Sekitar 15 menit kemudian orang tua Clara tiba, mereka berterimakasih pada Joy dan Elena karena telah bersedia untuk menunggu Clara sampai mereka datang.
"Tan, aku sama Joy pamit pulang dulu ya."
Elena dan Joy bersalaman dengan orang tua Clara.
"Hati-hati ya," ucap Karin tersenyum ramah.
Mereka mengangguk dan membalas senyuman.
"Joy...kok disini udah sepi aja ya? Apa kita kelamaan tadi waktu nungguin Clara," ujar Elena yang memegangi lehernya sembari melihat di sekitar.
"Enggak, perasaan kita cuma nunggu Clara sekitar setengah jam mungkin mereka udah pulang."
Joy merasakan hawa yang berbeda di lantai dua itu akan tetapi ia tak menceritakannya pada Elena. Mereka pun segera pergi dari tempat itu.
🕯
Sesampainya di rumah, Joy melihat kakaknya yang duduk di sofa sembari menonton televisi. Ia pun segera menghampiri kakaknya itu.
"Apa yang lo lakuin sama sahabat gue?"
"Lo ngomong apa sih? Gue gak ngerti," jawab Aaron
"Mobil warna putih yang lo pepet."
"Oh mobil itu, pengemudinya itu ternyata teman lo?" Aaron tertawa kecil.
Aaron seketika berdiri. "Itu belum seberapa sebenarnya dan gue gak tau sama sekali kalo itu teman lo."
"Lo emang gak tau atau cuma pura-pura gak tau."
"Gue gangguin dia karena mau kasih dia pelajaran sebab udah ganggu gue dan teman-teman gue," ucap Aaron.
"Mengganggu lo dan teman geng motor lo?"
"Lo tanya aja sama sahabat lo itu."
Aaron kemudian ia duduk kembali dan mengambil snack yang ada di depannya itu lalu memakannya sembari menonton televisi dan tak lagi memperdulikan Joy.Ia mendengar suara mobil berhenti di halaman rumah yang ia tebak bahwa itu adalah mobil papanya. Joy dengan perasaan yang masih kesal langsung pergi ke kamar begitu saja karena ia tau kalau papanya itu mendengar ia sedang berdebat dengan Aaron maka papanya pasti akan membela Aaron dan menyalahkan Joy apapun itu alasannya.
"Aaron."
"Pa," ucap Aaron kemudian ia bergegas menghampiri papanya itu.
"Akhirnya papa pulang juga, rumah ini rasanya sepi selama Papa dan Mama gak ada di sini."
"Gimana sama Joy? Apa dia selalu buat masalah."
"Kayak biasanya Pa, dia selalu keras kepala gak pernah dengerin kata Aaron terus dia juga suka keluyuran dan pergi gak pamit sama Aaron," jelas Aaron yang puas setelah membuat citra Joy semakin buruk di mata Papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost : A Mystery
HorreurMendaki adalah salah satu kegiatan yang Joy lakukan sewaktu liburan. Namun pendakian kali ini berbeda. Dua temannya menghilang. Dalam proses pencarian ia malah menemukan sebuah rumah yang berdiri di tengah hutan tepatnya di lereng gunung, jauh dari...