20. Finally

90 10 2
                                    

"Kau terlihat berbeda." Ucap Yoongi melihat pantulan mereka di cermin.

"Aneh? Aku juga merasa aneh sih. Tapi eomma akan kecewa jika aku menolak untuk dirias." Jawab Sabrina menatap penampilannya sendiri. Sebenarnya hanya make up tipis. Bahkan lebih tebal make up Yoongi jika pemuda itu tampil di panggung.

Tapi Sabrina tidak pernah full make up begini. Karena daily make up Sabrina itu hanya menggunakan pelembab dan sunscreen, mentok tambah liptin. Jadi ia merasa aneh melihat penampilannya sendiri.

"Cantik. Aku jadi tidak rela mereka nanti melihatmu secantik ini." Sabrina yang salah tingkah memutuskan untuk bangkit dari kursi yang ia duduki.

Mereka sudah resmi sekarang. Finally. Sepasang suami istri.

Akad nikah berlangsung tadi siang setelah shalat Jumat, hanya dihadiri keluarga Yoongi dan keluarga Fathan. Lalu malam ini akan ada perayaan sederhana.

Keluarga Yoongi menyewa ballroom salah satu hotel di Seoul. Jadi sederhana yang Sabrina bilang itu menurut keluarga Yoongi. Karena setelah melihat sekilas ballroom yang mereka sewa tadi, ini jauh dari sederhana menurut Sabrina.

"Kau jangan menatapku begitu!" Protes Sabrina karena Yoongi terus menatapnya.

Pemuda itu terkekeh. "Aku hanya memastikan ini benar-benar nyata. Aku masih belum percaya kita sudah menikah."

"Kau sudah mengatakan itu berulang kali, Yoon."

"Karena ini memang seperti mimpi."

"Kau tidak menyesal kan?"

Pemuda itu berdecak, "Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin aku menyesal jika momen inilah yang aku harapkan selama ini."

Sabrina tersenyum. "Aku juga." Ucap Sabrina membuat Yoongi tersenyum.

"Mau ke tempat acara sekarang? Kurasa mereka sudah menunggu kita."

Sabrina menggigit bibir bawahnya, gugup.

"Aku takut." Ungkapnya jujur.

"Tak apa, aku mengerti. Kita bisa disini lebih lama sampai kau siap." Kata Yoongi yang memahami Sabrina gugup karena disana mereka akan bertemu banyak orang, lebih tepatnya teman-teman Yoongi.

Sabrina menghembuskan napasnya. "Sekarang saja, mereka akan berpikir aneh-aneh jika kita tidak segera kesana." Ucap Sabrina mengingat setelah akad tadi banyak pesan aneh yang masuk ke ponselnya.

"Ku rasa mereka akan menggoda kita sampai beberapa hari ke depan. Abaikan saja." Jawab Yoongi memahami maksud Sabrina.

***

"Terima kasih untuk hadirin yang sudah datang. Mohon doanya untuk hyung dan noonaku. Semoga mereka bisa bahagia selamanya." Ucap Jungkook di sela-sela nyanyiannya.

"When I'm with you, I'm in utopiaa..... Euphoriaaa~" penampilan itu ditutup dengan tepuk tangan dari para hadirin.

"Beruntung sekali kita tidak perlu menyewa penyanyi." Kata Yoongi pada Sabrina. Karena member bangtan secara suka rela, bahkan berebut, mau menyumbangkan suara mereka yang mahal.

"Juga pembawa acara," lanjut Sabrina melihat pembawa acara sudah mengambil alih mic.

"Okay beri tepuk tangan yang meriah." Ucap Yeonjun yang menjadi membawa acara bersama Seokjin. Sungguh, mereka sendiri yang mengajukan diri. Baik sabrina maupun Yoongi tidak pernah meminta, membayangkan saja tidak.

"Sudah sudah, jangan terlalu bersemangat, nanti Jungkookie jadi besar kepala." Ucap Jin mengentikan tepuk tangan penggemar.

"Ayo siapa lagi yang mau menyumbangkan suara emasnya?" Lanjut pemuda itu.

AMBIVALENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang