35. Kastil

69 6 0
                                    

"Aku mengambil libur 2 hari mulai besok, mau pergi ke suatu tempat?"

Sabrina yang sedang fokus ke laptopnya menoleh sekilas. Melihat Yoongi yang sudah menggunakan jaket tebal, tanda sudah siap berangkat bekerja. 

"Tidak perlu basa-basi." Karena biasanya Yoongi lebih suka bersantai di rumah saat mendapat hari libur. Pertanyaan tadi pasti hanya basa-basi.

"Kau tidak mau pergi kencan ke luar?" Tanya Yoongi mendudukkan dirinya di samping Sabrina. Ia masih menunggu jemputan manajernya.

"Kau mau? Kalau kau ingin pergi, kita bisa pergi." Tanya Sabrina balik.

Mereka saling bertatapan, menyelami sorot masing-masing sebelum akhirnya tertawa sambil saling menunjuk.

"Kau tidak ingin pergi!" Seru keduanya bersamaan.

Pada dasarnya diantara mereka berdua tidak ada yang ingin keluar rumah selama mendapat waktu libur. Untuk apa melelahkan diri sendiri dengan pergi keluar padahal sebenarnya kau mengambil libur karena ingin istirahat, begitu pikir mereka.

"Entah kenapa aku bersyukur kau juga tidak suka keluar sepertiku." Kata Yoongi setelah tawa mereka reda.

"Aku juga tidak bisa membayangkan jika kau seperti Namjoon oppa, pergi kesana kemari tanpa kenal lelah. Kurasa aku tidak akan sanggup mendampingi mu juga kau sepertinya." Jawab Sabrina bersandar ke bahu Yoongi.

"Cuddling all day long?"

"Hm, itu terdengar lebih cocok untuk kita." Dan memang itu yang selama ini mereka lakukan.

"Netflix and chill?

Sabrina memukul paha Yoongi. "Ya!"

"Wae? Bukannya dulu kita sering nonton netflix bersama saat hari libur. Kau berpikir yang iya iya, ya?" Tanya Yoongi diikuti tawa renyah pemuda itu. Sabrina yang tidak bisa menyangkal hanya ikut tertawa. Dulu, mereka memang sering menghabiskan waktu luang untuk menonton bersama. 

"Yoonie, aku ingin kembali bekerja." Ucap Sabrina beberapa saat setelahnya.

"Kerja?"

Sabrina mengangguk. "Aku mencari beberapa lembaga sosial dan semacamnya tadi. Ada beberapa yang menurutku bisa dicoba. Sebenarnya dibanding bekerja ini lebih tepat disebut mengisi waktu luang sih. Karena mungkin gajinya tak seberapa. Juga, aku mulai bosan hanya di rumah atau mengikutimu ke agensi."

"Justru bagus kan kalau gajinya tidak banyak? Kau selalu kebingungan jika banyak uang. Lalu, bukannya kau bilang akan membuat proyek cerita tentang kita beberapa pekan yang lalu? Sudah bosan, hm?" Tanya Yoongi cenderung mengejek.

"Bukan begitu, proyek buku kita tetap jalan. Hanya saja itu bukan agenda utama. Aku tidak bisa menjadikannya aktivitas utama."

"Bilang saja kau sudah bosan dan stuck." Cibir Yoongi yang justru dibalas kekehan dari Sabrina.

"Kau benar, kurasa aku harus mengambil waktu jeda agar bisa lanjut menulis. Jadi bagaimana, tak apa aku kerja lagi?"

"Kau sudah tidak takut?" Tanya Yoongi memastikan.

"Aku bekerja di lembaga sosial bukan di depan media, kurasa aku akan baik-baik saja. Lagipula ada Nana eonnie, dia pasti menjagaku dengan sangat baik."

Yoongi mengangguk. "Kalau begitu lakukan saja. Kau tidak perlu izin dariku untuk melakukannya, itu sepenuhnya hak mu. Tapi aku berterima kasih kau mau mengatakan dulu padaku."

"Dalam agama kita, semua keputusan tetap ada padamu, Yoonie. Sekalipun aku tahu kau memberikan kebebasan penuh untuk mengatur diriku sendiri, tapi aku adalah tanggung jawabmu. Makanya aku merasa harus mendapat izin darimu dulu."

AMBIVALENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang