. Joy yang merasa tak mempunyai kegiatan penting hari ini pun ia mengiyakan ajakan Elena.

Sesampainya di rumah Elena, Joy memarkirkan motornya kemudian masuk ke rumah Elena. Hal yang pertama kali ia lihat adalah sebuah piano yang berada di tengah-tengah ruangan yang membuat perhatian Joy tertuju pada piano berwarna hitam itu. Elena pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman dan cemilan.

"Piano itu punya lo?" tanya Joy masih melihat piano itu.

"Iya," jawab Angelo singkat.

"Berarti benar dugaan gue karena yang gue tau El gak bisa main piano." Joy diam sejenak. "Angelo, apa lo bisa mainkan sebuah lagu dengan piano itu."

"Bisa, gue akan mainkan salah satu lagu favorit gue tapi sebelum itu apa gue boleh minta sesuatu dari lo."

"Apa?"

"Gue minta mulai saat ini, jangan panggil gue dengan nama Angelo. Panggil aja gue Samuel."

"Samuel? Itu nama panggilan lo yang lain."

Angelo hanya mengangguk dan sedikit tersenyum. Kemudian ia berjalan menuju piano yang tak jauh dari pintu masuk rumah. Sedangkan Joy duduk di sofa.

Angelo menyentuh setiap tuts, alunan musik mulai dimainkan. Melodi yang terdengar sangatlah tidak asing.

"A Thousand Years," ucap Joy dalam hatinya.

Elena berjalan membawa nampan, Joy yang melihat itu pun segera membantu Elena.

"Ini salah satu lagu favorit lo kan," ucap Elena sembari mengambil segelas es teh di atas meja.

"Iya," jawabnya singkat.




🕯




"Hari ini kita semua latihan karena gue udah sewa pelatih," ucap Aaron sedang berada di markasnya.

"Oke, lalu kapan kita akan nyerang mereka."

"Sesegera mungkin dan yang terpenting sekarang adalah kita harus membuat mereka tunduk pada Arioz." Aaron menyeringai.

Ghost : A Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang