7. Mari Berteman!

93 11 0
                                    

Sabrina membuka pintu setelah dipersilahkan. Ini pertama kalinya ia masuk ke ruang TXT.

"Selamat sore!" Sapa Sabrina begitu masuk. Ia melihat anggota TXT yang sudah berdiri menyambutnya.

"Untuk interview nanti, saya yang akan mendampingi kalian. Mohon bantuannya." ucap Sabrina memecah keheningan setelah mereka saling menyapa.

"Ah, terima kasih, Sabrina-ssi. Mohon bantuannya." balas Soobin membungkuk. Entah kenapa Sabrina merasa tak nyaman dengan kecanggungan mereka. Pasalnya setelah sebulan lebih bekerja dengan BTS, ia terbiasa dengan atmosfir kerja yang kekeluargaan.

"Panggil Sabrin saja, dan kita seumuran. Jadi mari bersikap lebih santai."

"Apa tak masalah?" tanya Yeonjun ragu. Sabrina menganguk dengan senyuman.

"Tentu, Yeonjun-ssi. Bukankah kalian juga bersikap santai dengan staf lain?" mereka mengangguk dengan kompak.

"Kami minta maaf karena telah melibatkanmu dalam masalah saat itu, Sabrin-ssi." kata Beomgyu kembali minta maaf.

"Sudah lupakan saja, Beomgyu-ssi. Lagipula karena kejadian itu aku mendapat pekerjaan dengan gaji yang lebih besar." kata Sabrina diakhiri tawa kecil.

"Oh ayolah, sungguh. Maafkan aku jika agak emosi saat itu. Tapi sekarang semuanya sudah membaik, jadi tak perlu dipikirkan lagi." lanjut Sabrina karena kelima pemuda di hadapannya tetap saja menunjukkan raut bersalah.

"Baiklah, mari bekerja sama dengan baik." ucap Taehyun pada akhirnya.

"Haruskah kami memanggilmu, noona?" Sabrina menggeleng cepat. Cukup Jungkook yang memanggilnya noona. Ia tak mau mendapat panggilan itu lagi, apalagi oleh orang yang seumuran dengannya.

"Tidak perlu, panggil nama saja. Lagi pula sudah kukatakan kita seumuran."

"Kau seumuran dengan siapa, Sabrin-ssi?" tanya Yeonjun agak ragu untuk berbicara santai dengan Sabrina.

"Aku lahir pada tahun yang sama dengan Beomgyu-ssi, namun berjarak beberapa hari dengan Soobin-ssi. Jadi kita seumuran bukan?"

"Sungguh? Kau lahir bulan Januari, Sabrin-ssi?" tanya Beomgyu berbinar.

"Ya,"

"Maka kami akan memanggilmu, noona. Sabrin noona." ucap Heuning Kai sambil merangkul Taehyun.

"Ku mohon panggil nama saja. Aku tidak terbiasa dengan panggilan itu." Karena memang selama ini Sabrina lebih sering berada di antara orang yang berusia lebih tua.

"Bukankah kurang sopan memanggil hanya nama pada yang lebih tua?" tanya Soobin.

"Haruskah aku memanggilmu dan Yeonjun-ssi, oppa?" Pertanyaan itu mendapat gelengan dari Soobin dan Yeonjun.

"Kami tidak terbiasa dipanggil begitu, kecuali oleh fans." jawab Yeonjun menolak.

"Begitu juga denganku. Jadi panggil nama saja, ok?"

"Baiklah, mari saling memanggil nama saja dan bersikap santai." kata Soobin disetujui anggotanya dan Sabrina.

"Apa artinya, kau bisa menjadi teman kami, Sabrin-ssi?" tanya Beomgyu yang dibalas anggukan. Sabrina pikir lebih baik mereka berteman dibanding canggung seperti beberapa saat yang lalu.

"Tentu. Mari berteman!"

"Nah, teman-teman. Silahkan baca skrip ini, tanyakan padaku jika ada yang tidak dipahami atau menurut kalian kurang sesuai." Lanjut Sabrina membagikan kertas yang ia bawa. Tentu direspons malas-malasan oleh member TXT.

"Kau akan menjadi penerjemah kami, Sabrin-ah?" Sabrina menggeleng sebagai jawaban pertanyaan Yeonjun.

"Aku hanya menemani kalian untuk interview ini. Besok aku kembali ditugaskan bersama Bangtan."

AMBIVALENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang