34. Idol

61 7 0
                                    

"Oh annyeong haseyo." Sapa Sabrina balas membungkukkan badan.

"Kupikir kalian akan saling menyapa dalam Bahasa Indonesia." Ucap Yoongi sambil melepas sepatunya untuk diganti dengan sandal rumahan.

Sabrina dan pemuda di belakang Yoongi saling menatap sesaat.

"Eum, hai." Sapa pemuda itu ragu.

"Halo, aku Sabrina." Ucap Sabrina sambil menganggukkan kepala.

"Aku tahu. Maksudku, hyung sering bercerita tentangmu. Eum, aku Zayyan."

"Ya, aku juga tahu. Kau terkenal." Ucap Sabrina canggung.

"Aku tidak tahu kalian bicara apa, tapi itu terlihat canggung. Santai saja."

"Kami baru bertemu tiga menit bagaimana bisa langsung santai, Yoonie." Protes Sabrina.

Lagipula ia terkejut karena Yoongi tiba-tiba membawa temannya. Yoongi selalu minta izin padanya sebelum membawa orang bertamu ke rumah mereka. Ya, kecuali jika itu artis Big Hit, karena mereka akan datang sesukanya, dan tidak bisa dilarang. Beruntungnya mereka cukup sadar diri untuk menelpon Sabrina sebelum masuk. Agar Sabrina bisa memperbaiki penampilannya dulu.

"Hm. Ayo masuk, Zayyan-ah." Ajak Yoongi pada tamunya.

"Kau sudah selesai memasak?" Tanya Yoongi pada Sabrina.

"Belum, lagipula waktu buka puasa masih cukup lama. Aku, oh aku lupa sedang merebus kentang!" Setelah mengatakan itu Sabrina setengah berlari ke dapur. Berharap kentangnya tidak gosong.

"Oh kau merusaknya." Ucap Yoongi melihat ke kentang yang agak gosong di bagian bawah.

"Ku rasa ini masih bisa dimakan."

"Hei kita sedang ada tamu, bagaimana mungkin kau memberikan makanan yang seperti itu." Ucap Yoongi sambil menoleh ke Zayyan yang berdiri canggung.

Sabrina ikut menoleh ke arah Zayyan.

"Eum, duduklah Zayyan-ssi. Apa kau punya pantangan atau alergi tertentu?" Tanya Sabrina yang dibalas dengan gelengan. Sabrina mempersiapkan berbagai bahan untuk mulai memasak. Yoongi benar, tidak mungkin ia menghidangkan kentang gosong. Memuliakan tamu bagian dari ajaran agamanya.

"Tidak sedang diet?" 

Sabrina bertanya karena idol kan sering diet untuk menjaga berat badannya yang di bawah ideal itu.

"Perusahaan menganggap puasaku sebagai diet."

"Oh benarkah? Kau bisa makan apa saja saat berbuka?" Tanya Yoongi penasaran.

"Eum, ya? Aku tidak mudah gemuk, jadi tidak terlalu repot soal makan."

"Syukurlah."

"Apa hyung tetap harus diet saat puasa?" Tanya pemuda itu balik.

"Awalnya tidak. Tapi tahun lalu itu puasa pertamaku. Jadi aku kalap saat berbuka. Apalagi eomma mengirim banyak makanan karena khawatir. Sabrina juga membuatku banyak makan."

"Yak, kau mengkambing hitamkan aku? Kau yang meminta ini itu." Sela Sabrina tidak terima.

"Ya ya ya, begitulah. Lalu di pertengahan puasa aku jadi sangat bulat. Manajer hyung menyuruhku berdiet karena bulan depannya Bangtan akan comeback."

"Wah, hyung mempersiapkan comeback saat puasa?" Yoongi mengangguk.

"Bukankah itu berat?"

"Kurasa tidak seberat dirimu yang harus comeback saat bulan puasa." Ucap Sabrina menanggapi. Yoongi mengangguk setuju.

AMBIVALENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang