"Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan."
—oOo—
Semua ini tentang takdir.
Semua orang pasti memiliki takdirnya masing-masing. Ada yang ditakdirkan memiliki kebahagiaan, ada pula yang sebaliknya.Kita tidak bisa lari dari takdir yang datang. Semuanya sudah digariskan, namun ketika ingin merubah, maka perlu memohon pada Sang Pencipta.
"Takdir sudah digariskan, dan kita tidak bisa menolak, tapi bisa membuat takdir yang baru." Begitulah katanya.
Seorang pria dengan pakaian serba hitam, memakai topi dan juga kacamata. Dia duduk di antara dua makam. Ekspresinya datar, namun di balik kacamata hitamnya, ada air yang tergenang dipelupuk mata.
Setahun yang lalu, sebuah kejadian yang terjadi begitu cepat. Kegembiraan yang tadinya hadir, berubah menjadi nestapa.
kesedihan yang kemudian menciptakan sebutir dendam dalam lubuk hatinya. Ia memang sudah terbiasa hidup mandiri, dari kecil tinggal di luar negeri, bersama orang asing, tapi.. Untuk hidup yang seperti sekarang ini, bukanlah keinginannya.
Seseorang yang menjadi dalang terciptanya cerita baru dalam hidupnya harus merasakan apa yang dirasakannya juga.
Tidak peduli itu siapa,
__
14.07.2022
"Om sudah memesan tiket untukmu pulang ke Indonesia. Bergegaslah, Jenazah kakak dan ayahmu tidak bisa menunggu terlalu lama, mereka sudah harus dimakamkan sore nanti"
Setelah mendengar semua yang dikatakan oleh pamannya, Laki-laki yang baru saja mengemas barang-barangnya di dalam koper itu langsung mematikan telepon secara sepihak.
Dia tidak mengeluarkan sepatah katapun pada pamannya. Kabar itu terlalu menyakitkan.
Yap, Dia memang berencana untuk pulang ke Indonesia. Tapi besok, bukan sekarang. Dan bukan untuk pemakaman ayah dan juga kakaknya, melainkan untuk memberi kejutan, serta merayakan keberhasilannya karena lulus dengan predikat terbaik di sekolah ternama Rusia.
Ia kini hanya bisa tertunduk lesu. mencoba mempercayai semua kabar yang datang secara tiba-tiba itu.
Setelahnya, dia menangis...
__
"Perlahan-lahan. Dia akan merasakan hal yang sama" Ucapnya sembari menabur bunga di makam ayahnya yang kemudian dilanjutkan pada makam kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujung Halaman [HIATUS]
Novela JuvenilEvandra Jehan Adiptya ditinggalkan oleh orang yang sangat ia cintai. Perihal mengikhlaskan sudah ia coba, namun penyesalan karena tidak ada disaat kekasihnya akan pergi yang masih melekat pada dirinya. Tepat satu tahun setelah ditinggalkan, Jehan te...