Bab 19 : Pengaruh Afrodisiak

10K 693 8
                                    

Alden Godfrey dan Ghassan Al-zam langsung mengalihkan pandangannya pada asal sumber suara tersebut. Ketika mengetahui siapa yang memanggilnya, wajah Alden Godfrey berubah datar. Dia memutar bola matanya malas.

"Bunny, apa yang kau lakukan disini? Dan kenapa kau bersama Tuan Ghassan." Alex Turner bertanya dengan matanya berbinar menatap pemuda.

Ghassan Al-zam menatap dingin pemuda tersebut. Dia semakin merangkul erat pinggang Alden Godfrey.

"Bukan urusanmu." Alden Godfrey menjawab dengan nada ketus.

Alex Turner tidak peduli dengan hal tersebut. Dia mengerutkan alisnya, ketika pandangannya tertuju pada lengan pria tua itu yang merangkul mesra Alden Godfrey. Wajahnya langsung berubah dingin.

Ghassan Al-zam menatap lembut pemuda, dan bertanya. "Apa bunny mengenal dia?"

"Aku tidak mengenalnya."

Ghassan Al-zam menarik sudut bibirnya. Kemudian dia menatap dingin Alex Turner dan berkata. "Dia bilang tidak mengenal-mu. Sebaiknya kau pergi dari sini."

Alex Turner tertawa dingin mendengarnya. Dia menatap tajam keduanya dan berkata dingin. "Permisi Tuan Ghassan, dia adalah mantanku."

Ghassan Al-zam menaikan salah satu alisnya. Dia kemudian mengangkat salah satu kakinya dan menopangnya dengan kaki lain. Dia berkata. "Benarkah? Kau mungkin hanya seorang mantan. Jadi tidak ada salahnya bunny-ku melupakan mantannya."

"Bunny-ku?" Alex Turner menatap bingung Alden Godfrey. Seolah-olah dia meminta penjelasan terhadapnya.

Alden Godfrey berdehem. Kemudian dia berkata dengan wajah tanpa ekspresi. "Pria tua yang kau panggil Tuan Ghassan ini. Dia adalah Suamiku. Aku sudah menikah dengannya."

Ghassan Al-zam. "..."

Alex Turner. "..."

Alex Turner terdiam sejenak. Kemudian dia tertawa rendah. Menurutnya ini sangat lucu. Lalu Wajahnya langsung berubah kembali datar ketika dia membuka suaranya.

"Apa kau mencoba menipuku?"

"Kau tidak percaya bukan?" Kata Alden Godfrey.

Alex Turner mengangguk dengan kaku.

Tanpa mengatakan apapun lagi. Alden Godfrey langsung menatap pria tua itu, dan menangkup rahangnya. Kemudian dia segera menempelkan bibirnya dengan bibir pihak lain. Lalu sedikit menggerakkan bibirnya dengan lembut.

Ghassan Al-zam sedikit terkejut. Dia menarik sudut bibirnya, dan membalas ciuman tersebut. Keduanya larut dalam ciuman, mengabaikan Alex Turner yang mengepalkan tangannya dengan wajah memerah karena menahan amarah.

"Bagaimana? Apa kau masih belum percaya?" Kata Alden Godfrey setelah melepaskan ciumannya.

Alex Turner tertawa dingin. Dia berkata dengan wajah tanpa ekspresi. "Selera-mu sangat buruk, bunny. Kau memilih pria tua, orang yang sangat berbahaya."

Alden Godfrey mendengus dingin, dan membalas. "Dia memang sudah tua. Tetapi penampilannya tidak terlihat tua. Dia baik padaku dan perhatian. Tidak seperti-mu bermain dengan orang lain dibelakang."

Wajahnya Alex Turner berubah. Dia mendengus dingin, dan berkata. "Aku tidak akan menyerah padamu bunny, dan berhati-hati dengan SUAMI-mu."

Ketika pihak lain sudah pergi. Alden Godfrey langsung menghela nafas lega. Kemudian dia melirik suaminya, terkejut wajah pihak lain terlihat tidak begitu baik.

Dia bertanya dengan hati-hati. "Suami, apa kau baik-baik saja?"

Pria tua itu menjawab tanpa melirik sedikit pun pemuda. "Pria tua ini tidak baik-baik saja."

Satu Kesalahan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang