19 | Try to Remember

27 22 1
                                    

POV Jia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV Jia

"Taehyung? naega eodi issji Eoh (aku sedang dimana) aih telingaku sakit sekali."

Aku mengerling ke sekitar, tampak serba putih.

Pagi ini seharusnya aku telah mengikuti mata pelajaran penjas orkes oleh Lee sajangnim. Namun sayangnya aku dibaringkan paksa di ruang penuh obat ini.

Tae menghampiri ku, matanya menerawang jauh ke arahku. Memastikan apakah aku telah pulih.

"Jia neo gwenchana? (Kau baik-baik saja?)" ujar Tae

"Tentu saja" tukasku cepet

Setengah sadar, aku berusaha mengambil air minum di atas nakas. Haus sekali kau tahu. Rasanya seperti selesai kesurupan. Namun Taehyung cepat-cepat mengambilnya untukku. Act of service pria ini tidak boleh diragukan.

Taehyung duduk di kursi yang berada tepat di samping aku dibaringkan. Tangannya merogoh ponsel dari dalam saku celana trening yang ia pakai. Entah hanya mengecek notifikasi atau mengirimkan pesan kepada seseorang, Taehyung tampak sangat fokus pada layar ponsel yang menyala. Sembari menunggu aku selesai menenggak air putih.

"Jeogi Tae ssi, (Tapi Tae,) apa kau bereinkarnasi? Jeosonghamnida (Maafkan aku) jika aku menjadi sosok yang jahat di masa lalu. Aku sangat menyesal"

Celetuk ku mengalihkan perhatian Taehyung dari ponsel.

Pria itu mendongak mencoba mencerna pertanyaan ku. Ekspresinya berubah kaku, seperti ingin menjawab pertanyaanku atau memilih diam saja. Taehyung menggigit bibir bawahnya, ragu untuk bersuara.

"Uhm, i geu... (itu... )Aku tahu kau lapar, kupastikan aku kembali lima belas menit lagi. Tunggu ya"

Pria berkulit cerah itu malah pergi terburu-buru, dengan berkedok membeli makanan untukku ia berhasil terhindar dari pertanyaan ku. Aishh.

Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa ia terus membahas masa lalu seolah aku pernah membersamainya dulu. Yang benar saja, dia itu pria tampan yang digandrungi banyak kaum hawa kini kenapa aku bisa bersamanya dulu. Apa aku cewek most wanted di masa lalu. Ya tuhan benarkah ini, aku sungguh teruja.

Ku perhatikan tidak ada manusia lain di sini kecuali aku sendiri. Sudah enam belas menit lewat lima detik berlalu namun Taehyung tidak kembali. Apa dia kabur.

"Kriet,,,"

Kenop pintu bergerak sendiri, aku tidak menganggap itu hantu . Tentu saja ada orang yang menekannya dari luar. Dan benar itu Taehyung.

Ia menenteng dua plastik hitam berukuran sedang. Dari aromanya dia pasti membawa jjangmyeon dan makanan lainnya. Eoh perutku mendadak lapar.

"Jia apa kau menunggu lama? Mianhae (Maaf) tadi sedikit ramai jadi aku mengantri"

"Ne, (Ya,) kau telat satu menit lima detik" jelasku ketus

"Ah mianhaeo jeongmal, (Aku benar-benar menyesal) aku tidak akan mengulanginya lagi. Apa kau marah"

Taehyung membuka semua plastik yang ia bawa, namun matanya tertuju padaku.

"Tentu saja" ujarku singkat tanpa menatapnya melainkan asyik mengetik pesan di ponsel.

Hyunseo orgil

Me: Ya!! Kau tahu aku sedang bersama Taehyung tampan

Hyunseo orgil : Ommo! Kok bisa apa kau bolos sekolah dan berkencan dengannya? Aishh jinjja

Me: Anioo,, kau tahu
Taehyung belakangan ini
sangat menyayangiku.
Aku jatuh pingsan tadi dan di menggendongku

Hyunseo: Ya! (Hey!) Aishh bagaimana kau bisa mendapatkan hatinya secepat ini. Kau tahu dalam waktu dekat ini musuhmu akan bertambah banyak

Me: aihh weooo kenapa
kau menakutiku

Hyunseo: Ytta ya tau tau aja. Taehyung itu artis besar dan fans nya dimana-mana. Jika mereka mendengar Taehyung punya pacar tentu saja kau akan di serang. Dan ya! Kau itu murid baru

Me: Lalu kenapa jika aku murid
baru shibbal

Hyunseo: Tentu saja fans Taehyung ada di sekolah ini dan menerkam mu jika tahu murid baru telah mengambil posisi sebagai cewek most wanted

Heol! Aku terkesiap membacanya pesan dari Hyunseo. Benar saja di kehidupan sebelumnya dan sekarang aku menjadi cewek most wanted yang digandrungi orang-orang tampan seperti Taehyung.

"Jia? Kau tidak menjawab pertanyaan ku"

Ragu, dia menegur ku sambil menyodorkan semangkok makanan.

Aku meletakkan ponsel di atas nakas dan beralih menatap pria sok peduli di hadapan ku.

"Ah ne (Ah iya) apa pertanyaan mu, ku kira aku tidak membuka sesi pertanyaan" jawabku sederhana

"Sudahlah lupakan tidak penting juga, ayo makan itu keburu dingin"

October/7th/2023

Yuli Markhamah

Terpaut [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang