Bab 13 : Mantan kekasih

10.4K 762 5
                                    

"Bunny, buka pintunya." Ghassan Al-zam mengetuk pintu kamar.

Dia ingin sekali mengutuk mulutnya yang sudah mengeluarkan kata-kata tidak senonoh. Seharusnya dia mengatakan seperti itu dalam hatinya.

Bodoh kau Ghassan.

"Tidak! Suami tidur di luar!" Teriak Alden Godfrey dari dalam kamar.

"Maafkan aku. Salah, aku bersalah." Ghassan Al-zam berkata dengan lembut. Dalam hatinya dia berkata.

Tetapi, aku memang benar-benar menyukai bokongnya. Sangat menggoda.

Apa yang dikatakan Ghassan Al-zam memang kenyataannya seperti itu. Selain memiliki fitur wajah yang bagus. Tubuh Alden Godfrey sangat bagus, pinggang ramping dan bokong menggoda seperti buah peach.

"TIDAK! Suami tidak bersalah, bokong-ku yang bersalah!"

Ghassan Al-zam tertegun. Dia ingin sekali tertawa, tetapi takut kelincinya semakin marah. Dia menahannya. Kemudian Ghassan Al-zam mendesah pelan.

"Baiklah. Aku akan tidur di luar. Selamat malam, bunny."

Ketika Ghassan Al-zam baru berbalik, suara pintu terbuka terdengar. Dia berpikir bahwa pemuda itu berubah pikiran, dan mengizinkan untuk tidur di dalam kamar.

Begitu dia berbalik secara mengejutkan pihak lain memegang kerah piyamanya, dan mencium bibirnya dengan tergesa-gesa dan kaku. Untuk sesaat dia terdiam di tempat, karena terkejut. Kedua telinganya memerah.

Kemudian Ghassan Al-zam memejamkan matanya menikmati ciuman kaku tersebut, pada saat dirinya akan membalas ciuman tersebut. Pihak lain langsung melepaskan. Wajahnya langsung suram.

"Ini selimutnya." Alden Godfrey berkata dengan wajah datar sambil memberikan selimut padanya.

Pikiran Ghassan tidak fokus untuk sesaat, akibat ciuman mendadak. Dia hanya menerima selimut begitu saja. Ketika mendengar pintu kamar tertutup, pikirannya kembali sadar.

Dia melengkung bibirnya. Mendesah pelan. Pada akhirnya dia melangkahkan kakinya turun, dan tidur di ruang tengah. Tidur di sofa.

......

Pagi hari berikutnya. Ghassan Al-zam membuka matanya perlahan. Dia merasa sulit untuk bernafas, seolah-olah ada beban di atas tubuhnya. Begitu matanya melihat ke bawah pada tubuhnya.

Dia tertegun melihat tubuh mungil tertidur dengan nyaman di atas tubuhnya. Dia tersenyum tipis, lalu mengecup lembut surai hitamnya.

Merasakan pergerakan dari pemuda. Menandakan bahwa pihak lain akan bangun. Dia kembali memejamkan matanya.

Alden Godfrey membuka matanya, dan menguap pelan. Dia sedikit mengangkat tubuhnya, dan kedua tangannya ditumpukkan pada dada bidang pria tua itu.

Dengan suara yang sedikit serak, efek dari bangun tidur. Dia berkata sambil menyentuh pipi pihak lain dengan lembut. "Suami, apa kau sudah bangun?"

Tidak ada tanggapan dari pihak lain. Alden Godfrey berpikir mungkin dia masih tidur. Begitu dia akan beranjak, sepasang tangan menahan pinggangnya.

Alden Godfrey langsung menatap wajah suaminya.

"Suami? Apa kau sudah bangun?"

"Mn."

Alden Godfrey tertawa kecil. Kemudian dia mendekatkan wajahnya pada wajah pihak lain. Dia mengusap lembut kedua pipinya.

"Bangun. Ini sudah siang."

Ghassan Al-zam tidak menanggapi. Sebaliknya dia mengubah posisi mereka. Sehingga Alden Godfrey berada di bawahnya.

Satu Kesalahan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang