Bab 20 : Adegan Erotis

11.9K 712 5
                                    

Ghassan Al-zam menendang pintu kamar dengan keras, sambil mencium bibir mungil pemuda dengan nakal dan agresif dalam gendongannya. Dia berpikir ketika mereka sudah melakukan seks di mobil, pemuda berhenti menggodanya tetapi pihak lain tidak berhenti.

Pria tua itu langsung melempar pemuda pada tempat tidur. Dia tertegun melihat penampilannya saat ini. Bibir mungil berwarna merah mengkilap, wajah memerah dan matanya sedikit mengeluarkan air.

Penampilan tersebut membuat juniornya semakin mengeras. Tanpa berpikir panjang, dia langsung membuka celananya dan mengungkung tubuh pemuda serta mencium bibirnya dengan kasar dan agresif.

Satu tangan mengusap lembut pinggang ramping pemuda dan tangan yang lainnya menahan berat tubuhnya agar tidak terlalu menindih tubuh pihak lain.

Ujung lidah pria tua itu membuka paksa gigi pemuda dan mengaitkan pangkal lidahnya, menjalin, menghisap sehingga membuat suara air.

Merasa ciuman itu terlalu sederhana. Pria tua itu menghisap bibir bawah pemuda. Kemudian bibir pria tua itu berpindah pada pelipis pemuda dan menciumnya, lalu turun pada leher putihnya. Dia menghisap, menggigit dan menjilati. Sehingga menimbulkan bekas tanda merah.

Di lain sisi, jarinya berusaha untuk melonggarkan area belakang pemuda. Pada awalnya dia hanya menggunakan satu jari, lalu berlanjut dua jari dan terakhir tiga jari. Walaupun dia sudah melakukan tindakan seperti ini saat melakukan seks di mobil. Tetapi area belakang pemuda kembali mengencang.

Setelah puas mencium leher putih pemuda. Bibir dingin pria tua itu mulai turun pada dada, perut, dan pinggang. Dia mulai mencium, menghisap, menggigit dan menjilati area tersebut. Sehingga tanda merah memenuhi tubuh pemuda.

Alden Godfrey hanya bisa mengerang pelan, ketika pihak lain melakukan tindakan tersebut. Kedua tangannya mencengkram bahu lebar pria tua itu.

......

"Ah!"

Alden Godfrey mengerang keras saat benda keras dan panjang mulai memasuki tubuhnya. Kedua tangannya sudah memeluk erat bahu pihak lain.

Melihat wajah pemuda terlihat kesakitan. Ghassan Al-zam mencium lembut kedua mata pemuda dan keningnya, sambil perlahan mendorong pinggang-nya agar juniornya semakin masuk ke dalam tubuh pemuda.

Setelah benda tersebut masuk ke dalam tubuh pemuda sepenuhnya. Ghassan Al-zam mendekatkan wajahnya pada telinga pemuda dan berbisik lembut sambil menggigitnya. "Bolehkah aku bergerak?"

Alden Godfrey mengangguk pelan. Pemuda itu menggigit bibir bawahnya dengan kedua tangannya memeluk erat bahu pihak lain.

Ghassan Al-zam tersenyum lembut, dan mencium keningnya dengan lembut. "Terima kasih."

Perlahan pinggang pria tua itu bergerak. Ghassan Al-zam menatap lembut pemuda di bawahnya yang sedang menutup matanya dengan lucu. Dia hanya terkekeh pelan.

Kemudian dia melepaskan kedua tangan pemuda yang memeluk erat bahunya. Dia meletakkan kedua tangan pemuda di sisi kepalanya. Lalu dia menggenggam erat tangan tersebut, dengan tangan besarnya.

Ketika pihak lain mulai menggerakkan pinggangnya dari perlahan menjadi sedikit cepat. Alden Godfrey langsung mengkaitkan kedua kakinya pada tubuh pria tua itu.

"Buka matamu, sayang." Ghassan Al-zam berkata dengan suara dalam terkesan lembut.

Mata pemuda perlahan terbuka. Dia tertegun melihat pihak lain. Saat ini penampilan suaminya benar-benar sangat tampan dan seksi. Terlebih pihak lain sedang menatapnya sambil tersenyum lembut. Membuat dia harus memalingkan wajahnya karena malu.

Ghassan Al-zam mengerutkan alisnya melihat tindakan pemuda tersebut. Kemudian dia melepaskan satu tangannya dan memegang lembut pipi pemuda agar menghadapnya.

Satu Kesalahan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang