Bunny's smile merupakan sebuah toko kue kecil yang cukup populer di kota B. Toko tersebut menyajikan berbagai macam jenis kue unik dan cantik. Toko kue itu populer di sebabkan oleh pemiliknya adalah seorang pemuda tampan dan manis.
Nama pemuda itu Alden Godfrey. Seorang anak yatim-piatu. Pemuda itu hidup bersama seorang kakek yang satu tahun lalu meninggal, dan mewariskan toko kue tersebut padanya.
Alden Godfrey memiliki fitur wajah yang bagus. Wajah pemuda itu tampan dan manis. Hidung mancung, bibir mungil seperti buah cherry dan terdapat tahi lalat di ujung bibir sebelah kiri.
Yang membuat orang lain terpesona oleh pemuda itu adalah senyumannya yang sangat manis, terlebih ketika pemuda itu tersenyum akan menampilkan gigi kelinci.
Alden Godfrey menghela nafas panjang saat melihat pemandangan di luar sana, hujan deras. Karena itu hari ini toko kuenya tidak ada pelanggan yang datang.
"Haruskah kita menutup toko untuk hari ini?" Alden Godfrey berkata biasa sambil melirik karyawannya.
"Jangan bos. Tunggu sebentar, aku yakin hujan sebentar lagi berhenti." Seorang pemuda berambut cokelat menjawab. Pemuda itu merupakan teman dekat sekaligus satu-satunya karyawan di toko, bernama Keyla Mehdawi.
"Baiklah. Kita tunggu." Kemudian Alden Godfrey melenggang pergi. Pemuda itu masuk ke dalam ruangan pribadinya.
Pada saat Alden Godfrey akan mendaratkan bokongnya di kursi kerja. Tiba-tiba pintu terbuka dengan keras, Keyla Mehdawi masuk dengan tergesa.
Alden Godfrey tersentak kaget. Dia menatap tajam pihak lain, dan berkata dengan wajah kesalnya. "Bisakah kau membuka pintu dengan perlahan? Kau membuatku terkejut."
Keyla Mehdawi cengengesan. Kemudian pemuda itu berkata dengan heboh. "Bos, mari ke depan. Ada seorang pelanggan."
Wajah Alden Godfrey berubah. Dia tersenyum lebar, dan berkata. "Benarkah? Ayo pergi ke sana."
Keyla Mehdawi mengangguk. Kemudian keduanya bergegas pergi.
......
Alden Godfrey tersenyum sopan pada seorang pria tua yang sedang berdiri di pintu masuk tokonya.
"Selamat datang di Bunny's smile. Silahkan masuk Tuan."
Pria tua itu hanya bergumam. Wajahnya tanpa ekspresi menatap sejenak Alden Godfrey. Kemudian dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam.
Lima menit kemudian. Pria tua itu sudah duduk dengan elegant di kursi. Dia berkata dengan dingin. "Berikan aku kue yang menurut mu paling lezat."
Alden Godfrey tersenyum lebar. Dia dengan cepat mengangguk. "Baik, tuan. Tunggu sebentar."
Sepuluh menit kemudian. Alden Godfrey dan Keyla Mehdawi membawakan pesanan pria tua itu. Setelah itu, menaruh beberapa kue unik di meja pihak lain.
Alden Godfrey berkata dengan sopan. "Silahkan di nikmati, Tuan. Jika menurut anda kuenya tidak enak, anda bisa memberitahu saya. Saya akan mengurangi harganya."
Pria tua itu menatap tanpa ekspresi. Tetapi Alden Godfrey berpikir bahwa tatapan pihak lain sedikit intens.
Pria tua itu mengangguk. "Mn."
Pada saat Alden Godfrey akan pergi. Wajah pria tua itu berubah. Dia berkata dengan dingin. "Kau ingin kemana?"
Alden Godfrey dan Keyla Mehdawi menghentikan langkahnya. Keduanya berbalik badan, menghadap pria tua itu.
"Saya akan pergi. Apa tuan membutuhkan sesuatu?" Alden Godfrey berkata dengan sopan. Dia masih menampilkan senyuman.
Pria tua itu terdiam sejenak melihat senyuman tersebut. Kemudian berkata. "Kemari, dan duduk."

KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kesalahan (Tamat)
Teen FictionSuatu hari Alden Godfrey menemukan kekasihnya bermain dengan orang lain dibelakang. Dengan perasaan sakit hati, pemuda itu pergi mengunjungi bar. Dia berpikir bahwa mengunjungi bar adalah yang terbaik untuk menenangkan hati dan pikiran. Tetapi siapa...