Pagi pagi sekali, Agata sudah berada di depan rumah Bianca.
Agata:
Bian, gue dapet no lu dari Firsly
Gue di depan rumah lo
Lo udah siap?"Ngapain coba nih orang pagi pagi buta udah di depan rumah gue." ucap Bianca.
Bianca:
Lo ngapain pagi pagi dirumah gue?Agata:
Jemput lo lah
Ngapain lagiBianca:
Anjr
Gue belum sarapan
Lo tunggu disitu, gue bentar turunAgata:
OkeyBianca pun keluar dari rumahnya, menghampiri Agata.
"Lo kenapa jemput gue?" tanya Bianca.
"Pengen jemput aja, ngga boleh?" tanya Agata.
"Ngga papa. Tapi gue belum sarapan, lo mau ikut sarapan dulu?" ajaknya.
"Emangnya ngga papa?" tanya Agata.
"Ngga papa. Masukin aja motornya, lagian masih pagi juga kok." jawab Bianca.
"Okey." ucap Agata setuju.
Lalu ia pun memasuki motornya ke dalam. Setelah itu, Bianca dan Agata pun masuk ke dalam rumah.
"Nyokap bokap lo kemana?" tanya Agata.
"Kerja." jawab Bianca.
"Kakak atau abang lo?" tanyanya lagi.
"Gue anak tunggal. Gue disini cuma sama art gue aja, ortu gue jarang pulang." jelas Bianca agar Agata tidak terus menanya.
"Oh gitu." ucap Agata mengerti.
Bianca dan Agata pun duduk ditempat makan. "Bi, ini Agata temen aku." ucap Bianca kepada bi siti, artnya.
Bi siti tersenyum. "Den." ucapnya.
"Pagi bi, aku ikut sarapan disini ya." ucap Agata.
"Iya den, silahkan." ucap bi Siti.
***
Bianca dan Agata pun sampai disekolah.
"Lo liat mereka kan? Lo ngebiarin gitu aja mereka deket? Usaha lo segini doang?" pancing Tamara.
Arga berdecak kesal. "Ngga mungkin gue biarin lah, hari ini juga gue bakal labrak dia."
Tamara tersenyum. "Good."
***
Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa berhamburan kemana mana. Ada yang ke kantin, perpus, lapangan, ada juga yang dikelas.
Arga menghampiri Agata. "Ikut gue ke belakang sekolah sekarang, kalau lo berani." tantangnya.
"Biar apa sih?" tanya Agata malas menanggapinya.
"Kalau lo mau Bianca, terima tantangan gue." ucap Arga.
"Okey."
Lalu mereka pun berjalan ke belakang sekolah.
"Maksud lo apa deketin Bianca? Ngga tau diri banget." tanya Arga.
"Lo iri?" tanya Agata singkat tapi berhasil membuat Arga naik darah.
"Ngga usah banyak bacot deh." 1 pukulan mendarat di pipi Agata.
"Anjing." tak terima, Agata pun melakukan hal yang sama.
Setelah pertengkaran selama beberapa menit tersebut, akhirnya bu Sopi dan pak Pram yang merupakan guru bk pun datang mereraikan mereka.
"Kalian ini apa apan sih?" tanya bu Sopi sambil teriak.
"Kalian itu ketua osis dan ketua paskibra, kenapa malah bikin masalah?" ucap pak Pram.
Bianca yang memang berada disana hanya diam memperhatikan Agata dan Arga. "Gara gara lo tuh." ucap Tamara pelan.
"Kalian berdua ikut bapak ke ruang bk, sekarang." perintah pak Pram.
Agata dan Arga pun jalan didepan menuju ruang bk. Agata menatap Bianca yang sedang memperhatikannya.
Bianca benar benar tidak bisa berkata apapun. Ia benar benar kaget, apalagi dengan ucapan Tamara.
***
Agata dan Arga sudah keluar dari ruang bk, mereka hanya disuruh menjelaskan dan mentanda tangani surat perjanjian.
Agata menghampiri Bianca. "Lo kecewa, Bian? Maafin gue ya." ucap Agata meminta maaf.
"Semuanya gara gara dia, Bian." tunjuk Arga yang baru saja datang.
"Udah. Kalian ini kenapa sih? Kayak anak kecil tau ngga." ucap Bianca kesal. Lalu ia pun pergi meninggalkan Agata dan Arga di sana.
"Bian, gue bisa jelasin." ucap Agata sedikit berteriak.
"Ngga usah dikejar." ucap Arga.
"Apaan sih." Agata pun mengejar Bianca sampai ke kelasnya.
***
"Bian, dengerin dulu." ucap Agata pelan.
"Dari pada lo ngejelasin, mending obatin memar dimuka lo." saran Bianca.
Agata menggeleng. "Dengerin gue dulu."
Laras yang merupakan teman sebangku Bianca mengerti akan kondisi tersebut, ia pun keluar dari mejanya.
Agata duduk disebelah Bianca. "Dengerin gue dulu ya," ucapnya. Namun tidak ada jawaban apapun dari Bianca.
"Gue tadi ditantang sama Arga buat ke belakang sekolah, awalnya gue tolak tapi dia maksa. Trus dia ngga suka kalau gue deket sama lo dan gue cuma bilang "iri?" gitu doang kok, tapi dia langsung nonjok gue." jelas Agata.
"Ya kenapa lo tanggepin?" tanya Bianca.
"Kan gue udah nolak, tapi dia nya maksa ya udah gue tanggepin." jawab Agata.
"Ya udah nanti pulang sekolah ke uks dulu, obatin tuh memarnya." ucap Bianca.
"Lo udah ngga marah?" tanya Agata excited.
"Ya udah marah lagi." jawabnya.
"Eh eh jangan dong, kok gitu. Maaf ya, Bian." ucap Agata. Lalu dibalas anggukan dari Bianca.
"Makasih." ucap Agata tersenyum.
"Lucu juga." batin Bianca.
"Liat kan, sebentar lagi gue pemenangnya." batin Agata.
***
Gimana nih menurut kalian?Bianca udah mulai ada perasaan sama Agata?
Pemenangnya Agata atau Arga nih?
Makasih ya udah baca, jangan lupa tinggalin jejak.
Terimakasii. 🧚🏻♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
kita dan kisah paskibra [TERBIT]
Teen Fiction- "Masa sma ga akan indah kalau ngga ada kamu dan paskibra." - Bianca Tritania. Waketos dan juga anggota paskibra. Setiap hari, ia harus menghukum lelaki bernama "Agata" yang selalu telat, yang ia ketahui adalah ketuanya di paskibra. Agata Mahaputra...