AARON

77 18 2
                                    

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pesanan Joy datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pesanan Joy datang.

"Terima kasih kak," Joy tersenyum tipis.

Perempuan itu hanya mengangguk dan pergi. Joy kemudian menikmati makanannya sembari melihat jalanan yang tak terlalu ramai.

Derum motor terdengar, sekelompok orang menghentikan motornya di depan cafe itu. Mereka mengenakan jaket kulit warna hitam dengan logo yang terlihat di bagian belakang jaket mereka.

Joy menyipitkan matanya melihat satu orang yang berada di paling depan.

"Kak Aaron."

Geng motor itu masuk ke dalam Cafe dan membuat sedikit kegaduhan.

"Guys! Kalian pilih mau duduk dimana aja karena khusus hari ini kalian bisa makan sepuasnya!" kata Aaron sembari melihat sekitarnya.

Anak-anak geng motor itu mulai membuat kegaduhan dengan mengusir setiap pelanggan yang sedang makan di sana.
Para pelanggan di Cafe itu ketakutan dan berhamburan keluar.

Seseorang menghampiri Aaron, terlihat dari gelagatnya ia ingin mengatakan sesuatu pada Aaron akan tetapi takut untuk mengatakannya

"K-kak s-saya mohon tolong j-jangan membuat pelanggan di sini takut."

"Siapa lo? Berani-beraninya nyuruh gue," Aaron menatap tajam orang yang ada di depannya.

"Saya manajer di sini," jawabnya.

"Oh jadi lo manajernya, lo tenang aja semua pelanggan lo yang pergi dan belum bayar itu biar gue yang tanggung, sekarang lo suruh pelayan di sini buat catat pesanan temen-temen gue ngerti," Aaron pergi begitu melewati orang itu dan manajer itu hanya mengangguk dan pergi memberi tahu para pegawainya.

Salah seorang anak geng motor itu menghampiri Joy.

"Lo pindah dari tempat duduk ini karena gue pengen duduk di sini," ucapnya ketus.

Joy tak menanggapinya, ia hanya menatap orang itu dengan tajam.

"Lo denger gak gue bilang apa!"

Laki-laki itu hendak menarik tangan Joy kemudian Joy melintir tangannya, ia lalu menggunakan teknik kuncian leher.

"Jangan pernah lo berbuat seenaknya di sini."

Terjadilah perkelahian diantara mereka. Joy menangkis serangan laki-laki itu kemudian ia memukulnya dan menendang nya.

Laki-laki didepannya terjatuh. Aaron yang melihat itu kemudian menghampiri, ia tidak tau kalau orang yang melawan temannya itu adalah Joy.

Aaron mengulurkan tangannya pada temannya. Ia menoleh dan melihat siapa yang membuat temannya seperti itu. Aaron melebarkan matanya.

"Joy."

Teman di sampingnya itu terkejut. "Lo kenal sama dia?"

Aaron tak menjawab pertanyaan tersebut. "Apa alasan lo menghajar temen gue?"

Ghost : A Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang