Bonus Chap II.

384 32 2
                                    

Adrena sedang duduk di depan tv.

Dia mau nelpon Sean, tapi takut ganggu. Karna pria itu pasti sedang ngajar di jam segini.

Tapi juga dia lagi pengen banget nih.

Dia nyoba aja deh, kalo ganggu bakal langsung di matiin aja.

Lalu Adrena menelpon Sean.

Butuh waktu sampai sambungannya tersambung, tapi tak lama Sean mengangkatnya.

"Hallo Sean."

"Kenapa?"

"Sean gue telpon gini ganggu ga, kalo ganggu gue matiin aja."

"Ga, gue udah izin tadi buat angkat telpon."
"Kenapa?" Sean kembali bertanya karna Adrena jarang menelponnya ketika sedang di jam mengajar, biasanya hanya mengirim pesan.

"Nanti istirahat bisa nemenin gue ga." Cicit Adrena pelan, dia sampai menggigit bibir bawahnya pelan. Karna takut ganggu Sean banget.

"Mau kemana?"

"Mau makan bakso." Ujar Adrena dengan cepat.

"Makan bakso?" Beo Sean, "Dimana mau nya?" Lanjutnya bertanya lagi, karna tukang bakso banyak kan. Bisa di setiap jalan bisa nemuin tukang bakso.

Adrena tampak berfikir, dimana tempat tukang bakso yang enak. Sampai Sean menyerit bingung kenapa tidak di jawab.

"Rena."

"Sebentar lagi mikir dimana yang enak." Ujarnya membuat Sean yang di sebrang sana hanya tersenyum kecil, membayangkan wajah bingung istrinya yang pasti tampak menggemaskan.

"Tempat biasa aja, ga mau emang?" Tawar Sean karna biasanya kalo Adrena beli bakso di tempat itu mulu, di depan komplek lebih tepatnya.

"Ga ah bosen." Terdengar mendengus Sean tengah membayangkan wajah menggemaskan gimana lagi yang sedang Adrena tunjukan.

Lalu tiba-tiba Adrena teringat akan tempat makan bakso dia bersama Harish.

"Ohh gue mau yang sama Harish waktu itu." Celetuk Adrena membuat Sean yang sedari tadi tersenyum memasang wajah bingung.

Sama Harish?

"Sama Harish? Dimana?" Tanya Sean karna dia memang tidak tau menau masalah itu, dia hanya tau mereka memang pernah makan bakso bareng ketika Adrena sempat salah paham padanya.

"Ada, duh gue lupa lagi dimananya." Ujar Adrena menepuk jidatnya pelan.

"Terus gimana kalo gatau." Sean jadi ikutan bingung.

Adrena tampak berfikir kembali, apa dia nanya Harish aja ya?

"Eh tapi Harish lagi cuti ya hari ini." Celetuk Adrena membuat Sean samakin bingung di buatnya.

"Gatau, emangnya apa hubungannya." Ujar Sean yang ga paham.

"Iya deh kayanya ada dirumah, gue liat tadi pagi ga lama lo pergi mobilnya masih ada. Biasanya kan dia duluan yang berangkat." Jelas Adrena

Amnesia? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang