2.

473 49 6
                                    

Sean mengerjapkan matanya, dia sungguh pusing karna pingsan dua kali.

Seakan sadar dia segera beranjak.

"Eh lo udah sadar."

Sean menolehkan kepalanya mendapati Harish yang berada di sampingnya.

"Minum dulu." Harish memberikan gelas yang berisikan air putih kepada Sean yang diterimanya.

Dengan sekali tengak minum itu sudah kandas habis.

"Haus Pak, gegara pingsan dua kali." Guyon Harish terkekeh pelan.

Sean menatap Harish dengan serius.

"Harish gue mimpi aneh." Ucap Sean, membuat Harish menatapnya tanpa minat.

Setau dari penjelasan orang-orang tadi kalau Sean sahabatnya ini tengah melupakan keluarganya sendiri.

"Mimpi apaan? Mimpi lo nikah sama Rena trus punya anak tiga?" Ujar Harish membuat Sean menatap sahabatnya dengan raut wajah tak percaya.

"Ko lo bisa tau, demi apa gue nikah sama Rena yang sama sekali gaada di list gue selama ini." Ujar Sean masih tidak terima kalau dia nikah sama Adrena.

"Tapi emang itu beneran bego." Celetuk Harish memukul kepala Sean, berharap kalau sahabatnya itu mengingatnya.

"Hah!"

"Hah hah mulu, gue jejel daun pisang juga nih mulut lo lama-lama." Kesal Harish.

"Harish gue mimpi, ko lo malah anggep serius sih." Ujar Sean yang masih kekeuh kalo tadi dia itu mimpi aneh yang membuatnya merinding seketika.

"Gue serius, lo yang bercanda." Jawab Harish dengan cepat.
"Rena itu istri lo, dan ketiga bocah tadi anak-anak lo. Parah banget lo ga ngenalin mereka." Lanjutnya menjelaskan membuat Sean melebarkan matanya.

"Apa!"

"Pingsan lagi gue tonjok beneran." Harish mengancam dengan memperlihatkan bogeman tangannya.

"Sadis."

Harish mendengus, "Kalo lo ga inget, sini gue ceritain kisah lo dengan senang hati." Ujar Harish, Sean hanya diam dia tidak mengiyakan atau pun menolaknya.

"Lo sama Rena udah nikah 11 tahun-"

"APA!"

Harish memukul kepala Sean dengan tidak berperasaan, membuat sang empu mengaduh pelan sambil mengusap belakang kepalanya.

"Diem dengerin gue! Jangan motong cerita gue kalo gamau gue tabok lagi."

Sean merengut kesal tapi dia nurut.

"Kalian menikah juga karna perjodohan, awalnya lo nolak secara Rena musuh bebuyut lo dari SMK. Tapi lo terpaksa juga karna di ancem warisan." Jelas Harish.

Sean hanya diam menyimak.

Oh perjodohan, mangkanya dia sempet ga percaya kenapa bisa nikah sama Adrena karna emang bener kata Harish kalo mereka berdua itu musuh bebuyut dari SMK, dia and the geng suka ngusilin gengnya si Adrena.

"Terus."

"Ya yaudah kalian menikah lah, gua ngira hubungan pernikahan atas perjodohan dengan musuh sendiri bakal sebentar seumur jagung. Nyatanya sampe sekarang lo masih mempertahankan pernikahan kalian." Jelasnya lagi dengan menampilkan senyumannya.

"Ko bisa." Gumamnya pelan tapi di dengar oleh Harish membuat pria itu terkekeh dengan menepuk bahu sahabatnya berkali-kali.

"Gue aja gatau, yang tau kan cuman lo." Ujarnya.

Sean menatapnya, dia gatau apapun sumpah! Ini aja percaya ga percaya dia denger ceritanya.

Sulit di mengerti gengs.

Amnesia? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang