"Anyeong uri Jia (Halo, Jia ku)"
Kepalanya menyembul dari sebalik daun pintu rumahku.
Aku memperhatikan dengan serius wajah itu.
Tampak bersinar walau langit sedang mendung.
Terlihat segar walau sedang musim kemarau.Jiasa Kim_MDB eps 15
Dialah Tae, bukan taemu tapi Taehyung ku.
Entah apa yang membuatnya muncul di halaman rumah tanggaku.
Dari pakaian olahraga yang penuh wangi bunga lotus semriwing semriwing, terlihat pria bernama Tae itu menunggu ku menghampirinya.
Hari ini hari kamis, mata pelajaran pertama ialah penjas orkes. Jadi semua murid kelas 3-2 berpakaian trening seperti yang ku kenakan saat ini.
Tae menyetel Cheongcham nya dengan sangat sempurna. Ia terlihat indah dengan kaos olahraga berwarna putih bergaris-garis vertikal berwarna biru di sisi-sisinya.
Logo Daegu Jeil Senior High School tidak luput terpampang dari saku kaos di bagian dada pria itu.Aku tau semua itu karena aku juga memakainya. Yang pasti Taehyung menutupi kaosnya dengan hodie.
Cheongcham = Sebutan baju olahraga SMA di Korea Selatan.
Aku juga tak mau kalah menarik dari pria penuh senyum itu. Celana olahraga yang serasi dengan atasan yang juga berwarna putih.
Ada garis-garis vertikal dengan warna yang sama dengan atasan di sisi-sisinya.Juga sepatu sport Adidas Boost berwarna senada dengan seragamku hari ini.
Aku melempar senyuman ke Taehyung, karena ia tak hentinya cengingisan sejak kemunculannya.
"Bagaimana kau tau rumahku? Eoh?"
Aku selesai mengikat tali sepatu, kemudian mendongak menatap wajah Taehyung, menunggu jawaban.
Seakan lupa dengan kejadian semalam, kami terus menjejaki jalanan menurun di daerah perumahanku menuju sekolah.
"Geunyang,,, (Hanya) anu. "
Dia menekan bibirnya menahan perkataaanya, matanya menyipit, merasa yakin pria ini mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Mwoya! (Apa) Cepat katakan, lama-lama aku jadi curiga jangan-jangan kau telah menguntitku selama ini,, ommo jinnja (oh benarkah)!"
Aku menghentikan langkah dan memeluk diriku sendiri seolah Taehyung hendak menodaiku.
"Geunyang naega mul-eobon geoya (Hanya saja aku meminta) Park Jangmi mu untuk memberitahu alamatmu"
"Geojitmal (Bohong), jujur saja asal kau tahu, aku tidak suka orang berbohong. Aku membencinya " ujarku dengan tegas.
Sadar ucapannya ambigu Taehyung meralat perkataan sambil tersenyum.
Sudah sudah, sepertinya aku tidak bisa melanjutkan hariku karena terlalu meleleh oleh senyuman Taehyung. Dia itu seperti anak kecil dan pengen ku karungin.
"Ah mianhae (maafkan aku), aku tidak bisa mengatakannya. Yang terpenting aku bisa menjagamu dan melindungimu dimanapun kau berada. Neomu bogo sipeo Jia sshi (Aku sangat merindukanmu Jia)"
Perkataan Taehyung terdengar serius dan dari hati. Aku tidak menyangka ternyata anak imut ini punya sisi dewasanya. Yang kalian tahu dia sudah sangat tua sedangkan aku masih tujuh belas tahun. Masih ting ting.
Tapi kurasa dia gemar meminum tablet omega 3 fish oil, terlihat wajahnya anti-aging dan anti tua.
"Yaaa! Geumanhae,, (Hey! Hentikan,,) kenapa kau sangat serius, aku hanya bertanya."
"Arraaseo (Aku tahu), tapi aku merasa sangat berdosa kepadamu. Ada hati yang perlu ku perbaiki, ada maaf yang tak sepenuhnya hanya bisa ku ucapkan lewat kata, juga ada masa yang perlu ku kembalikan. Semua itu harus ku lakukan."
"Kim Taehyung kau ini kenapa? Kenapa mendadak puitis!"
Setelah kata sambutannya selesai aku menepuk tangan di depan wajah Tae, menyentak lamunan pria berhodie hitam itu dari masa lalu.
Oktober/3rd/2023
Yuli Markhamah
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaut [TERBIT]
Fanfiction[START ON September 19th, 2023] (JOINING EVENT PENSI VOL. 3 TEORI KATA PUBLISHING THE NEXT 25 DAY) "Kau pikir Taehyung itu teman kecilmu?" Pria berambut jagung terus mendesakku dengan beribu pertanyaannya. Yang pasti saat ini, aku terjebak antara du...