Bab 11 : Apa kau cemburu?

11.2K 842 6
                                    

"Apa kau tahu, bagaimana cara menjadi suami yang baik?" Ghassan Al-zam bertanya biasa.

"Kenapa kau bertanya padaku? Aku tidak tahu soal itu. Aku bahkan belum menikah." Chandra Fernando mendengus kesal.

"Tidak berguna."

"Kenapa kau tidak bertanya pada situs pencarian?"

"Kau benar." Ghassan Al-zam segera mengambil ponsel dan melakukan pencarian.

Chandra Fernando menatap datar. Kemudian dia teringat dengan istri pria tua itu. Dia menarik sudut bibirnya, dan bertanya. "Big brother, darimana kau mendapatkan barang bagus seperti dia?"

Ghassan Al-zam menghentikan jarinya. Dia menatap tanpa ekspresi pihak lain, dan berkata. "Siapa yang kau maksud?"

"Istri-mu."

"Dia bukan barang, sialan."

Chandra Fernando tertawa datar. Dia kemudian kembali bertanya. "Darimana kau mendapatkannya?"

"Dari bar."

Chandra Fernando tertegun. Dia terdiam sejenak. Kemudian Dia berpikir bahwa istri pihak lain seorang pekerja seks.

"Jadi, selama ini kau selalu melakukan one night stand dengan dia. Lalu kau jatuh cinta padanya, apakah begitu?"

Ghassan Al-zam langsung menatap dingin pria itu. Lalu berkata sambil mengeluarkan sebuah pistol dari balik meja kerjanya. "Chandra, apa kau sudah bosan hidup?"

Chandra Fernando terkejut. Wajah pria itu langsung pucat. Dia berkata sambil tertawa datar. "Tenang, big brother. Aku hanya berbicara asal. Maafkan aku."

"Lebih baik kau keluar dari ruangan-ku. Kenapa kau selalu kemari, sialan?"

Chandra Fernando mendengus. "Sangat membosankan di perusahaan-ku."

Ghassan Al-zam tidak menanggapi. Dia kembali melakukan pencarian, dan menaruh pistolnya di atas meja.

Chandra Fernando memikirkan sesuatu. Tiba-tiba dia menyeringai, dan menatap pria tua itu.

"Big brother, bagaimana kalau aku merebut pemuda itu dari-mu?" Chandra Fernando berkata sambil beranjak dari duduknya.

Ghassan Al-zam menarik sudut bibirnya. Dia beranjak dari duduknya, dan menatap dingin pihak lain.

"Sebelum kau merebutnya dariku. Aku pastikan kau sudah tidak lagi berada di dunia." Ghassan Al-zam berkata dingin sambil menarik pelatuk pistol.

Kemudian dia mengarahkan pistol tersebut pada Chandra Fernando.

"Keluar."

Chandra Fernando terdiam sejenak. Kemudian dia langsung tertawa kencang.

"Big brother, aku hanya bercanda. Kau posesif sekali."

Melihat tatapan tajam dari pihak lain. Chandra Fernando menelan jakunnya. Dia tertawa canggung, dan berkata. "Baiklah aku akan keluar."

Pria itu langsung berlari. Tetapi pada saat mencapai pintu, Chandra Fernando berhenti.

"Big brother, aku pastikan. Aku akan merebutnya darimu."

Setelah mengatakan seperti itu. Dia langsung menutup pintu dan keluar dengan terburu-buru. Tepat setelah itu, sebuah peluru melesat pada pintu tersebut.

Di lorong perusahaan.

Alden Godfrey menghentikan langkahnya. Begitu dia mendengar suara tembakan dari ruang kerja suaminya.

Takut terjadi sesuatu. Pemuda itu bersiap untuk berlari. Tetapi dia urungkan saat melihat Chandra Fernando tertawa keras. Dia segera mendekati pihak lain.

Satu Kesalahan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang