bab 47

94 11 1
                                    

Sudut pandang jaehan
Sudah satu Minggu yechan tak memberikan ungkapan cinta bahkan pelukan untuk ku, kami satu kamar pun tak elak untuk tidak bisa saling mencurahkan rasa rindu ku padanya entah dia yang tidur terlebih dulu atau aku yang terlebih dahulu terlelap, karena begitu banyak pekerjaan yang sering aku lakukan.

Mungkin aku harus lebih peka terhadap semua hal, sejauh ini aku rasa yechan yang lebih paham akan diri ku dan aku lebih terlalu mengikuti alurnya au... Yechan aku begitu merindukan mu.

Diruang koreo dimana aku dan member yang lain sedang belajar koreo baru untuk comeback kami, comeback kami sedikit ada perubahan karena banyak hal yang diluar dugaan ku tentunya agensi lama ku yang tak henti hentinya selalu menebarkan banyak berita yang tidak baik tentang ku dan juga anggota yang lain.

Hal itu terkadang membuat ku frustasi kenapa mereka tidak membiarkan ku begitu saja, aku selalu merasa bersyukur karena semua member masih ada Dengan ku Sampai detik ini dan masih mempercayai ku.

Saat semua mata tertuju pada ku dan Hyuk yang sedari tadi merengek ingin makan siang hanya dengan ku tak pelak membuat ku ingin memberi satu pukulan untuk anak nakal yang ada dihadapan ku saat ini.
"Baiklah kita makan siang, setelah pekerjaan ku selesai"jawab ku
"Makasih Hyung, selesai latihan aku tunggu" anak itu tersenyum entah apa yang merasuki nya akhir akhir ini dan membuatku benar benar pusing dibuat nya. Seperti nya aku harus bicara pada yechan aku tak mungkin membiarkan nya terus menerus menunggu ku.

Aku mencoba menghampiri yechan yang sedari tadi duduk yang tak jauh dari tempat ku.
"Yechan,,,"
"Ya Hyung"
"Bisa bicara sebentar?" Yechan menengok kanan dan kiri
"Aku rasa tidak disini Hyung" aku dan yechan pergi ke tangga darurat aku rasa tempat ini tempat yang cukup aman untuk ku dan yechan bicara, karena tidak mungkin ada yang bisa melihat ku dan yechan.ketika sampai ditangga darurat dengan wajah yang penuh tanya dia memandang ku.

"Yechana apa kau marah pada ku?" Dia selalu tersenyum ketika melihat ku tentu hal itu membuat ku candu saat menatap wajahnya
"Bagaimana jika ku marah pada mu Hyung?"
"Benar kau marah pada ku, sungguh maafkan aku jika ku salah" dia memeluk ku
"Bagaimana bisa ku marah padamu jika rasa cinta ku lebih besar dari yang lain Hyung,aku selalu memberi ruang untuk diri mu agar tak merasa sesak akan hubungan dengan ku Hyung" ku coba menatap wajahnya Tampa melepaskan pelukannya
"Apa perlu kita bicarakan hubungan kita dengan yang lainnya?"

Dia tertunduk dan aku mencoba melihat untuk mencari apa jawabannya.
"Tidak untuk saat ini Hyung, akan sulit jika kita menambah kan masalah kita dalam keadaan seperti ini, masalah agensi sebelumnya tentu buat yang lain down jika hubungan kita akan menambah masalah nantinya akan terasa egois Hyung"
"Kau benar yechan" ku coba kendorkan pelukan ku dan mencoba mencium bau baju yechan bau yang ku suka
"Ku rindu bau mu yechana"
"Aku juga" sedikit kecupan ku berikan dibibir yechan
"Kau berani untuk mencuri ciuman ku"
"Aku pencuri handal dalam hal mencium mu yechana"
"Benar kah?"
"Hem,,,"

Ku melanjutkan ucapan ku tuk izin jalan dengan Hyuk agar yechan tak salah paham tentang hal itu,
"Yechana apa boleh aku makan siang dengan Hyuk?"
"Jika ku tak izinkan apa kau tak akan pergi?"
"Aku sudah menolak tapi seperti yang kau tau Hyuk tak akan pernah menyerah dengan hal tersebut"
"Baiklah hanya hari ini saja, lain kali tak boleh"
"Benarkah?"
"Hem.... Asal satu ciuman lagi untuk semuanya yang menyebalkan saat ini"
Aku cium yechan dipipi kanan
"Ini ciuman untuk permintaan maaf ku" ku cium pipi kiri " ini ciuman untuk izin ku hari ini" ciuman dibibir" ini ciuman untuk besarnya rasa cinta ku" dia tersenyum dan tentu bukan hanya ciuman sekilas yang dia inginkan yechan menarik tangan ku kepojok belakang pintu ciuman itu menjadi lumatan, lumayan yang awalnya hanya sekilas saat ini makin dipercepat dan makin mendayun tak henti disitu lidah nya dengan lidah ku saling menarik satu sama lain dibalas dengan desahan yang makin terdengar jika ku teruskan akan memar aku rasa karena yechan terlalu suka dengan bibir bawah ku pasti tak elak dia pasti sedikit menarik bibir ku dengan gigitan dibawah.

"Au,,, yechan Jagan terlalu kasar itu sakit!!!" Tangan nya yang tadi ada dilekuk leher ku saat ini menjelajahi bagian dada dan perut ku
"Yechana cukup kita masih harus kembali" dia tersentak dan sadar dengan cepat dengan napas yang masih terengah engah.
"Mianhae Hyung"
"Tak apa yechana, hayu kita harus kembali"
"Tunggu sebentar" yechan merapihkan baju dan rambutku yang sudah beratakan yang sudah dia buat begitu pula dengan ku
"Kau keluar duluan Hyung aku akan mengekor dibelakang mu" aku mengaguk dan pergi lebih dahulu tak selang berapa menit yechan keluar.



Maaf ya aku baru update terkadang ingin membangun suatu cerita harus dengan mood yang bagus, bahkan aku suka mencari referensi dengan membaca, akhir akhir ini agak sedikit buntu dengan jalan cerita yang ku buat mungkin karena ku pemula tapi semoga kalian masih tetap setia dengan cerita ku sampai akhir terimakasih

Maaf ya aku baru update terkadang ingin membangun suatu cerita harus dengan mood yang bagus, bahkan aku suka mencari referensi dengan membaca, akhir akhir ini agak sedikit buntu dengan jalan cerita yang ku buat mungkin karena ku pemula tapi semoga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love at first sightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang