29. Begin Again

108 7 1
                                    

"Sudah ya, jahitannya bisa terbuka jika kau terus menangis terisak begini."

Sabrina dan Yoongi baru selesai melaksanakan sholat subuh. Entah bagaimana tapi melihat Yoongi melipat sarung setelah mereka sholat membuat perasaan Sabrina campur aduk.

Kilasan memori awal pertemuan mereka hingga moment menangis bersama tadi malam berputar di kepalanya.

Ternyata, mereka sudah melangkah sejauh ini. Mereka sudah melewati banyak hal untuk sampai di titik ini. Membuat Sabrina merasa terharu sekaligus sedih. Hingga tanpa sadar ia menitihkan air mata.

Lalu saat Yoongi mendekatinya dan bertanya kenapa ia menangis, ia justru semakin menangis hingga terisak. Ia juga tidak tahu kenapa ia menangis. Semuanya terlalu campur aduk.

"Yoonie?"

"Iya, sayang?" Balas Yoongi sambil mengusap air mata Sabrina.

"Kau tidak akan meninggalkanku kan?" Pemuda itu mengangguk tanpa ragu.

"Tentu saja. Aku tidak bisa hidup tanpamu." Jawabnya.

Sabrina justru menggeleng. "Tidak boleh bicara begitu, Allah yang memberikan kehidupan padamu. Kau sudah hidup 30 tahun lebih tanpaku jika kau lupa."

Yoongi mengangguk. "Iya, maksudnya. Aku juga tidak ingin kau meninggalkanku."

"Kita sudah sejauh ini ya?"

"Aku juga tidak menyangka kita akan sejauh ini. Jadi mari bersabar dan bertahan sedikit lagi. Sampai semuanya akan membaik perlahan-lahan." Sabrina mengangguk setuju.

"Kau benar, setidaknya dengan kejadian ini kita tidak perlu pusing bagaimana mengatakan kalau kau sudah menikah pada fansmu." Yoongi mengangguk.

"Aku membuka weverse tadi. Walau masih banyak yang kecewa, tapi yang mendukung kita juga semakin banyak."

"Syukurlah. Seandainya mereka tetap menentangmu, apa yang kau lakukan Yoon?"

"Eum, aku sempat berpikir untuk berhenti dan bekerja di balik layar saja. Jadi producer juga menghasilkan banyak uang kok." Sabrina menggeleng.

"Itu kata logikamu. Hatimu jelas berkata kau ingin selalu bersama bangtan Yoonie." Yoongi mengangguk.

"Tapi aku juga tidak bisa jika tidak bersamamu."

****

Satu pekan kemudian Sabrina sudah diperbolehkan pulang.

"Apa ini tidak berlebihan?" Tanya Sabrina saat memasuki apartemen baru mereka. Yoongi memilih membeli unit baru karena rumah lama mereka jelas tidak aman untuk Sabrina.

"Demi keamanan dan kenyamanan kita, sayang. Lebih dekat dengan rumah Jimin juga, jadi kau akan mudah mengunjungi Hana nanti." Jelas Yoongi membantu melepaskan sepatu Sabrina. Pergerakan Sabrina masih terbatas, menundukkan badan untuk melepas sepatu masih sulit ia lakukan.

"Hana tinggal bersama Jimin sekarang?" Yoongi mengangguk.

"Jimin bilang mereka memutuskan tinggal bersama, walau Hana masih akan sesekali pulang ke rumahnya sendiri."

Jika ini Indonesia pasti banyak cibiran tapi mereka di Korea. Bukan hal baru saat menemui pasangan belum menikah memutuskan tinggal bersama. Jika mereka sudah ada di tahap itu, artinya hubungan mereka semakin serius.

"Kau mau ke kamar untuk istirahat atau bagaimana?"

"Aku sudah bosan tidur terus Yoonie. Mungkin aku akan nonton TV saja. Apa TVnya ada di ruang tengah seperti dulu?" Tanya Sabrina berjalan memasuki rumah mereka. Diikuti Yoongi yang menjaga Sabrina dari belakang.

AMBIVALENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang