16. Bianca Arga

119 14 0
                                    

Semua anak paskibra sudah berkumpul dilapangan untuk latihan. Mereka dapat izin dispen dari kepala sekolah.

"Saya harap latihan hari ini serius, ngga ada yang main main. Udah tinggal berapa hari lagi kita ngibarin, malu kalau masih acak acakan. Paham?" ucap Agata.

"Siap paham."

Agata kembali dibarisan formasinya, kali ini hanya ada Alan dan Agnes di depan.

"Denger kan apa yang ketua kalian bilang? Jangan ada yang main main. Kalian besok udah pelantikan, malu sama lk dan pinnya kalau masih belum rapi." ucap Agnes.

"Kalian latihan dari awal sampai akhir, kalau ada yang salah ulang lagi. Paham?" tanya Alan.

"Siap paham kak."

Alan dan Agnes pun berdiri ditengah tengah lapangan, untuk memantau.

"Seluruhnya pimpinan saya ambil alih, siap grak." ucap Agata.

Lalu mereka pun berlatih buka sampai tutup formasi. Terhitung sudah 3x mereka latihan full, sekarang sudah waktunya istirahat.

Agata memberikan minum kepada Bianca, lalu ia duduk disebelah Bianca. "Nih minum dulu."

Binca melirik ke arah Agata dan mengambil minum yang diberikannya. "Makasih."

Agata tersenyum. "Sama sama."

"Besok pelantikan harus jaga kesehatan ya, jangan lupa makan dulu. Bakal capek banget pasti." ucap Agata mengingatkan.

Bianca mengangguk. "Iya, makasih ya udah ingetin. Kamu juga jaga kesehatan, kamu kan pemimpin upacara jadi nanti harus fit." ucap Bianca.

"Siap bos." ucap Agata memberi hormat kepada Bianca.

"Lagi keringetan gini kok cantik banget sih, Bian?" tanya Agata menatap Bianca.

Bianca memukul pelan bahu Agata. "Apa sih Ta, gombal mulu." ucap Bianca sedikit ketus, tapi sebenarnya ia suka kalau Agata mode bucin.

"Sama pacar sendiri emang ngga boleh? Nanti kalau aku godain cewek lain kamu cemburu." ucap Agata, senyum senyum tidak jelas.

"Godain aja, paling besoknya udah ngga sama aku lagi." balas Bianca.

"Wih ngeri nih cewek gue." ucap Agata tertawa kecil.

"Kalau aku godain El ngga apa apa?" tanyanya. El adalah teman kelas mereka, ia memang menyukai sesama jenis.

Bianca memukul paha Agata sedikit kencang. "Ngotak dikit coba Ta, masa godain boti? Disukain balik aja panik." ucap Bianca disusul tawa darinya.

Agata tertawa. "Ngeri juga ya."

"SEMUA ANAK PASKIB KE FORMASINYA MASING MASING SEKARANG." teriak Alan.

***

"Aku pulang dulu ya." ucap Agata.

Lalu ia pun pergi dengan motornya dan Bianca pun berjalan masuk ke dalam rumahnya.

Arga:
Bian
Sorry
Bisa kita ketemu? Ada yang harus kita beli buat event

"Huft, baru juga pulang."

Bianca:
Harus banget sekarang Ga?
Gue abis latihan Paskib
Emang udah dapet anggaran?

Arga:
Iya Bian
Kalau masih capek, nanti malam aja
Belum dapet, jadi pake uang osis dulu

Bianca:
Berarti Frisly sama Gevin juga ikut?

Arga:
Gevin ngga bisa
Gue udah minta uangnya ke Frisly
Jadi kita berdua aja, bisa kan? Nanti malem gue jemput
Ini urusan osis Bian

Bianca:
Iya iya
Jam 7 jemput gue

Arga:
Okey

"Izin sama Agata nya gimana ya?"

Bianca:
Ta
Kamu udah dirumah?
Aku mau ngomong sesuatu

Agata:
Apa sayang?
Udah kok
Cie udah kangen aja
Belum juga satu jam

Bianca:
Serius Ta
Aku mau izin

Agata:
Izin apa?
Bilang aja

Bianca pun mengirim chatnya dengan Arga.

Agata:
Urusan osis kan?
Ngga papa
Aku izinin

Bianca:
Kamu ngga marah?

Agata:
Kenapa harus marah?
Kan urusan osis
Aku ngga mau kekang kamu
Lagian aku udah seneng kok, kamu izin ke aku sebelum pergi sama Arga

Bianca:
Beneran ngga papa?
Makasih ya

Agata:
Iya sayang
Sama sama

"Agata udah izinin, berarti gue tidur dulu kali ya." ucapnya.

***

Arga sudah menjemput Bianca dirumahnya, tujuan pertama mereka adalah fotocopy.

"Agata ngga marah kita keluar bareng?" tanya Arga diatas motornya.

"Gue udah izin." jawab Bianca.

Arga mengangguk. "Lo bahagia sama dia?" tanyanya lagi.

"Fokus sama tujuan kita, ngga usah bahas yang lain." jawab Bianca ketus.

"Okey okey."

Sesampainya ditempat fotocopy, mereka mencetak name tag yang sudah didesain sarah.

"Habis ini kita ke tempat bikin spanduk," ucap Arga.

"Trus kita ke toko cari tambang, gelas aqua sama karung. Okey?" jelas Arga.

Bianca mengangguk. "Okey."

Setelah itupun name tag yang mereka cetak sudah selesai. Setelah membayar, mereka pun melanjutkan tujuan selanjutnya.

"Kita harus seasing ini ya, Bian?" tanya Arga.

Bianca terdiam. "Satu hal yang harus lo tau, gue ngga bener bener lupain lo Bian. Perasaan ini akan selalu ada, sampai kapanpun. Bahkan setelah lo udah jadi milik orang lain." ucap Arga.

"Jangan liat ke belakang lagi Ga, masanya udah habis. Ada fase dimana kita harus ngelupain seseorang yang memang harus dilepas, bahkan seseorang yang masih kita sayang sekalipun." balas Bianca.

Tiba tiba petir terdengar, sepertinya akan segera hujan.

Bianca yang sedikit takut dengan petir, reflek memeluk Arga. Setelah kurang lebih 1 menit, ia pun sadar dan melepaskan pelukan tersebut.

"Maaf Ga, reflek." ucap Bianca meminta maaf.

"Kalau lo takut peluk gue aja."

***

Agata sedang rebahan ditempat tidurnya, tiba tiba ada seseorang yang mengiriminya foto.

Agata sedang rebahan ditempat tidurnya, tiba tiba ada seseorang yang mengiriminya foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agata terkejut, sangat terkejut. Ia diam sejenak, mencoba berpikir apa yang terjadi. "Bian? Baru awal loh ini." ucapnya dengan nada kecewa.

***
Kira kira siapa ya yang kirim ke Agata?

Jangan lupa tinggalin jejak yaaa.
terimakasiii

kita dan kisah paskibra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang