bab 33

148 15 1
                                    

Sesampainya didorm semua member menunggu kami dengan khawatir, "Hyung kau sakit apa?"Tanya hyuk
"Aku hanya tak enak badan, kurang tidur mungkin"
"Istirahatlah hyung jangan terlalu lelah"Terkadang aku cemburu dengan siapapun yang perhatian sama jaehan tapi dia pantas dapatkan itu, karena dia begitu berarti buat grup kami, dengan apa yang sudah dia perjuangkan untuk grup kami aku rasa perhatian dari banyak orang hal yang wajar.
"Aku antarkan jaehan Hyung kekamar dulu ya?"Hangeyom, hwichan,Hyuk ikut masuk kedalam dan membantu

"Berbaringlah Hyung"
"Terimakasih Hyuk"Kami duduk lesehan dibawah ada yang duduk ditepi kasur dan yang lain hanya memantau diluar
"Hyung cobalah jangan terlalu lelah Hyung, kami tak ingin kau sakit"
"Tapi gyeom kau tahu banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan dengan cepat"
"Setidaknya jangan tidur terlalu malam Hyung, klo sudah didorm sebaiknya kau tidur"
"Baiklah" jawab jaehan
"Hyuk bagaimana dengan syuting mu"
"Sudah hampir rampung Hyung"
"Kau harus jaga kesehatan Hyuk"
"Kenapa kau memperdulikan adik adik mu, dan sekarang diri mu yang tumbang Hyung"
kami hanya berbicang bincang sebentar lalu yang lain keluar tinggal aku hwichan dan jaehan Hyung.

"Hwichan istirahatlah besok masih ada kegiatan"
"Tak apa Hyung aku ingin disini"
"Tenanglah ada yechan yang menunggu ku disini, aku hanya panas hwi tidak sakit keras jadi kau tak perlu khawatir"
"Aku ingin disini Hyung, boleh aku tidur disini hari ini saja?"
"Bagaimana dengan yechan, kasian dia harus pindah hanya kau ingin disini,kalau kita bertiga kasur nya tak akan cukup"
"Baik lah Hyung aku tinggal dulu" hwichan keluar.

"Bisakah kau ambilkan aku minum, aku ingin minum obat!"
"Baiklah, tunggu sebentar"
Ketika ku dikeluar kamar ada jehyun dan xen diruang tamu
"Yechana,,,"
"Ya Hyung,,, ada apa?"
"aku dengar kau yang ikut masuk kedalam untuk bertemu dengan dokter dengan jaehan, apa katanya?" Xen bertanya pada ku Aku bingung tuk menjelaskan
"Jaehan Hyung hanya kelelahan Hyung" jawab ku
"Tapi kenapa kau dan jaehan harus mengambil darah?" Tanya jehyun karena kebetulan aku pakai baju lengan pendek tentu plester dilengan ku terlihat. Jujur aku tak tau harus bereaksi tapi aku rasa jehyun dan xen tau hubungan ku.

"Tak perlu sungkan yechana, kita bersaudara kau tau itu!!"
"Aku tak bisa jawab Hyung untuk saat ini, biarkan jaehan Hyung yang akan bicara nanti" jawab ku
"Baiklah kami paham itu, rawat lah jaehan dengan baik yechana"
"Baiklah jehyun Hyung, aku mau ambil air takut jaehan Hyung menunggu"
"Baiklah" jehyun dan xen menjawab

Aku kekamar melihat jaehan Hyung sedang ganti baju
"Maaf Hyung aku masuk tak ketuk pintu dulu" dia tersenyum dan duduk diatas kasur
"Ini minum obat mu, buka mulut nya, bagus ini airnya" dia hanya menatap tak berkedip
" Kenapa kau melihat ku seperti itu Hyung?"
"Aku hanya ingin melihat kekasih ku" dia memeluk pinggang ku
"Hem... Bau mu sangat harum aku suka bau mu yechana"

"Kau suka bau parfum ku?"
"Bukan hanya itu aku suka bau badan mu" aku duduk disampingnya dan mencoba memeluk tubuhnya
"Badan mu masih panas"
"Tak apa yechana nanti juga akan turun"
"Maafkan aku ya Hyung, karena ku kau jadi sakit"
"Kenapa kau meminta maaf yechan, aku yang datang kepada mu dan menyerahkan diri ku, aku suka kau peluk yechana"
"Kau suka seperti ini"
"Hem,,, bisa kita seperti ini terus"
"Tentu selama yang kau mau"

"Tidurlah, aku akan memeluk mu sambil tiduran"kepalanya aku Taru diatas tangan ku agar ketika dia peluk akan lebih leluasa
"Tidak berat kan yechana?"
"Tentu tidak,tidurlah kau harus istirahat jagiya!" Dia tengelamkan wajahnya dipelukan ku, sambil ku usap Surai rambut nya.

"Yechana apa kau sudah tidur?"
"Ada apa jagiya?
"Aku lapar, mau jalan-jalan keluar sebentar dengan ku?"
"Kau ingin makan apa?"
"Bulgogi?"
"Hem,,,baiklah"
Kami berganti pakaian dan memutuskan untuk keluar mencari makan, sepanjang perjalanan dia hanya menatap wajah ku
"Kenapa menatap ku seperti itu apa aku tampan"
"Ikhsss kenapa kau begitu percaya diri sekali,," aku tersenyum dan menjulurkan tangan ku kearahnya
"Mau pegangan tangan?"
"Tapi kau sedang menyetir apa tidak bahaya!"
"Hanya sebentar jagiya"

Kami sudah sampai restoran dan memakan bulgogi seperti yang jaehan inginkan, mungkin efek obat yang dia minum sehingga malam dia kelaparan Tapi aku bahagia panasnya sudah turun Setidaknya satu kekhawatiran ku hilang.
"Kita pulang ya?"
"Apa perlu kita kasih tau yang lain tentang kita?" Aku memandang merasa aneh dengan apa yang baru saja dia katakan
"Klo kau merasa siap untuk mengatakan nya aku rasa lebih baik, tapi aku tak ingin membebani mu dengan semua nya"
"Apa kau tak apa kalau harus lowkey dulu"
"Tidak apa, aku hanya ingin disamping mu itu sudah lebih dari cukup untuk ku jaehan".jawab ku

Love at first sightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang