Bab 27 : Penculikan (2)

6.2K 534 7
                                    

Lima belas jam kemudian. Di rumah sakit, Ghassan Al-zam mengamuk ketika dia mendengar bahwa seseorang menculik pemuda. Penampilan pria tua itu sedikit memprihatinkan kepalanya dibalut perban berserta tangan kanannya.

"Bagaimana bisa seseorang membawa istriku, apa yang kalian lakukan hah?!" Ghassan Al-zam membentak para anak buahnya berserta asisten.

Mereka hanya menundukkan kepalanya melihat bosnya marah besar. Mereka kembali tersentak kaget saat mendengar suara barang terlempar hingga pecah, pelakunya tidak lain adalah bos mereka.

Ruangan tersebut sudah berantakan oleh barang pecah, yang menjadi korban kemarahan pria tua itu.

"Maafkan kami bos. Ketika kami sampai di sana, kami tidak melihat Nyonya. Kami hanya melihat jejak kaki seseorang, saat salah satu dari kami mengikuti jejak tersebut. Tetapi tidak menemukan apa pun." Kata asisten pribadinya.

Ghassan Al-zam mendengus dingin, dan berkata, "Pergi temukan istriku, jika dalam lima hari tidak menemukan istriku, kalian akan dapat akibatnya."

Mereka semua mengangguk serentak, para anak buahnya bergegas pergi keluar berserta tangan kanannya yang tidak lain adalah asisten pribadinya.

Tersisa Sekretaris Yu dan dokter Reno. Kemudian Ghassan Al-zam berkata tanpa ekspresi pada sekretaris Yu, "Aku tidak akan pergi ke perusahaan selama beberapa hari ke depan, jadi kau yang akan mengurus perusahaan. Jika terjadi sesuatu, beritahu aku secepat mungkin, mengerti."

Sekretaris Yu menundukkan kepalanya, dan mengangguk, "Mengerti Tuan."

"Sekarang, kau boleh pergi."

Tanpa mengatakan apapun, dengan sopan pria itu meninggalkan ruangan tersebut, tersisa dokter Reno.

"Sebaiknya, kau beristirahat. Walaupun lukamu tidak parah, kau butuh istirahat." Kata Dokter Reno.

"Istirahatku tidak akan tenang, jika istri kecilku belum di temukan." Ghassan Al-zam menatap dingin pada temannya itu.

Dokter Reno memutar bola matanya malas, "Terserah kau saja, jika kepalamu masih terasa sakit beritahu. Aku ada di ruangan sebelah, dan jangan lupa untuk mengganti beberapa barang yang kau lempar hingga pecah."

Ghassan Al-zam hanya mendengus dingin. Setelah kepergian pihak lain, dia segera menelepon seseorang.

[ Chandra, aku butuh bantuan-mu. Aku berada dirumah sakit xx, cepat datang kemari. ] Tanpa menunggu pihak lain menjawab, dia langsung menutup ponselnya.

Ghassan Al-zam menghela nafas berat, kemudian dia menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang rumah sakit, dan memejamkan matanya.

Bunny, aku berharap kau baik-baik saja, maafkan aku, gagal melindungi-mu.

Wajah Ghassan Al-zam semakin tidak begitu baik, setelah mengingat bahwa pemuda tengah hamil, bagaimana jika terjadi sesuatu pada kehamilannya? Dia mengambil vas bunga dan melemparnya hingga pecah.

"Sialan! Brengsek!"

Dia berharap tidak terjadi sesuatu pada anaknya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka, Chandra Fernando dan Keyla Mehdawi masuk ke dalam.

Ghassan Al-zam mengerutkan alisnya, menatap aneh mereka berdua, dia kemudian bertanya, "Kenapa kau mengajak dia?"

Chandra Fernando tersenyum, dan menjawab, "Dia adalah kekasihku, tentu saja aku harus membawanya."

Kemudian pandangan pria itu tertuju pada penampilannya, terkejut dan bertanya, "Big brother, bagaimana bisa kau terluka seperti ini? Apa yang terjadi?"

"Tidak usah banyak bertanya, aku ingin kau membantuku mencari istri-ku, seseorang telah menculiknya."

Satu Kesalahan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang