CHAPTER 2

84 23 19
                                    

—oOo—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—oOo—

Di sebuah rumah bertingkat dua dengan cat berwarna putih tulang yang menempel di seluruh bagian dinding, Jehan berjalan keluar dengan seragam putih abu-abu, cowok berparas tampan dengan tubuh tinggi semampai itu berdiri di teras sambil menghirup udara segar.

Pagi ini Jehan akan pergi ke sekolah, bukan ke SMA Fajar Bangsa, melainkan ke sekolah barunya—SMA Ranajaya.
Sudah Jehan katakan, dia akan pindah, dan itu adalah hal serius dan tidak main-main.

Bayangan gadis yang ia temui di depan cafe itu masih memenuhi pikirannya. Jehan masih merasa bahwa gadis itu adalah Zizi. Namun, mengingat ucapan Raka kemarin, membuatnya harus dipukul oleh kenyataan.

"zizi itu bisu Han! Dia gak bisa ngomong!"

Tapi, Jehan pernah membaca satu artikel di sosial media, artikel tersebut menyebutkan bahwa bisu bisa saja disembuhkan. Entah betul atau tidak, tapi Jehan pikir bahwa Zizi mungkin sudah sembuh. Jadi, mungkin saja dia adalah Zizi, Zizi masih hidup.

Jehan menghela nafas dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Ia kemudian berjalan menuju motor sport hitamnya, memakai helm full face, lalu melaju dengan kecepatan normal menuju SMA RANAJAYA.

***

Semua pasang mata yang berada di sekitar lingkungan SMA Ranajaya mengalihkan pandangan mereka ke arah seseorang yang sedang melaju dengan motornya memasuki pekarangan sekolah. Sebuah motor yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Juga.., pengendaranya.

Mereka belum melepaskan pandangan, hingga motor itu terparkir sempurna dan helm full face pun dibuka, membuat semua yang melihat Jehan melongo.

"Gila ganteng banget woy!"

"Anjir anak baru"

"Bentar lagi jadi pacar gue itu"

Pesona Evandra Jehan Adiptya rupanya berhasil menarik perhatian seluruh orang yang ada di SMA barunya, terutama para cewek-cewek yang dari tadi sudah histeris melihat kedatangan Jehan.

Sama halnya dengan seorang gadis yang sedang duduk tidak jauh dari tempat parkir. Pandangannya juga tidak lepas dari awal Jehan masuk, namun ekspresinya berubah saat Jehan membuka helmnya. cewek itu menatap Jehan dengan ekspresi tidak suka. Ia lantas berdiri dan berlalu dari sana.

Dari tempat parkir, Jehan tidak sengaja menangkap seseorang yang sedang berjalan menjauh lewat penglihatannya.

"Itu, Zizi.."

Setelah menyadari bahwa orang itu adalah perempuan yang membuat dia pindah ke Ranajaya, Jehan langsung bergegas menyusul Zizi. Laki-laki yang memiliki rahang tegas itu mengabaikan para gadis yang sedang histeris melihat ketampanannya.

"Woiii!! Whatsapp lo manaa??"

"Anj ditinggal.."

"Pangeran ganteng!!!!! Nanti princess nyusul yaaa"

Ujung Halaman [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang