Hari kedua lomba pun sudah selesai, tapi Arga mengajak Bianca dan Frisly ke kafe terdekat.
Mereka bertiga pun meminum minuman mereka. "Bian, jadi gini," ucap Arga.
"Temen gue udah lacak semua datanya dan ternyata pelakunya adalah Tamara." sambungnya.
Bianca dan Frisly terkejut. "Udah feeling sih gue." ucap Bianca.
Arga mengeluarkan ketas bukti dan menaruhnya dimeja.
"Bisa kalian baca sendiri." ucap Arga.
Frisly pun mengambil kertas tersebut, dan membacanya dengan Bianca.
"Wah gila nih cewek." ucap Frisly.
Bianca terdiam setelah membaca teks tersebut. "Lo ngga apa apa bian? Kayaknya lo shock banget." tanya Arga.
"Gue kaget aja, kok bisa sih ada temen yang ngehancurin temennya sendiri? Apa lagi ini masalah cowok loh." jawab Bianca.
"Gue udah anggap dia sahabat gue, tapi dia malah khianatin gue." sambungnya.
"Sabar ya Bian." ucap Arga menenangkan.
"Jadi, keputusan yang lo pilih apa?" tanya Frisly.
Bianca menghela napas kasar. "Gue bakal ikut nyokap gue ke jogja." jawab Bianca.
"Hah? Serius Bian?" tanya keduanya.
Bianca mengangguk. "Makasih ya udah bantuin gue, gue ngga tau lagi kalau ngga ada kalian bakal kayak gimana." ucap Bianca berterimakasih.
"Sama sama Bian," ucap keduanya.
"Jangan lupain kita ya, tetap jadi sahabat gue yang palingggg baik. Okey?" ucap Frisly menahan tangisnya.
"Makasih ya Bian, udah temenin masa masa sma gue walaupun ngga berakhir happy end sih." sambung Arga.
Bianca memeluk Frisly. "Lo temen terbaik gue Ly, ngga mungkin gue lupain. Makasih ya." ucapnya.
"Makasih juga ya Ga." ucap Bianca pada Arga.
Ia pun mengangguk. Tiba tiba ada yang menelpon dari arah ponsel Bianca, Bianca pun mengangkatnya.
"Halo Bian?" sapanya di dalam telfon.
"Halo, kenapa?" tanya Bianca.
"Temuin aku ditaman deket rumah kamu sekarang ya, ada yang mau aku omongin." ucapnya.
"Okey." balas Bianca. Lalu telfon tersebut pun mati.
"Gue mau ke taman dulu ya, kalau kalian tetep mau di sini ngga papa sih. Gue duluan ya." pamit Bianca lalu pergi begitu saja.
***
Bianca sudah sampai di taman, di sana terlihat ada Agata sedang duduk. Bianca pun berjalan ke arahnya. "Kenapa Ta?" tanyanya.
"Duduk dulu." perintah Agata. Bianca pun duduk disebelahnya.
"Gue mau bilang sesuatu," izin Agata.
"Bilang aja, gue tau lo mau putusin gue kan?" tanya Bianca.
Agata menghela napasnya panjang. "Sorry Bian, hubungan kita sampai sini aja ya. Gue rasa mau dipertahain sampai kapan pun tetep bakal putus endingnya. Sorry ya." ucap Agata.
Bianca mengangguk. "It's okay, toh selama seminggu ini juga yang selidikin semuanya cuma aku. Hari ini juga aku udah tau siapa pelakunya, harusnya hubungan kita masih tetep bisa dipertahanin. Tapi, sekarang kamu udah pilih Tamara kan? Ya udah ngga apa apa, mungkin dia emang yang terbaik buat kamu." balas Bianca.
"Kamu bilang 'masa sma ngga akan indah kalau ngga ada kamu dan paskibra', nyatanya masa sma kamu ngga akan indah kalau ngga ada Tamara. Kamu tenang aja, hari ini juga aku pindah ke jogja kok. Kamu ngga perlu khawatir aku gangguin kamu, atau gangguin hubungan kamu." sambungnya.
"Makasih ya Ta, udah bikin masa sma aku lebih bahagia. Makasih udah pernah jadi alasan aku buat bertahan, makasih untuk banyak hal yang kamu kasih ke aku." ucap Bianca.
"Sekarang aku paham kalau ternyata cara terbaik mengatasi masalah dalam hubungan itu, diselesaiin hubungannya bukan masalahnya."
"Thank you for everything ya Ta, kayaknya sekarang gantian deh aku yang bilang. Masa sma ngga akan indah kalau ngga ada kamu dan paskibra." ucap Bianca dengan senyum manisnya.
"Kamu baik baik ya di sini, aku harap hubungan kamu sama Tamara juga selalu baik baik aja." harap Bianca.
Bianca berdiri. "Kalau gitu aku duluan ya Ta, makasih dan maaf buat semua hal. Salam buat bunda ya, dadah." ucapnya di akhiri lambaian tangan.
Bianca pun pergi dari hadapan Agata. "Kita selesai, Bian?"
***
Gimana nih endingnya?
Makasih ya yang udah baca sampai sejauh ini
Jangan lupa tinggalin jejaknya yaaMakasiii 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
kita dan kisah paskibra [TERBIT]
Teen Fiction- "Masa sma ga akan indah kalau ngga ada kamu dan paskibra." - Bianca Tritania. Waketos dan juga anggota paskibra. Setiap hari, ia harus menghukum lelaki bernama "Agata" yang selalu telat, yang ia ketahui adalah ketuanya di paskibra. Agata Mahaputra...