Bianca menunggu Agata menjemputpnya, namun sudah setengah jam Agata masih tidak terlihat.
"Agata kemana sih? Kok belum dateng? Mana chat gue dari semalem belum dibales." batin Bianca.
Jam sudah menunjukan pukul 6.50, namun Agata masih juga belum datang.
"10 menit lagi masuk, berarti Agata ngga jemput gue. Gue pesen ojol aja deh." ucapnya.
Bianca memesan ojol, tapi tidak ada satupun yang menerimanya.
"Argh, telat sih ini." ucapnya kesal.
Bianca berlari keluar dari kompleknya, mencari ojek terdekat.
Akhirnya ada satu ojek yang sedang menganggur. "Bang, anterin saya ke sma mandala ya."
"Oh iya mba." balasnya. "Cepet ya bang." ucap Bianca.
***
Bianca berlari menuju gerbangnya, ternyata gerbang sudah ditutup dan ada Arga disana.
Arga membuka gerbang tersebut. "Bian? Lo kok bisa telat?" tanyanya.
"Sorry ngga transportasi tadi." jawabnya.
"Isi absennya ya Bian," ucapnya memberi agenda absen. Bianca mengambilnya dan mengisinya.
"Kalian hormat ke tiang bendera selama 1 jam pelajaran." perintah Arga.
Semuanya pun berjalan ke tengah lapangan, termasuk Bianca.
***
"Ta, Bianca ngga masuk?" tanya Frisly.
"Ngga tau." jawab Agata. "Bianca ngga nasuk? Kenapa?" batinnya.
"Ini Bianca kemana?" tanya bu Wida.
"Kayaknya telat deh bu." jawab Frisly.
"Kok bisa telat?" tanya bu Wida ketus.
"Kurang tau deh bu." jawab Frisly.
"Apa dia sakit? Chat dia dari semalem belum gue bales lagi." batinnya.
***
Setelah 1 jam pelajaran, Bianca pun berjalan menuju kelasnya.
Tok tok! Bianca mengetuk pintu. "Izin masuk bu." izin Bianca.
Bu Wida mempersilahkan Bianca masuk.
"Kenapa telat?" tanyanya.
"Maaf bu, saya ngga ada transportasi, semua pesanan ojol saya ditolak." jawab Bianca.
Bu wida mengangguk paham. "Silahkan duduk, kerjakan tugas didepan plus 5 soal tambahan dari saya sebagai hukuman." ucapnya.
"Baik bu, terimakasih." Bianca pun duduk ditempatnya, lalu segera mengerjakan soal yang diberikan bu Wida.
***
Bel istirahat sudah berbunyi, Agata berjalan melewati Bianca begitu saja.
"Ta?" panggil Bianca, berlari mengejar Agata.
Bianca berhasil meraih tangan Agata. "Ta? Kenapa sih? Kenapa chat aku ngga dibales? Kenapa kamu ngga ngabarin kalau ngga jemput aku?" tanya Bianca.
Agata terdiam, tidak ada jawaban. "Agata? Denger ngga?" tanya Bianca lagi.
"Maksud kamu apa sama Arga semalem?" tanya Agata tanpa menjawab pertanyaan Bianca.
"Loh? Bukannya aku udah bilang ada urusan osis? Kan kamu juga udah izinin." ucap Bianca.
"Urusan osis sampe pelukan kayak gitu?" tanya Agata. Ia pun mengeluarkan ponselnya dan menunjukan foto yang dikirim seseorang tersebut.
"Kok kamu-?"
"Tau, aku tau. Ngga perlu tau dari siapa, tapi semuanya bener kan?" tanya Agata datar.
"Aku jelasin dulu ya, semuanya ngga bener. Kamu salah paham." ucap Bianca.
Agata tertawa paksa. "Salah paham."
"Ta? Kamu kenapa sih? Aku jelasin dulu." ucap Bianca.
"Aku cemburu, kenapa?" ucap Agata.
"Salah aku cemburu sama pacar aku sendiri? Salah kalau aku marah sama kamu? Trus aku harus gimana? Ngebiarin kamu pelukan sama cowo lain gitu?" tanya Agata dengan nada yang cukup menaik.
Sejujurnya Bianca takut, ia menahan nangis. Dari dulu, ia sangat takut dibentak.
"Aku jelasin dulu ya, Ta?" tanyanya lembut.
"Cepet."
"Aku semalem emang keluar berdua sama Arga, itupun karna urusan osis, kita udah ke beberapa tempat buat beli keperlukan event tapi pas udah selesai tenyata turun hujan dan petir, aku takut petir Ta, aku reflek peluk Arga, tapi langsung aku lepasin." jelas Bianca, menahan nangis.
"Beneran kayak gitu?" tanya Agata.
"Aku bener bener takut petir, Ta. Aku ngga sengaja, tanpa aku sadar ternyata aku peluk dia." jawab Bianca. Air mata Bianca pun lolos .
"Bian? Kamu nangis?" tanyanya sedikit panik.
Ia mengangkat dagu Bianca pelan. "Maaf ya, harusnya aku denger penjelasan kamu dulu bukannya langsung marah kayak gini." ucap Agata.
Bianca mengangguk. "Kamu udah ngga marah?" tanya bianca.
Agata menggeleng. "Maaf ya, aku ngga bales chat kamu dari semalem, ngga jemput kamu, ngga kabarin kamu juga kalau aku ngga jemput kamu." ucapnya meminta maaf.
"Aku juga salah kok disini, maaf ya." ucap Bianca.
Agata tertawa kecil. "Kayak lagi lebaran aja maaf maafan,"
"Kamu ngga papa kan? Tadi ke sekolah sama siapa? Kamu nungguin aku?" tanya Agata.
"Banyak banget, aku ngga papa kok, tadi aku kesini naik ojek, kalau bukan karna nungguin kamu aku ngga bakal telat kali Ta." jawabnya.
"Maaf ya. Sebagai permintaan maaf aku, gimana kalau hari ini kita ke rumah aku? Bunda bikin pancake tiramisu buat kamu." ucap Agata.
"Serius? Boleh boleh." balas Bianca.
Agata merangkul Bianca. "Ya udah, sekarang kita ke kantin dulu yuk."
Mereka pun berjalan ke arah kantin. Tiba tiba Frisly menghampiri Bianca dan Agata. "Kalian ngga berantem?" tanyanya.
Bianca dan Agata menggeleng. Frisly menatap mereka heran. "Aneh banget." dibalas tawa dari keduanya.
***
Jangan lupa tinggalin jejak yaaa.
Terimakasiii
KAMU SEDANG MEMBACA
kita dan kisah paskibra [TERBIT]
Teen Fiction- "Masa sma ga akan indah kalau ngga ada kamu dan paskibra." - Bianca Tritania. Waketos dan juga anggota paskibra. Setiap hari, ia harus menghukum lelaki bernama "Agata" yang selalu telat, yang ia ketahui adalah ketuanya di paskibra. Agata Mahaputra...