KETIGA KALINYA

35 9 2
                                    

Joy berpamitan pulang kepada orang tua Elena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Joy berpamitan pulang kepada orang tua Elena. Tak lama setelah itu saat ia sedang mengeluarkan motornya dari garasi, bi Asih memanggil Joy.

"Ada apa Bi?" tanya Joy yang melihat ke arah bi Asih.

"Hati-hati ya non, kapan-kapan mampir lagi ya ke sini."

"Iya bi," jawab Joy yang tersenyum kemudian ia menaiki motornya dan memakai helm.

"Jangan ngebut - ngebut," ucap Elena yang berada di samping kanan bi Asih.

"Kapan-kapan kita main piano lagi," Ajak Angelo.

"Iya pasti." Joy menyalakan motornya, gerbang rumah Elena pun dibuka oleh satpam yang menjaganya.

🕯



Angelo masuk ke kamarnya. Ia mengambil salah satu pigura foto yang berada di atas meja. Di foto itu terlihat seorang perempuan dengan rambut panjang gelombang yang memakai kaos putih serta jaket kulit warna coklat.

"Dimana kamu sebenarnya?" Lirih Angelo yang menatap foto itu dengan tatapan dalam. Angelo memeluk foto itu lalu terduduk di lantai bersandar pada tempat tidur.

"Kamu hilang seperti ditelan bumi. Sekarang hidupku bagaikan bumi tanpa matahari." Setetes air matanya mengalir bersama dengan rasa sakit yang tak terlihat.



🕯



Joy melepas helmnya. Ia berpapasan dengan Aaron yang hendak mengambil motor. Mata Joy kini teralihkan ke arah bi Ningsih yang tersenyum ramah ke arah Aaron. Sampai Aaron benar-benar sudah tak terlihat oleh pandangan. Senyum bi Ningsih kini telah hilang beralih menjadi tatapan datar ke arah Joy, sikapnya menjadi acuh seakan menganggap bahwa tidak ada Joy di sana. Bi Ningsih kemudian masuk ke dalam rumah dan melanjutkan pekerjaannya yang masih banyak.

"Bi Ningsih ternyata udah balik," ucapnya dalam hati.

Selama Ningsih bekerja di rumahnya menggantikan Ajeng, sikap Joy berubah menjadi dingin itu semua disebabkan oleh sikap Ningsih sendiri. Joy sama sekali tidak pernah berbicara dengan Ningsih ataupun memberikan senyuman hanya tatapan datar yang ia berikan saat berpandangan muka dengan Ningsih.

Joy pun masuk ke dalam rumah. Dia di sambut oleh Joanna. Ternyata Joanna juga telah membuat salah satu cemilan kesukaannya yang udang keju.

"Mom, kok pake repot-repot segala."

"Enggak repot kok lagian Mommy juga gak tau mau ngapain tadi."

"Makasih Mom." Joy kemudian mengambil udang keju yang telah tersedia di atas meja dekat sofa.

Bi Ningsih ternyata diam-diam mendengar pembicaraan mereka, tatapan matanya terlihat tidak suka dengan kebersamaan antara ibu dan anak itu.

Ghost : A Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang