16.

443 38 11
                                    

18+

.

Waktu terus bergulir suara desahan masih terdengar dari salah satu kamar rumah pengantin baru tersebut.

"Hahhh Renhhh." Sean meracau memanggil nama Adrena, dia masih terus bergerak diatas tubuh Adrena yang terus merintih dengan desahan nikmatnya.

Lalu Sean mengangkat tubuh Adrena sehingga perempuan tersebut ada di atas pangkuannya, gantian Adrena yang bergerak memaju mundurkan tubuhnya dengan tangannya yang bersandar di kaki Sean sehingga dadanya membusung membuat Sean dengan cepat meraih dengan bibirnya menghisap dan kembali memberi tanda disana.

Lalu Adrena memeluk tubuh Sean yang tengah menatapnya, wajah Adrena begitu seksi matanya terpejam mulutnya sedikit terbuka disertai erangan-erangan kecil seakan menikmati semuanya.

"Ouhhh Seanhhh."

"Lebih cepat sayang." Sean membantunya, merasa kalau Adrena hampir kembali sampai.

"Ahhh Seanhhh." Adrena merintih ketika hampir sampai, Sean terus bergerak samakin cepat dia pun sama hampir sampai.

"Shhhh bersama Renhhh arghhh."

Beberapa kali hentakan keras mereka mendesah panjang, Adrena lemas memeluk tubuh Sean. Sedangkan pria tersebut berusahan menahan tubuhnya supaya tidak ikut ambruk karna kelelahan.

Sean menyingkirkan rambut panjang Adrena yang menghalangi bahu polosnya, dia menciumnya sesekali memberinya tanda. Padahal sudah banyak tanda yang Sean berikan di tubuh Adrena.

"Sean udah." Ucapan Adrena terdengar lirih, karna dia benar-benar lelah.

"Mamah lo beneran kasih obat kuat sama gue, mangkanya gue masih kuat ini." Ujar Sean masih terus mencium tubuh polos Adrena.

"Tapi gue udah ga Sean." Karna memang bener dia sepertinya udah ga ngerasain hal aneh lagi di tubuhnya, malah dia ngerasa remuk. Wajar Sean melakukannya sampe di ulang tiga kali!

"Ayolah Ren sekali lagi, efek gue masih ada ini." Ujar Sean dia bahkan kembali menggesekan miliknya yang masih didalam milik Adrena.

"Ahhh Sean!" Geram Adrena, tapi tubuhnya tidak bisa menolak itu yang membuatnya kesal.

"Kalo gitu gue aja deh yang gerak, lo tinggal nikmatin aja." Sean yang masih semangat itu kembali menidurkan Adrena.

"Sean!"

Adrena tersentak ketika Sean kembali bergerak dan ini seperti terburu-buru.

"Iya sayanghhh, ahhh ini enak Renhhh." Racau Sean ketika kembali merasakan kenikmatan dari tubuh Adrena.

Sedangkan Adrena hanya mendesah pasrah akan kekuatan Sean yang tak ada habisnya.

Desahan keduanya kembali terdengar, efek jamu yang Mamah Adrena kasih membuat mereka terpaksa melakukan ini semua.

Mereka berdua seperti di jebak, padahal Mamah Adrena hanya ingin yang terbaik untuk keduanya, bukan maksud apa-apa dia memberikan keduanya jamu tersebut.

Yang di fikirkan Mamah Adrena mereka harus lebih berusaha untuk segera memberikan cucu, padahal tidak tau saja kalo itu adalah hal pertama yang mereka lakukan setelah 5 bulan pernikahan.

Gatau deh besok ada penyesalan di antara keduanya atau tidak.

.

Pagi hari.

Amnesia? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang