6

63 6 1
                                    

Viktor kembali ditemani oleh beberapa prajurit. Helena mengernyit sesaat. Pasalnya, tak ada Mary disana. Padahal, tadi Viktor pergi bersamanya. Helena cepat - cepat mengambil alih Viktor dari mereka lalu membantunya duduk di sofa.

"Dimana Mary?" Tanyanya singkat.

"Dia kembali ke Monza. Margaret jatuh sakit."

"Sakit apa?"

"Aku tidak tahu. Dia nampak tidak seperti biasanya." Kini giliran Viktor yang berpikir sembari menerawang jauh.

"Kami tadi bertemu di lorong dekat Ruang Kerja Raja. Aku baru saja akan menyapanya, tetapi dia lebih dulu berteriak. Dia seperti orang yang kurang waras akhir - akhir ini. Ku lihat, emosinya sangat labil. Bukankah Margaret kerap memarahi Mary akhir - akhir ini? Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri saat aku mengantarnya kembali ke Monza kemarin." Jelasnya panjang lebar. Helena tak sengaja tertawa miring, membuat Viktor menoleh dengan cepat. Spontan wanita itu kembali memasang ekspresi datar.

"Mengapa kau menertawainya seperti itu?" Tanyanya ketus.

"Tidak ada." Sahutnya tenang.

"Apa ada sesuatu yang tidak ku ketahui tentang istana? Apa ada masalah? Aku baru sadar bahwa tadi aku melihat Panglima Ansel di depan Ruang Kerja Raja tadi."

"Tidak tahu, tanya saja pada Kenneth."

"Berarti kau tahu sesuatu. Katakan padaku." Ujarnya tegas. Para pelayan yang mendengar hal tersebut spontan saling berpandangan satu sama lain. Ya, Viktor dan Helena tak sadar bahwa pembicaraan mereka selalu diawasi oleh pelayan - pelayan yang ada disana karena mereka sebenarnya adalah kaki tangan Margaret. Pekerja Istana memang lebih condong kepada Margaret karena wanita tersebut memang menguasai istana sejak lama.

"Ada masalah besar sebenarnya. Namun jangan beritahu Kenneth bahwa aku yang memberitahumu mengenai hal ini." Helena menarik alisnya serempak sembari menuang teh.

"Masalah apa?" Mimik wajah Viktor berubah serius seketika.

"Salah satu pelayan yang telah keluar dari Istana Godrech menjual informasi mengenai skandal kematian Loise dulu. Dia berkata pada orang - orang bahwa Loise sebenarnya masih hidup, tetapi karena saat itu Margaret telah melakukan kudeta pada Goddam, maka Loise ikut dilenyapkan pula supaya Margaret tetap memegang takhtanya secara absolut. Namun sisi buruknya, orang yang mereka tuduh telah membunuh Loise adalah Kenneth. Dewan Kerajaan Godwhite bahkan berulang kali telah mengirim surat pada Dewan Kerajaan Whitemouttier, menulis mengenai skandal ini dan meminta mereka melakukan tindakan inspeksi kepada raja mereka sendiri, yaitu Kenneth. Bukti - bukti yang ada juga sangat banyak. Pelayan - pelayan yang menyaksikan hal tersebut kebanyakan sudah keluar dari Istana Godrech sehingga mereka akan berkata jujur saat mereka disidang nanti. Kita hanya perlu menunggu hingga bom ini meledak dan Kenneth akan menjadi bahan gunjingan semua orang."

"Ya Tuhan." Viktor bak ditikam oleh puluhan pisau saat ia mendengar kabar tersebut. Hatinya sakit sekaligus kecewa. Ekspresinya menjadi tidak terbaca sama sekali.

"Viktor..."

"Dan kau baru memberitahuku sekarang? Apa kau waras!" Helena adalah orang pertama yang terkena semburan kemarahan lelaki tua tersebut. Bila sudah menyangkut soal keluarganya, Viktor akan menjadi orang yang paling tegas di Istana.

"Jadi itu sebabnya Margaret takut melihatku? Ya Tuhan, masalah apa lagi ini? Mengapa Kenneth selalu diam dan tak memberitahuku bila ada masalah - masalah besar seperti ini! Ada apa dengan orang - orang di Istana ini!" Lelaki itu terus mengamuk sehingga tak ada yang berani mengeluarkan sepatah katapun untuk membalas ucapannya barusan. Bagaimanapun juga, Viktor orang yang disegani di Istana Dakota. Sebelum Kenneth mengambil alih takhta, lelaki tua itu sudah lebih dulu memimpin Whitemouttier selama 50 tahun, masa terpanjang dibanding raja - raja sebelumnya.

THE DAYS : Season 1 - House of ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang