Bel pulang sudah berbunyi, Bianca bergegas membereskan barang barangnya.
"Pulang bareng gue yuk, temenin gue makan dulu." ajak Agata di depannya.
Bianca berpikir sebentar. "Boleh." ucapnya setuju.
"Yeayy, yuk." ucap Agata kegirangan.
Lalu mereka pun bergegas keluar kelas menuju parkiran.
Agata memasangkan helm ke kepala Bianca. Lalu bianca pun naik ke atas motor Agata dan menuju keluar sekolah.
"Jangan mau kalah." ucap cewek disebelah Arga.
***
"Kita makan bakso yuk, kebetulan disekitar sini ada tempat bakso favorit bunda gue." ajak Agata.
Bianca mengangguk. "Boleh boleh." balasnya setuju.
Lalu mereka pun berhenti ditempat makan bakso. Bianca dan Agata turun dari motornya dan berjalan ke dalam tempat makan.
Mas mas pegawai bakso pun menghampiri Bianca dan Agata.
"Mas, baksonya dua ya pedes." ucap Agata kepada mas mas penjual bakso.
"Oh iya mas, ditunggu ya." ucap masnya.
Mas mas itupun pergi dari meja Bianca dan Agata.
"Lo kok bisa tau gue suka pedes?" tanya Bianca.
"Tau dong, apa sih yang gue ngga tau tentang lo." jawab Agata.
"Paling juga dari Frisly kan?" tanya Bianca.
Agata terkekeh. "Lo lagi suka sama siapa?" celetuk Agata.
"Ngga suka sama siapa." jawab Bianca.
"Suka sama gue aja." ucap Agata tersenyum jail.
"Kapan kapan." balas Bianca.
"Ya udah gue tunggu." ucap Agata.
Mas penjual bakso pun datang dengan dua mangkuk bakso ditangannya. "Ini mas, mba." ucapnya.
"Makasih ya mas." ucap Bianca dan Agata.
"Sama sama." jawabnya lalu pergi meninggalkan Bianca dan Agata.
Bianca sibuk memisahkan sayur dibaksonya. "Lo ngga suka sayur?" tanya Agata.
Bianca menggeleng. "Kenapa ngga bilang? Ya udah sini sayurnya ke gue-in aja." ucap Agata.
"Ngga papa?" tanya Bianca tidak enak.
Agata mengangguk lalu mengambil sayuran tersebut ke mangkuknya. "Makasih, Ta." ucap Bianca berterima kasih.
"Sama sama."
Tidak ada obrolan apapun disana, sampai akhirnya.. uhuk..
Bianca pun mengambil minum. "You okey? Pelan pelan dong Ta. Ini minum dulu." ucap Bianca memberi minum.
Agata meminum minuman tersebut. "Huft, makasih Bian." ucap Agata.
Bianca mengangguk. "Pelan pelan makan nya, ngga usah buru buru." ucap Bianca menasehati.
Bianca mengambil tisu lalu membersihkan area kotor mulut Agata. "Ya Tuhan, apa apan ini." batin Agata.
"Bian, makasih ya." ucap Agata.
"Iya sama sama." jawabnya.
Lalu mereka pun melanjutkan makan sampai selesai.
"Udah? Yuk pulang." ajak Agata.
"Udah, yuk." setuju Bianca.
"Mas, ini uangnya ya. Makasih." ucap Agata menaruh uang dibawah mangkuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kita dan kisah paskibra [TERBIT]
Teen Fiction- "Masa sma ga akan indah kalau ngga ada kamu dan paskibra." - Bianca Tritania. Waketos dan juga anggota paskibra. Setiap hari, ia harus menghukum lelaki bernama "Agata" yang selalu telat, yang ia ketahui adalah ketuanya di paskibra. Agata Mahaputra...