30. Tubatu

84 6 0
                                    

"Soobinie, apa kau baik-baik saja?" Ucap Yeonjun membaca komentar penggemar.

Mungkin mereka masih mengkhawatirkan Soobin sebab walau sudah mengikuti jadwal Tubatu sepekan ini, Soobin masih banyak terdiam. Ia memang tidak segaduh member lain, tapi penggemar jelas bisa merasakan perubahan Soobin yang tidak seperti biasanya.

"Ah, ya, aku baik-baik saja. Jangan khawatir, MOA." Jawab Soobin ikut membaca komentar.

"Apa yang kalian lakukan saat mendapat penundaan jadwal kemarin? Apa yang kita lakukan, hyung?" Tanya Soobin pada Yeonjun.

"Apa ya? Kita hanya beristirahat di dorm?" Jawab Yeonjun balik bertanya.

"Setelah kejadian itu kami merasa takut, tentu saja. Jadi kami melakukan beberapa sesi konseling dengan psikolog untuk membantu mengatasinya. Selain itu, kami hanya bersantai di dorm." jelas Soobin menambahi.

"Oh, kau tidak bersantai Binnie." 

Yeonjun memukul mulutnya setelah mengucapkan itu. Soobin sudah berusaha menutupi kekacauan, tapi ia justru membukanya.

"Yak hyung!" Ucap Soobin sebal karena penggemar kembali menanyakan banyak hal. Soobin kembali membaca komentar, berencana menjawab satu dua pertanyaan agar penggemar tidak begitu penasaran

"Oh Yoongi hyung sudah menceritakannya kemarin?" Tanya Soobin saat membaca komentar yang mengatakan jika Yoongi sudah melakukan siaran langsung kemarin.

"Lalu bukankah artinya kalian sudah tahu ceritanya?" Tanya Yeonjun pada penggemar.

"Sudut pandang kami? Eum, bagaimana ya. Kau saja, aku bingung bagaimana menceritakannya." Ucap Yeonjun pada Soobin.

Yeonjun dan Soobin saling bertatapan memberi kode yang hanya mereka berdua mengerti.

"Jadi, malam itu, Sa-"

"Syalalalalalala jangan sebut nama bodoh." Ucap Yeonjun memotong Soobin yang hampir menyebutkan nama Sabrina.

"Maaf, aku lupa. Lalu bagaimana kita menyebutnya?"

"Panggil saja, noona." Usul Yeonjun setelah berpikir. Sabrina istri Yoongi kan, berarti secara tidak langsung noona mereka.

"Kita tidak pernah memanggilnya begitu. Dia bahkan le-"

"Yak, jangan lanjutkan!" Potong Yeonjun lagi.

"Aku saja yang bercerita. Aish, mulutmu berbahaya." Lanjutnya dengan ekspresi kesal. Sementara Soobin menatap kakaknya bingung, apa kesalahannya?

"Ok, sebelumnya disclaimer, kami akrab dengannya jadi kami saling berbicara informal, tanpa menggunakan tambahan noona atau semacamnya."

"Ya, dia tidak suka dipanggil noona." Tambah Soobin mulai mengerti kesalahannya.

"Benar." Setuju Yeonjun.

Yeonjun membaca komentar penggemar.

"Suga hyung sudah mengatakan jika kami seumuran? Oh, benar. Jarak usia kami dengannya tidak jauh."

"Jadi, malam itu dia ikut dengan TXT crew, dia berada di mobil yang sama dengan kami. Awalnya semua baik-baik saja, kami masih bercanda seperti biasanya. Lalu kami turun untuk red carpet. Semua juga berjalan normal. Sampai kami melihat dia berlari ke arah kami sambil berteriak. Aku sangat bingung. Semua terjadi begitu cepat." Soobin mengangguk setuju.

"Dia mendorongku, aku baru akan protes padanya, tapi setelah menyadari apa yang terjadi, aku sangat syok." Ucap Soobin sendu.

"Benar, aku merasa bodoh karena tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya melihat saja ketika orang jahat itu melukainya. Ini pertama kalinya untuk kami melihat tindakan seperti itu." Jelas Yeonjun menyesal.

AMBIVALENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang