4.

406 51 10
                                    

Ceklek.

Pintu yang di yakinkan kamar mereka menbuat Sean menahan degup jantungnya yang berdetak dengan kecang.

Ini dia ga di lecehinkan nanti?

Yang ada lo ogeb yang ngelecehin Adrena.

Adrena masuk duluan diikuti Sean yang berjalan dengan pelan masih ragu buat masuk apa ga.

Tapi dia selalu inget kata Harish kalo dia itu udah NIKAH catat!

Jadi santai ae ga sih.

Setelah menutup pintu Adrena berjalan mendahului Sean yang terpaku melihat isi kamarnya.

Seperti kamar yang biasanya terdapat ranjang besar di tengah dan beberapa furniture lainnya disana, memang tidak sebesar kamar anak-anak tapi segini cukup besar untuk di huni dua orang saja, ada sofa panjang dan singel juga di sana dekat jendela.

Seperti kamar yang biasanya terdapat ranjang besar di tengah dan beberapa furniture lainnya disana, memang tidak sebesar kamar anak-anak tapi segini cukup besar untuk di huni dua orang saja, ada sofa panjang dan singel juga di sana dekat jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adrena sudah duduk di tepi ranjang sedangkan Sean masih stuck tak jauh dari ranjang.

Dia melihat bingkai foto besar di atas ranjang tidur, itu foto pernikahan.

Sean melihat dengan seksama, memang terlihat mereka sedikit agak canggung karna bagaimana pun seperti kata Harish kalau mereka itu di jodohkan jadi kerasa sih ya sama dia waktu itu gimana rasanya nikah sama musuh sendiri akward banget pasti.

Tuh kan dia semakin penasaran gimana ceritanya dia sampe jadi bucin sama Adrena, pasti perempuan itu tau kan?

Sean yang melihat Adrena berjalan mendekat dan turut ikut duduk di sampingnya.

"Jadi kamu mau denger cerita aku kaya gimana?" Tanya Adrena menatap suaminya yang canggung dengan dirinya.

Sumpah Adrena jadi ngerasa kalo Sean kembali seperti awal mereka nikah, tapi pas awal pria itu nyebelin ga kaya sekarang yang enggan dekat dengan dirinya.

"G-gue- eh a-aku mau denger cerita dari awal, biarpun nanti masih ga inget seengganya jadi tau orang-orang rumah ini gimana." Ujar Sean yang memberanikan diri untuk berhadapan dengan Adrena.

"Beneran ya kamu ga inget kita semua?" Ujar Adrena dengan sendu membuat Sean gelagapan.

"A-aku inget kamu Ren, tapi ga sama tiga anak itu." Ujar Sean.

"Berarti kamu ga inget pernikahan kita?" Tanya Adrena dan di balas anggukan oleh Sean.

"Yaudah lah mau diceritain juga kalo ga inget ngapain." Ujar Adrena membuat Sean menggelengkan kepalanya dengan kuat.

"Kalo gitu ceritain anak-anak aja deh." Ujar Sean.

"Anak-anak?"

"Iya aku gatau mereka, dari nama, umur, hobby, apa yang ga di suka sama disukain mereka. Ceritain tentang mereka aja." Sean begitu penasaran dengan anak-anak tersebut.

Amnesia? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang