Sehari sebelum 17 agustus, anggota osis mpk mengadakan rapat untuk event besok.
Semua anggota sudah berada di aula, hari ini mereka akan mempersiapkan
event besok."Saya harap besok kalian bisa bekerja sama dengan baik ya." harap Arga.
"Iya kak."
"Ya udah, kalian boleh kembali ke kelasnya masing masing. Semangat ya." ucap Megan.
Lalu semua anggota pun satu persatu keluar dari aula, tak terkecuali pengurus osis mpk.
Di sana tersisa Bianca, Frisly dan Arga.
"Bian? Lo udah percaya kan bukan gue pelakunya?" tanya Arga.
"Gue bisa bantuin lo kalau lo mau." ucap Arga.
"Yang kita curigain sekarang tuh Tamara." balas Frisly.
Bianca menengok Frisly. "Udah Bian, ngga papa. Dia mau bantuin loh ini, siapa tau emang bener bukan dia." ucap Frisly.
"Tamara? Tamara temen kalian? Kok bisa?" tanya Arga heran.
Frisly menggeleng. "Tapi, gue juga bingung sih kenapa si Tamara ini ngedukung banget gue sama Bianca. Seolah olah dia nih ngga mau Bianca sama Agata, ngerti ngga sih?" tanya Arga.
"Lo beneran udah ngga deket sama dia?" tanya Frisly.
Arga menggeleng. "Gue sadar gue ngga akan bisa milikin Bianca, tapi gue pengen banget tetep bisa deket sama Bianca. Gue pengen temenan sama lo Bian, gue juga sadar kok kalau Agata emang pantas buat lo." ucapnya.
"Bian?" panggil Frisly.
Bianca menghela napas. "Jadi gini, waktu hari minggu itu Tamara dateng ke kafe tempat Agata nongkrong dan dia ngajak Agata kenalan. Dan 2 hari kemarin, gue juga liat story Tamara kalau dia ini lagi sama Agata. Agata juga akhir akhir ini jarang temuin gue, bahkan ngehubungin gue." ucap Bianca.
"Hah? Serius?" tanya Arga terkejut.
Bianca mengangguk. "Gue udah cek handpone nyokap gue, gue sempet liat pesan yang dia kirim. Tapi pas gue mau cek profilnya, nyokap gue keburu ngeliat dan alhasil gue cuma inget nomor ujungnya. 5089." tambah Bianca.
"5089? Kebetulan temen smp gue bisa ngelacak orang lewat nomor hp, nanti gue bantu cari ya." ucap Arga.
Bianca mengangguk. "Isi pesannya apa?" tanya Frisly.
"Isi pesannya itu dia ngejelakin Agata dan gue juga, gue ngga baca semua sih, tapi yang pasti dia nuduh yang ngga ngga soal kita." jawab Bianca.
"Udah gila sih emang." balas Frisly.
"Kalau beneran Tamara parah banget sih, ngga habis pikir gue. Udah lo tenang aja, gue pasti bantu kok." ucap Arga.
"Makasih Ga, sorry juga udah nuduh lo kemarin." ucap Bianca meminta maaf.
"Iya Bian, gue ngerti kok." balas Arga.
"Nah gini dong, berarti masalahnya tinggal di Tamara." ucap Frisly.
"Makasih ya, udah mau bantu gue." ucap Bianca berterimakasih.
"Sama sama Bian." ucap keduanya bebarengan.
***
Hari ini adalah hari yang paling ditunggu anak paskibra, kerjakeras mereka selama 2 bulan ini akan segera terbayarkan.
Bianca datang dengan supirnya, sebenarnya hari ini ia kurang enak badan. Dengan pelan Bianca berjalan ke sanggar, saat sampai disana ia pun melihat Tamara memberi Agata coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
kita dan kisah paskibra [TERBIT]
Teen Fiction- "Masa sma ga akan indah kalau ngga ada kamu dan paskibra." - Bianca Tritania. Waketos dan juga anggota paskibra. Setiap hari, ia harus menghukum lelaki bernama "Agata" yang selalu telat, yang ia ketahui adalah ketuanya di paskibra. Agata Mahaputra...