31. Kekanakan

86 5 0
                                    

"Masih marah?" tanya Yoongi yang dijawab gelengan oleh Sabrina.

"Kapan aku marah Yoon? Aku tidak marah." ucapnya.

"Kau kesal karena aku membuat lagu cinta tentang mantan pacarku?"

Sabrina yang duduk bersandar di ranjang menatap Yoongi dengan tajam, "Jadi itu benar tentang mantanmu?"

"Itu dulu Sabrina, saat aku masih seusiamu. Lagian itu hanya masa lalu." jelas Yoongi mendekati Sabrina.

Sabrina mengangguk, "Aku tahu." 

"Sudah marahnya, ya?"

"Aku tidak marah." bantah Sabrina.

"Kau diam saja sejak mereka pulang. Apa kau sungguh kesal aku membuat lagu cinta yang bahkan sudah bertahun-tahun berlalu?" 

"Tidak, aku tidak marah ataupun kesal." jawab Sabrina tanpa menatap Yoongi.

"Tapi kau jadi diam."

"Sudahlah Yoon. Cepat berangkat saja, kau bisa terlambat. " Usir Sabrina. Yoongi menghela napas. Tidak menyangka setelah satu tahun lebih pernikahan mereka, ia masih akan menemui sisi lain Sabrina seperti ini. Sisi cemburu? Bisakah Yoongi menyebutnya begitu?

"Mau ikut tidak? Kita bisa jalan-jalan di sekitaran Itaewon setelah selesai ibadah." Tanya Yoongi karena saat ini ia sedang bersiap untuk berangkat Sholat Jumat.

"Lalu membuat media kembali heboh jika menemukan kita? Tidak terima kasih."

Sabrina baru mendapat masa tenangnya belum lama ini, tidak mau jika harus berhadapan dengan media lagi. Mentalnya masih belum pulih betul.

"Mereka sudah tahu kita menikah. Tidak masalah jika ada yang melihat kita bersama." Andai sesederhana itu, pasti banyak artis yang tanpa ragu mempublikasikan hubungannya.

Sabrina menggeleng. "Tidak mau. Sudah segera berangkat sana, kau bisa terlambat." Yoongi mengangguk, tak ingin membuat Sabrina semakin kesal.

"Baiklah-baiklah. Mau aku bawakan sesuatu?"

Sabrina berpikir sejenak. Ia ingin sesuatu sebenarnya tapi gengsi jika meminta ke Yoongi. Nanti lelaki itu besar kepala dan menganggap mereka sudah baikan.

Tunggu, bukannya Sabrina bilang dia tidak marah ataupun kesal pada Yoongi? Artinya mereka tidak perlu berbaikan, bukan?

Entahlah, Sabrina bingung pada dirinya sendiri.

"Mau tidak?" Tanya Yoongi lagi karena Sabrina justru melamun.

"Tidak Yoon. Sudah, pergi sanaaa." Usir Sabrina mendorong tubuh Yoongi agar segera pergi.

****

Walau Sabrina bilang tidak menginginkan apapun. Yoongi menyempatkan diri mampir ke salah satu restauran Indonesia yang ada di kawasan Itaewon. Ia memesan beberapa menu yang kerap Sabrina beli jika kesini. Siapa tahu Sabrina bisa tidak kesal lagi setelah disogok dengan makanan.

"Terima kasih." Ucap Yoongi dengan bahasa Indonesia setelah ia mendapatkan makanannya. Meskipun sudah menikah dengan orang Indonesia, kemampuan Bahasa Indonesianya tidak banyak berkembang. Sabrina lebih sering menggunakan Bahasa Korea ataupun Inggris saat bersamanya.

Saat berbalik ia terkejut karena di belakangnya ada pemuda yang sepertinya juga akan memesan makanan. Tadi saat datang, restoran ini masih sepi jadi ia tidak menggunakan penyamaran. Maskernya bahkan tertinggal di mobil.

"Oh sunbaenim."
Yoongi mengernyit. Apa pemuda di depannya juga seorang idol? Tapi Yoongi juga tidak asing dengan wajahnya, seperti pernah melihat tapi lupa dimana.

AMBIVALENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang