08 | Kue beras

64 48 1
                                    

"Emmm enak! Kau mendapat kue ini dimana?" Tanyaku kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emmm enak! Kau mendapat kue ini dimana?" Tanyaku kagum

"Ibuku, kau tau toko kue terkenal di Daegu? Itu milik eomma " sahutnya bangga

"Percayalah, Taehyung hanya menipumu"

Kali ini Jimin bangkit dari kursinya untuk mencoba setidaknya secuil kue beras enak itu, Taehyung yang mendapati tangan Jimin akan mengambil kue nya lantas menepis dengan kasar.

"Aih! Waeoo! Aku lapar kau tau"

Pria yang di perlakukan kasar itu mendengus kesal, alis kanannya dinaikkan seraya mengerucutkan bibirnya.

"Makan saja ke kantin babo (bodoh), kenapa harus mencuri makanan Jia!"

Taehyung memekik seperti seorang fangirl saat konser, tangannya juga mendekap kue beras itu sampai jauh dari jangkauan Jimin.

"Aku tidak suka ke kantin, aku membenci pria maskulin yang jualan cumi itu, ayolaah "

Jimin tak mau mengalah, lantas ia mengatupkan kedua telapak tangannya memohon, lagi-lagi aku menjadi sosok pendiam yang suka berdiri.

"Dangsin-eun geunyang tteonal su isseubnika!"  (bisakahh kau pergi saja!!) Kesal Taehyung

"Sirheo...." (aku tidak mau)

Mereka berdua terus melanjutkan perdebatan. Taehyung yang pelit dan Jimin yang lapar.

Aku yang berdiri diantaranya melerai keadaan.

"Jeogi, " (permisi)
Ucapku lirih seraya mengacungkan tangan seperti ingin menjawab soalan, namun berhasil meredakan adu mulut kedua pria itu. Sontak pandangan Taehyung dan Jimin terhenti ke arahku, menunggu kelanjutan cerita.

"나는 화장실 에 가고 싶어요"
[Naneun hwajangsil-e gago sip-eo]
(Aku ingin ke toilet)

Aku sudah mendapat celah untuk kabur dari mereka, keluar dari tempat ini untuk kemudian beralih ke kantin, aku sangat lapar.

Belum saja mereka mengiyakan pernyataanku, ponselku berdering . Oh! Ternyata Hyunseo!

"Yeoboseo" (halo)
Kataku mengangkat panggilan Hyunseo.
Aku menengok jam tangan yang melingkar dipergelangan tanganku yang menunjukkan lima menit lagi bel masuk akan segera berbunyi.

"Ya! Jia-ssi kemarilah, aku sudah memesankan makan siangmu" ucap suara diseberang sana, aku memicingkan mataku ke Taehyung dan Jimin.

"Iya, baiklah aku datang" sahutku.

Mereka berdua menatapku nanar seiring tangan Jimin yang merogoh dekapan Taehyung yang berisi kue rebutan itu.

Lalu aku menghela napas panjang, membenarkan rok kotak-kotak yang kupakai sembari menyelipkan ponselku ke saku baju.

Aku berdehem, itu menyadarkan Taehyung akan tangan Jimin yang nekat.

"Apa yang kau lakukan? Kau menyentuhnya?eoh! Dengarlah aku ini masih suci"

Ia berdiri, menghempas kuenya seraya menyilangkan kedua tangannya didepan dada seolah Jimin telah mencabulinya.

"Maaf, tapi aku pergi dulu annyeong!" 

Kataku sambil melambaikan tangan, yang kulihat dari ekor mataku hanya dua pria ricuh itu terdiam cengo.

Sesampainya dikantin susananya sudah lengang, para murid juga bahkan berlalu lalang menjauhi kantin. Tapi tidak dengan dua sejoli dipojok kantin . Tanggapan mereka malah membosankan dengan kedatangan ku.

Jangmi menyeruput habis Avocado Juice nya,

"Kau kemana saja?" Mereka lantas menyerangku

"Sama siapa?"

"Ngapain aja"

"Biarkan aku makan dulu" ucapku dibarengi dengan mengambil sumpit didepanku, ada beberapa menu dinampan, ada nasi, sup, daging, kimchi,  bibimbap daaannnn...

"Cumi kering! Eodiya?? (Dimana?)"

Bahuku langsung melorot, cumi kering limited edition sudah gugur hari ini. Semua gara-gara Kim Taehyung!!!

"Ya! Kkamjagiya!" (Hey! Kau mengagetkanku)
Sahut Jangmi yang sedang menyentil sisa makanan disela giginya.

"Mwo ani goya!" (Apa yang kau lakukan!)
Tambah Hyunseo menimpali.

Aku berjengit mencari chef hari ini. Yang kudengar dia tampan dan murah senyum, pasti di murah cumi juga.

"Cumi kering kuuuuuu" aku berteriak histeris, membanting sumpit yang sudah ku pegang.

Lalu aku mendengar bunyi 'cling cling cling' seperti di film, ibu peri datang.

Benar saja, bukan ibu peri dengan sayap putih dipunggunya atau tongkat ajaib yang dibawa. Justru seorang malaikat dengan proporsi bahu yang tegap dan celemek putih yang membalutnya hingga nyaris sempurna. Senyumnya mengembang tiba-tiba.

Iya.

Ada malaikat dari surga datang membawa setumpuk cumi kering.

"Igo bogoeo (Ini makanlah)" ujarnya.

Lee Min Ho berhasil membuyarkan lamunanku yang berfantasi. Kemudian dia memberi beberapa potong makanan yang ku inginkan itu ke nampanku.

"Kriiiiiiiiing"

Tidak mungkin! Bel sudah berbunyi

Meeheheh .. yang online di dunia oranye boleh gih ikut ngehalu sama aku. (Jalga) selamat malam. ....

September/26/23'

Yuli Markhamah

Terpaut [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang