22. bukan Arga?

82 9 0
                                    

Arga menghampiri Bianca yang sudah berada ditaman.

"Bian?" sapanya, lalu ia pun duduk disebelah Bianca.

Bianca menengok. "Udah lama? Kenapa ngga dikafe deket sini aja?" tanya Arga.

"Belum, disini aja." jawab Bianca.

"To the point aja, apa bener lo yang udah chat ortu gue?" tanya Bianca.

Arga kaget. "Hah? Gue? Gue punya nomornya aja engga Bian." jawab Arga.

"Bisa aja dapet dari guru kan? Lo bisa manfaatin jabatan lo buat dapetin apa yang lo mau, iya kan?" tanya Bianca lebih serius.

"Astaga Bian, gue ngga tau apa apa." balas Arga.

"Ngga usah ngeles please, jujur aja. Lo kan yang cepu ke ortu gue?" bantah Bianca.

"Cepu apa sih Bian? Gue cepu apa?" tanya Arga.

"Ngga usah pura pura ngga tau, kenapa sih Ga? Udah stop Ga ngejar gue nya, gue bukan takdir lo." balas Bianca.

Arga memegang tangan Bianca tapi Bianca langsung menepisnya. "Dengerin gue ya Bian, gue ngga tau sama sekali soal ini. Siapa yang bilang kalau gue pelakunya? Kenapa cuma gue yang dicurigain?" tanya Arga lagi.

"Karna cuma lo yang ngga bisa terima hubungan gue." balas Bianca.

Arga menghela napas. "Coba lo tanya sama semua temen lo, tanya sama semua guru tanya sama orang orang yang punya nomor ortu lo, gue ada minta ke mereka ngga?"

"Gue tau lo pinter, pasti semuanya udah lo atur kan?" ucap Bianca menatap Arga datar.

"Gue kenal lo udah lama Ga, gue tau banget kalau lo itu bakal ngelakuin apa aja demi apapun yang lo mau. Lo mau hubungan gue rusak kan?" tanya Bianca.

"Demi apapun Bian, bukan gue yang lakuin itu semua. Percaya sama gue, bukan gue pelakunya. Gue emang belum bisa terima takdir kalau ternyata lo bukan buat gue, tapi gue sama sekali ngga ada niatan buat lakuin ini." jelas Arga.

"Stop Ga, gue ngga mau denger lagi. Kalau lo emang ngga mau ngaku ya udah, gue bakal cari tau sendiri." ucap Bianca pasrah.

Bianca berdiri. "Makasih buat waktunya."

Arga menahan tangan Bianca. "Gue bakal buktiin kalau bukan gue pelakunya." ucap Arga.

Bianca melepas tangan Arga ditangannya. Lalu ia pun pergi dari tempat itu.

"Kalau bukan Arga, siapa pelakunya?" batin Bianca.

"Siapa lagi selain Arga yang ngga suka sama hubungan gue? Gue cuma punya waktu seminggu disini, gimana caranya gue buktiin semuanya?"

Setelah diam sejenak untuk berpikir, Bianca pun akhirnya memutuskan untuk menghubungi Agata.

"Gue bilang ke Agata aja kali ya."

Bianca:
Agataaa
Kamu sibuk ngga?
Bisa ketemu aku?

Tanpa waktu lama, Agata pun membaca chat Bianca.

Agata:
Bisa dong sayang
Kamu dimana?
Biar aku jemput

Bianca:
Halte deket sekolah
Yang depan toko kue

Agata:
Oh ituuu
Okey
Aku kesana ya
Kamu tunggu disana
Hati hati ya

Bianca:
Iyaaa
Kamu juga hati hati ya
Aku tunggu

Setelah chat dengan Agata selesai, Bianca pun menghubungi Frisly.

Bianca:
Ly
Gue udah ketemu sama Arga
Dan dia ngga ngaku
Lo percaya ngga kalau dia pelakunya?

Frisly:
Serius?
Jujur aja gue percaya
Lo tau sendiri kan?
Arga sesuka itu sama lo
Jadi kayaknya kemungkinan dia pelakunya tuh 90%

Bianca:
Gue juga yakin dia pelakunya
Bantuin gue buat cari tau semuanya ya?
Gue mau ngobrol dulu sama Agata

Frisly:
Pasti gue bantu Bian
Tenang aja
Lo ngga sendiri
Bagus deh kalau lo mau bilang semuanya ke Agata
Omongin semuanya baik baik ya
Semangat yaaa

Bianca:
Ly?
Makasih banyak yaaa


***
Siapa ya pelakunya?

Jangan lupa tinggalin jejak yaa, makasiii.

kita dan kisah paskibra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang