4. pancake tiramisu Agata & puding Arga

222 24 7
                                    

Hari ini upacara bendera merah putih oleh anak osis mpk. Bianca datang ke sekolah tepat pukul 6.45.

Saat hendak menaruh cardigan di laci, ia melihat ada pancake tiramisu dengan surat kecil diatasnya.

"Dari siapa lagi?" tanyanya pelan.

"Nanti gue ceknya deh, tertibin siswa dulu." ucapnya.

Lalu ia pun keluar kelas dengan almet nya.

"Semoga lo suka ya." ucap seseorang yang memperhatikan Bianca dari jauh, siapa lagi kalau bukan Agata.

***

"Morning, Bian." sapa Arga.

"Morning too." balas Bianca.

Arga memberikan sesuatu kepada Bianca. "Nih, puding buat lo. Nanti dimakan ya."

Bianca pun mengambil puding tersebut. "Makasih, Ga." ucapnya.

"Sama sama, yaudah yuk cek kelas." ucap Arga mengajak.

Dibalas anggukan dari Bianca.

***

Upacara pun selesai, semua siswa masuk ke dalam kelasnya masing masing. Tak terkecuali Bianca dan Agata.

Agata jalan tepat disebelah Bianca. "Pagi bu waketos." sapanya.

Bianca menengok. "Pagi." balasnya.

"Ngomong ngomong, tugas mtk yang bu Wida kasih udah selesai?" tanya Agata basa basi.

"Udah." jawab Bianca.

"Gue kurang ngerti sama materinya, boleh bantuin gue ngga?" tanya Agata.

"Bantu apa?" tanya Bianca.

"Bantu jelasin caranya mungkin,"

"Atau ajarin gue rumus rumusnya gitu." jawabnya.

Bianca berhenti sebentar. "Mau kapan?" tanyanya.

"Serius lo mau ngajarin gue? Ya udah ayo sekang." ucapnya excited.

"Ngga sekarang juga, pulang sekolah." ucap Bianca.

"Boleh, boleh banget. Gimana kalau di kafe deket sini?" tawarnya.

"Ngga dulu deh kalau di kafe, masih pakai baju sekolah soalnya." tolak Bianca.

"Ya udah, dirumah gue gimana? Tenang aja, ada nyokap sama kakak gue kok." tawarnya lagi.

Bianca berfikir sebentar lalu ia pun mengangguk. "Okey."

"Yes!" batin Agata.

Bianca memang tidak pernah pelit ilmu, dia lebih suka mengajari daripada memberi contekan.

Tak sadar, mereka pun sampai dikelas.

"Gue ke bangku gue ya." ucap Agata.

Bianca mengangguk. Lalu, Agata pun berjalan ke bangkunya yang berada dipojok belakang.

"Cie." goda Firsly.

Agata tersenyum malu.

Setelah itu Bianca duduk dan mengambil pancake yang ia lihat tadi pagi.

"Apa isi suratnya ya?" batinnya.

Pagi Bianca!

Makasih ya udah makan bahkan storyin saladnya.

Hari ini aku bawain pancake tiramisu, semoga kamu suka ya.

Have a nice day.

Itu isi suratnya. Bianca memandang sebentar pancake ditangannya. "Dari yang kemarin lagi?"

Bianca memfoto pancake tersebut dan akan ia post di story nya.

"Siapapun lo yang kemarin kasih salad dan sekarang pancake, makasih ya. Tapi, i want to know you."

Begitulah caption di story nya.

"Nanti aja deh makannya."

***

"Ngga adil banget lo, orang yang lo ga tau lo storyin, sedangkan Arga ngga sama sekali." protes Tamara.

"Ngapain harus gue storyin? Gue kan bisa ngucapin langsung. Arga juga ngga masalah kok." bantahnya.

"Ya seenggaknya lo adil. Bisa aja dia bilang ngga papa tapi ternyata pengen banget?" ucap Tamara.

"Udah sih udah, ngapain sih kalian berantem cuma karena ini?" ucap Firsly mereraikan.

"Iya sih, masa cuma karena gitu aja kalian berantem?" ucap Sarah setuju.

"Tau ah gue badmood, gue ke kelas duluan." ucap Bianca meninggalkan mereka bertiga.

***

Bel pulang pun berbunyi.

Bianca membereskan buku dan peralatan lainnya. "Udah siap?" tanya seseorang didepannya, siapa lagi kalau bukan Agata.

"Udah." jawabnya.

"Ya udah ayo, kita ke parkiran." ucap Agata.

Lalu mereka pun berjalan keluar kelas menuju lapangan.

"Sorry banget gue ngga ada helm, biasanya gue sama Davin soalnya jadi ngga pernah bawa helm cewe." jelas Agata.

"Ngga papa, asal jangan ngebut aja." ucap Bianca.

"Siap bu waketos!" ucap Agata dengan tangan hormat.

Bianca pun naik ke atas motor Agata, dan mereka pun berjalan keluar sekolah.

Dari arah kiri parkiran, ada Arga yang memperhatikan mereka. "Ngga bisa gue biarin mereka deket." batinnya.

***

"Kenapa mau ngajarin gue?" tanya Agata diatas motor.

"Gue lebih suka orang yang mau belajar daripada orang yang bisanya cuma nyontek." jelas Bianca.

"Lo suka gue?" tanya Agata sambil menatap Bianca di spionnya.

***
Gimana nih chapter 4 nya?

Makasih udah baca ceritanya yaa, jangan lupa tinggalin jejak.

Terimakasiii. 💐


kita dan kisah paskibra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang