Bab 31 : Selamat ulang tahun Suamiku

7.8K 527 4
                                    

Alden Godfrey terus berlari ketika mendengar suara teriakan dari Alex Turner, dia benar-benar ketakutan sekarang. Karena pihak lain sepertinya benar-benar marah besar.

Dia berharap suaminya cepat menemukan dirinya, untuk itu dia mengaktifkan lokasi pada ponselnya agar pihak lain dengan mudah menemukan keberadaanya.

Karena kondisinya sedang hamil, dia mudah kelelahan, untuk itu dia berisitirahat sejenak, bersandar pada pohon.

"Jika dalam empat puluh menit ayahmu tidak datang atau pun datang terlambat, kita harus memberikan hukuman padanya, oke." Alden Godfrey berkata sambil mengusap lembut perutnya.

Baru saja dia beristirahat sejenak, suara Alex Turner kembali terdengar. Kemudian dia merapatkan tubuhnya pada pohon, bersembunyi.

Tidak lama kemudian, suara langkah sepatu mendekat, dia menahan nafas berharap keberadaannya tidak ditemukan oleh pemuda itu.

"Bunny keluarlah! Mari kita mati bersama dan hidup bersama di alam lain." Kata pemuda itu dengan senyuman gila menghiasi wajahnya.

Alden Godfrey kemudian mencoba untuk mengintip, wajahnya langsung berubah pucat dan tubuhnya bergemetar saat melihat pemuda itu membawa kepala seseorang yang sudah hancur, yang tidak lain adalah kepala Roxie Rochester.

"Bunny! Lihat, aku sudah membunuh pemuda itu, jadi tidak akan ada yang menggangu hubungan kita lagi." Alex Turner mengangkat kepala tersebut.

Alden Godfrey langsung menutup mulutnya, air matanya keluar. Dia benar-benar ketakutan.

Suami, dimana kau? Tolong aku.

"Bunny, aku mendengar dari dokter Lux bahwa kau sedang hamil. Apa itu anak dari pria tua itu? Jika itu benar, bolehkah aku membunuhnya." Alex Turner mengeluarkan sebuah pisau.

Alden Godfrey mendengus, dia sudah menduga hal ini akan terjadi.

Dokter sialan!

"Bunny, jika anak itu lahir. Aku berpikir bahwa anak itu tidak akan berguna di masa depan, mari kita bunuh saja. Gugurkan dia, bunny!" Alex Turner memutar pisaunya sambil mengamati sekeliling.

Kedua tangan Alden Godfrey mengepal, dia marah besar. Kali ini tidak ada rasa takut pada pemuda. Wajahnya benar-benar memerah padam akibat marah.

"Terlebih pria tua itu, dia sangat bodoh. Setelah aku membunuh keturunannya, aku akan membunuh pria yang sudah bau tanah itu."

Mendengar hal tersebut, Alden Godfrey semakin memegang sekopnya dengan erat, dia sangat marah besar.

Tidak ada yang boleh menghina anakku dan suamiku.

Pemuda itu beranjak, dia keluar dari pohon dengan mengendap, mendekati pemuda itu, dan ...

Bang

Dengan keras, Alden Godfrey memukul kepala pemuda itu sampai terjatuh tidak sadarkan diri.

Alden Godfrey kembali memukul pemuda itu.

Bang

"Ini untuk anakku!"

Bang

"Ini untuk suamiku!"

Bang ... Bang

"Dan ini untukku, Bajingan! Apa kau berpikir aku tidak memiliki sisi gelap? Kau salah, aku memilikinya, aku ingin sekali membunuhmu. Tetapi aku tidak ingin mengotori tanganku."

Setelah puas memukul wajah dan kepala pemuda itu sehingga mengeluarkan banyak darah dan tidak membentuk wajah tampannya.

Alden Godfrey tersenyum puas, lalu senyuman itu langsung menghilang, dia hanya menatap tanpa ekspresi pemuda itu yang tergeletak tidak sadarkan diri, sambil memegang sekopnya yang penuh darah.

Satu Kesalahan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang