2. percobaan pertama

336 29 8
                                    

Tiba tiba Arga datang dengan tergesa gesa sambil membawa tas kecil.

"Maaf, mohon izin. Ini sepatu untuk Bianca, saya yang mengkotori sepatunya tadi malam."

Alan, pelatih paskibra yang merupakan alumni mereka pun menghampiri Arga.

"Kak, maaf mengganggu. Saya Arga, ketua osis. Kebetulan Bianca adalah wakil saya dan semalam kami ada rapat dirumah Bianca, saya tidak sengaja menumpahkan minuman saya ke sepatu ini. Hukuman Bianca biar saya yang tanggung kak." jelas Arga kepada Alan.

Alan mengangguk mengerti. "Okey kalau memang begitu."

"Bian, kamu kesini ambil posisi. Setelah 1 seri, pakai sepatu kamu baru balik lagi ke posisi." perintah Alan.

Bianca pun menghampiri Alan dan mengambil posisi push up. Setelah 1 seri ia pun berdiri dan mengambil sepatunya yang dipegang Arga.

"Kalau gitu saya duluan kak, terimakasih." ucap Arga, izin pamit.

"Makasih, Ga." ucap Bianca sedikit tersenyum.

Arga tersenyum. "Sama sama, gue duluan ya."

"Arga selalu ada sama Bianca, apapun yang dia butuhin pasti Arga jadi orang pertama yang bantu dia. Ngga apa apa Ta, lo harus coba dulu." batin Agata yang sedari tadi memperhatikan Bianca.

***

"Firsly, gue duluan ya." ucap Bianca kepada Firsly yang sedang merapihkan tasnya.

"Oh iya Bian, lo hati hati ya." balas Firsly.

"Lo juga hati hati ya, bye." ucap Bianca melambaikan tangan.

Lalu ia pun pergi meninggalkan Firsly sendiri disana. Setelah dilihat Bianca yang sudah jauh, Agata pun menghampiri Firsly.

"Boleh kita ngobrol sebentar?" tanya Agata.

Firsly sedikit terkejut dengan kehadiran Agata disebelahnya. "Kagetin aja, mau ngobrol apa?"

"Lo kan temenan sama Bianca, pasti lo tau kan kesukaan dia apa?"

"Dia suka apa?" tanyanya.

"HAH? KOK LO TIBA TIBA BANGET NANYAIN BIANCA?!" tanya Fisly dengan suara keras.

"Lo bisa ngga sih ngga teriak? Udah tinggal jawab aja. Bianca suka apa?" tanya Agata, kesal.

"Iya deh iya. Yang gue tau, Bianca suka tiramisu, makanan pedes sama salad buah." ucap Firsly.

"Okey okey, makasih." ucap Agata, paham.

"Gue duluan ya." sambungnya.

Firsly mengacungkan jempolnya. "Cie Agata."

***

"Loh Ga, belum balik?" tanya Bianca yang melihat Arga berada diparkiran.

Arga menggeleng. "Nungguin lo. Ayo gue anterin pulang, nih helmnya." ucap Arga memberi helm.

Tanpa berpikir, Bianca pun mengambil helm dari Arga dan memasangkannya.

"Ayo naik."

Bianca pun naik keatas motor milik Arga. Mereka pun keluar dari parkiran sekolah.

Disisi lain, ada Agata yang memperhatikan mereka dari jauh.

"Nanti lo juga bisa." ucap Davin sebelahnya.

"Besok gue mau kasih makanan kesukaan dia, do'ain gue ya." ucap Agata.

"Pasti."

***

Bianca sudah berada dikelasnya, saat akan mengambil topi dilokernya, ia melihat ada salad buah kesukaannya.

"Salad? Dari siapa?" tanyanya heran.

Ia mengambil surat diatasnya. "Ada suratnya juga,"

Pagi Bianca

Semangat untuk hari ini ya, jangan skip istirahat apa lagi skip makan.

Saladnya jangan lupa dimakan ya.

"Hah? Dari siapa sih?" tanyanya makin heran.

"Ya udah deh, gue ucapin makasih di story aja."

Setelah meletakan kembali salad dilokernya, Bianca pun keluar menuju gerbang.

***

Bianca sudah selesai mendata siswa yang telat, namun ia tak menemukan Agata. Si ketua paskibra langganan telat.

"Agata kemana? Tumben banget ngga telat." batinnya.

"Bian, cari siapa?" tanya Arga.

"Oh engga, ngga cari siapa siapa." balasnya.

"Salad buah yang distory lo, itu dari siapa?" tanya Arga.

"Ngga tau, dia ngga kasih identitasnya." jawab Bianca.

"Oh gitu."

***

Firsly menghampiri Agata dibangkunya.

"Lo liat deh, story terbaru Bianca. Itu pasti dari lo kan?" tanya Firsly.

Ia pun mengecek akun Bianca. Agata tersenyum salah tingkah. "Siapa yang dipost sama Bianca? Gue gue gue!"

"Halah, baru dipost pemberiannya belum lo nya." ucap Firsly meledek.

"Yeh, liat aja pasti nanti gue yang bakal dipost sama dia setiap hari." ucapnya dengan pd.

Firsly terkekeh. "Percaya diri banget ya pak, iya deh iya gue do'ain semoga berhasil ya."

"Aamiin, thanks ya."

***

Bianca masuk ke dalam kelasnya dengan almet osis miliknya.

"Kamu cantik, selalu cantik. Kapan bisa milikin kamu?" batin Agata masih menatap Bianca.

Bianca membuka almet osisnya, lalu menaruhnya diatas meja. Ia pun mengambil salad buah yang tadi ada diloker miliknya.

"Lumayan nih, tau aja yang kasihnya kalau ini salad buah favorit gue. Semoga ngga ada apa apanya deh." ucapnya pelan.

Ia pun memakan salad buah tersebut.

Agata tersenyum memperhatikannya. "Percobaan pertama berhasil, tunggu selanjutnya ya, Bian."

"Cie, di storyin. Lo ngga ada niatan traktir gue ke kantin sebelum masuk?" tanya Davin.

"Iya deh, gas ke kantin."

Mereka pun berjalan keluar kelas. Saat melewati meja Bianca, Agata sempat melirik sebentar Bianca yang sedang memakan salad buahnya.

"Tumben ngga telat." ucap Bianca yang masih terfokus dengan saladnya.

***

Haii! Makasih ya udah baca ceritanya.

Jangan lupa tinggalin jejak yaa

Tysm.

kita dan kisah paskibra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang