bab 29

156 17 0
                                    

Sesampainya di apotik aku keluar dan jaehan Hyung tetap didalam mobil, aku mencoba mengunakan masker dan topi ku takut takut ada pengemar ku. Aku membeli beberapa obat tentunya aku bertanya kepada pihak apotik, Sungguh aku begitu khawatir jika jaehan Hyung terus seperti ini.

Aku masuk kemobil, melihat semesta ku tertidur dia begitu indah batin ku "jagiya,,, maaf membangunkan mu, minum obatnya dulu ya?"
"Yea yechana, aku mau makan perutku terasa lapar"
"Mau makan apa?"
"Jjajangmyeon"
"Kau mau makan itu? Tanya ku
"Baiklah,,,, kalau begitu minum obat mu dulu, buka mulut mu,,, bagus ini minumnya"
"Aku terasa seperti bayi kecil" aku tersenyum
"Kau memang bayi, kita jalan sekarang?" Dia anggukan kepalanya

Aku terus melihat sisi termanis kekasih ku, hal yang selalu aku nantikan jika hanya berdua dengan dia, jangan harap klo kami dengan member yang lain aku akan jadi maknae disitu yang banyak mata pasti tertuju pada ku dan juga jaehan Hyung.

Sejenak rasa khawatir ku hilang ketika melihat senyumnya yang menawan, dia selalu menjadi obat penghilang rasa sakit ku selelah apapun aku jika melihat senyumnya terasa hilang semua.

Sesampainya direstoran yang ingin kami tuju.
"Hati hati kepala mu" aku memegang tangan nya untuk keluar dari mobil ku, "mau aku papah hyung atau bisa jalan sendiri?"tanya ku, jaehan tak mungkin mau tuk berpegangan tangan jika ditempat umum batin ku,lalu dia mengulurkan tangannya aku hampir tak percaya.
"Hem... Pegangan tangan"ketika dia tersenyum membuat dia makin terlihat gemas, aku tersenyum balik kedia tanda senang.

Ingin pegangan tangan didepan umum tentunya hal yang paling dinanti banyak pasangan termasuk aku, sebetulnya hal kecil tapi ini berarti dari orang yang anti skinship itu yang paling sulit.

Kebahagiaan yang tidak Tara aku rasakan saat ini, memiliki sosok pria cantik yang dari awal aku ingin kan menjadi hadia terbaik yang aku dapatkan. Melihat dia ada dihadapan ku sepanjang hari saja sudah menjadi poin terbaik apa lagi memiliki nya
"Jagiya... "
"Hem..."
"Apa cram diperut mu sudah hilang?"
"Sudah tidak terlalu sakit yechana makanlah,berhenti tuk khawatir pada ku jangan selalu merasa bersalah paham sudah kita fokus makan!!"
"Baiklah jagiya"ku coba cubit pipi nya

Selesai makan kami putuskan untuk pulang ke dorm, ini sudah larut malam jaehan sudah terlalu lelah. Sesampainya didorm semua member menunggu kami pulang.
"Jaehan Hyung kau kenapa, aku dapat info dari gyeom kau sakit?" Xen bertanya
"Tidak aku rasa, aku hanya kelelahan saja?"
"Apa kata dokter?"hwichan dengan muka paniknya.
"Aku tidak apa-apa hwichan dan yang lain, ini sudah larut sebaiknya kita istirahat besok kita harus kestudio musik untuk rekaman"
"Baiklah Hyung" jawab para member
"Mohon jaga kesehatan mu Hyung"
"Baiklah xen, terimakasih"
"Yechana,bawah jaehan Hyung kekamar, terimakasih sudah membantu untuk membawa nya kerumah sakit"
"Baiklah xen Hyung"jawabku
"Baiklah klo begitu, yang lainnya jangan begadang ya aku masuk kedalam tuk istirahat"
"Baiklah jaehan Hyung" jawab semua member

Aku ingin mencoba untuk memapah kekasih ku, sepertinya akan terlihat aneh jika aku lakukan itu lalu aku urungkan untuk tak melakukannya.
"Yechana aku duluan ya mandi?"
"Apa tidak sebaiknya kita bareng saja untuk menghemat waktu jagiya?" Goda ku
"Hem .. bisa aku sendiri saja?" Jawab nya
"Baik lah baik lah klo begitu, taro tas mu cepat lah masuk kekamar mandi sebelum aku berubah pikiran"
"Dasar anak nakal"
"Anak nakal,,, hei aku bukan anak kecil" aku mengelitiki perutnya dan menjatuhkan jaehan Hyung diatas kasur
"Auh... Yechana"
"Mianhae Hyung, apa itu sakit? Aku menatap wajahnya dia tersenyum
"Kekasih ku seharian ini begitu menghawatirkan ku, kau tau bagaimana bentuk wajah mu jika kau khawatir?" Dia mencoba duduk
"Kau sangat lucu, dengarkan aku yechana aku tau ini sangat sakit tapi aku bagian melakukan nya, berhenti untuk menghawatirkan ku untuk masalah ini, ya?" Wajah nya yang lucu dengan mata kelincinya makin menawan dengan senyum yang terlihat gigi kelinci dan gingsulnya. Aku memberikan kecupan pada bibirnya.

"Aku mandi ya..." Dia beranjak ke kamar mandi selagi menunggu aku mencoba membersihkan tempat tidur kami, dan tas yang jaehan Taru dikasur.kau tau jika jatuh cinta hari hari berat pun rasanya tidak akan berat karena kehadiran seseorang yang paling berarti.

Note" maaf ya teman teman cerita ku terkadang mengatung sebetulnya terkadang sudah aku ketik namun suka lupa ku publis, semoga kalian tetap senang baca cerita yang aku buat, aku akan berusaha untuk update lebih banyak lagi terimakasih 🫰

Love at first sightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang