—oOo—
Semua murid yang ada di dalam kelas sibuk dengan catatan mereka masing-masing. Tadi guru Pendidikan Kewarganegaraan—Pak Anton—memberikan tugas untuk mencatat, karena kebanyakan dari mereka tidak mengerjakan tugas bahkan ada yang tidak membawa buku pelajaran PKN.
Sama seperti Karisa. Jangan tanyakan mengapa dia tidak membuat tugas itu, karena seharian kemarin dia sibuk dengan teman sekelasnya yang sekarang masih terbaring lemas di rumah sakit.
Karena terlalu lelah juga, Karisa sampai lupa membawa buku pelajaran PKN. Double kill ini mah. gak ngerjain tugas, buku pun tidak dibawa.
5 menit lagi jam PKN selesai, semua yang ada di kelas buru-buru menyelesaikan catatannya masing-masing.
"Firaa, Udah selesai belom?" Tanya Nando pada Fira, sekretaris kelas.
"Belom lah, kerjain aja sendiri, punya gue aja belom selesai!" Balas Fira sambil memutar kedua bola matanya.
Nafas Nando memburu, kalau tau begitu, dia tidak akan menitip catatannya pada Fira. Ibu sekretaris IPS 1 itu juga tidak memberi tahu padanya apa-apa. Jadi Nando pikir Fira akan dengan senang hati mengerjakan tugasnya. Padahal zonk.
"Fira lo keterlaluan banget ya! kita putus!" Ucap Nando dengan volume yang cukup besar, membuat semua mata yang ada di kelas itu tertuju padanya. Termasuk Fira.
Fira bergidik, ia menunjukkan ekspresi jijik karena ucapan Nando barusan. "Dih! yang pacaran sama kutu busuk kayak lo siapa?"
Tak membalas apa-apa, Nando malah berdiri dan menuju ke meja Fira, tangannya dengan cepat merampas buku catatan Fira dan bukunya yang masih tertutup rapi di samping buku Fira.
Fira sempat membeku. Lalu sadar dan ingin merampas balik buku miliknya, Namun..
"Rafa!! Tahan Fira!! Gue nyalin dengan kekuatan super cepat ini!" Teriak Nando tepat di samping Rafa.
Rafa tidak menolak sama sekali, ia justru makin semangat bila disuruh sesuatu yang bisa membuatnya berdekatan dengan Fira.
Btw, ini Fira si anak cantik Primadona IPS 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujung Halaman [HIATUS]
Teen FictionEvandra Jehan Adiptya ditinggalkan oleh orang yang sangat ia cintai. Perihal mengikhlaskan sudah ia coba, namun penyesalan karena tidak ada disaat kekasihnya akan pergi yang masih melekat pada dirinya. Tepat satu tahun setelah ditinggalkan, Jehan te...