Mary hanya diam saat ibunya menggiringnya menuju sayap barat. Ia bahagia sekaligus merasa bersalah pada ibunya sendiri karena ia telah meninggalkan ibunya dalam waktu yang sangat lama. Bahkan gadis itu masih terngiang - ngiang dengan kejadian tadi pagi yang masih sangat membekas di pikirannya.
"Ibu." Panggilnya pelan. Margaret hanya menoleh sekilas tanpa mengucapkan apapun sehingga Mary lebih memilih menutup mulutnya.
Di wisma, semua orang sedang bingung bukan main karena Margaret pergi begitu saja entah kemana. Kenneth sudah akan memencar prajurit penjaga sebelum ia melihat kedatangan Margaret. Ekspresinya menjadi tak terbaca sama sekali. Bukan karena Margaret, melainkan karena kedatangan Mary yang saat ini sedang bersembunyi di balik punggung ibunya. Gadis itu nampak takut melihat ayahnya sendiri.
"Kau dari mana, Margaret? Aku mencarimu dari tadi." Kenneth mengikuti Margaret masuk saat wanita itu justru melewatinya begitu saja tanpa mengatakan apapun. Karena Kenneth tak sabar sama sekali, ia menarik tangan Margaret begitu saja sehingga mau tak mau Margaret menoleh kepadanya.
"Margaret."
"Mengapa kau meninggalkan Mary selama itu bersama ibumu!" Amuknya spontan. Air matanya mengucur begitu saja tanpa bisa dihentikan. Mary berdiri membatu di ambang pintu. Rasanya ia ingin menangis juga melihat pertengkaran kedua orang tuanya.
Di detik yang bersamaan, Archer muncul bersama Panglima Cedric. Melihat keberadaan Mary disana bukanlah pertanda bagus sehingga mereka menunggu di ambang pintu. Mary merasa semakin kalut saat ia melihat kakaknya sendiri menjaga jarak darinya.
"Aku tahu kau sudah mengetahui hal ini, tetapi aku akan menegaskannya lagi padamu." Suara Margaret memelan. Namun di kalimat selanjutnya, ia membentak Kenneth jauh lebih keras daripada amukan pertamanya tadi.
"Aku sangat benci kepada ibumu! Mengapa kau tidak becus untuk menjauhkan ibumu dariku! Mengapa ibumu masih bisa berkeliaran di Istana ini padahal kau sudah menyegel Burrow! Mengapa sekarang hukum yang kau keluarkan terlihat sangat lemah! Dimana wibawamu sebagai raja!"
Margaret terus meluapkan emosinya yang selama ini ia pendam. Semua orang terdiam mendengar amukan Margaret. Bahkan menurut Panglima Cedric, itu adalah kemarahan terbesar Margaret yang pernah ia lihat seumur hidupnya.
"Ya Tuhan, wanita sialan itu sudah menularkan sakit jiwanya kepadaku. Lihat, dia berhasil mengadu domba orang - orang yang ada di Istana ini. Memangnya dia siapa? Dia hanya wanita yang kebetulan dinikahi oleh seorang raja. Selebihnya, dia hanya wanita menyedihkan. Bagaimana bisa dia menginjak - nginjak harga diriku? Aku anak raja sementara dia hanya anak dari budak kerajaan. Nama keluarganya bahkan tak ada di catatan sejarah manapun!" Margaret berbicara sendiri sembari meninggalkan Kenneth disana. Ralat, ia sebenarnya sedang melangkah menuju kamar. Elise kebetulan ada disana karena ia baru saja mengganti sprei kasur.
"Jangan terlalu dipikirkan, Yang Mulia." Ujar Elise pelan.
"Aku akan pulang ke Godrech daripada aku terus bertemu dengan wanita sialan itu! Ya, berikan saja Istana Dakota untuknya karena dia tidak punya apa - apa selain Istana ini. Aku tidak perlu menunggu belas kasihan orang lain untuk hidup tenang karena aku punya rumahku sendiri di Godrech!" Amukan Margaret semakin tidak terkendali sehingga Elise menutup pintunya dengan cepat. Sementara itu, orang - orang masih tertegun dengan semua ungkapan yang dikatakan Margaret tadi. Itu benar - benar kasar, tetapi lebih mirisnya lagi, apa yang Margaret katakan memang benar. Helena hanya wanita yang kebetulan dinikahi oleh seorang raja.
***
Suasana Burrow sangat tenang seperti biasanya. Viktor sedang duduk di kursi goyang, bersandar dengan mata yang terpejam. Derap langkah kaki yang mendekat telah membangunkannya. Lelaki itu menoleh, mendapati Helena berkaca - kaca disana. Wanita itu datang seorang diri, padahal tadi ia berkata akan mencari Mary.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAYS : Season 1 - House of Chaos
Fiksi SejarahWRITTEN IN BAHASA THIS STORY IS WRITTEN ORIGINALLY BY ME, NO PLAGIARISM ALLOWED *** From The Days Universe THE DAYS : Season 1 - House of Chaos Keluarga Days : Musim 1 - Rumah Kehancuran *** Tak ada lagi kehidupan indah bak dongeng *** Godwhite mema...