Bonus Chap V.

249 32 5
                                    

Waktu istirahat.

Sean mendudukan tubuhnya di kursi, lalu dia mengeluarkan tas kecil yang berisikan bekal makanannya.

Akhir-akhir ini Adrena selalu menyuruhnya untuk bawa bekal dan dia hanya bisa menurut, lumayan juga kan dia ga ngeluarin duit buat makan.

Di ruang Guru sekarang hanya ada 1 Guru yang makan disini.

Seperti yang sudah dikatakan kalau tidak semua Guru makan di ruangan, ada yang pulang ataupun makan di luar.

"Wah Pak Sean sekarang kayanya bekel terus ya." Celetuk salah satu Guru Matematika yang ada disana.

"Hehe iya nih Bu dari istri." Ujar Sean.

"Iyalah Pak kalo dah punya bayi mah ga boleh makan asal."

"Bener, mayan juga sama kantong saya ini Bu." Canda Sean.
"Cobain nih Bu, siapa tau enak ntar saya suruh istri saya buka warteg aja depan rumah." Lanjutnya masih dengan guyonan receh.

"Boleh, nanti kalo saya pensiun mau jadi karyawan istri Pak Sean aja lah." Timpalnya membalas candaan tersebut.

"Waduh udah mikir jauh aja ya Bu." Sean tertawa kecil, lalu Ibu MTK tersebut berjalan ke meja Sean, karna hanya ada mereka berdua disana.

Kenan juga tidak tau kemana pria jangkung tersebut istirahat, karna biasanya selalu bersama Sean.

"Masak apa nih?" Ujar Bu Guru nya setelah berada di dekat Sean.

"Kurang tau ya, saya mah tinggal makan doang ini Bu." Sean terkekeh kecil karna dia memang hanya menerima langsung jadi, dan tanpa bertanya apa yang sudah Adrena masak.

Karna apapun yang di masak Adrena pasti dia akan memakannya.

"Duh lucunya, di bikin jadi hidup makanannya tuh Pak." Ujarnya setelah melihat kotak bekal yang sudah di buka oleh Sean

"  Ujarnya setelah melihat kotak bekal yang sudah di buka oleh Sean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lucu emang, saya jadi kaya murid yang lain ini isi bekel nya."

"Gapapa Pak, yang penting enak rasanya. Kan kalo enak di pandang gini jadi ga tega buat nyisain. Itu berarti tandanya Pak Sean harus habisin semuanya." Jelas Bu Guru tersebut.

Sean menganggukan kepalanya membenarkan, karna dia ga mau liat ekspresi kekecewaan di wajah Adrena ketika tau bekal nya tidak habis.

Perempuan tersebut sudah semangat pagi-pagi memasak untuknya, jadi dia harus menghargai usaha dari istrinya ini.

"Saya icip ya Pak."

"Oh iya Bu, lagian ini juga banyak ko. Biasanya ada Kenan tapi gatau kemana tuh orang." Ujar Sean.

"Saya denger sih tadi katanya mau kedepan sebentar, bentar lagi paling nongol orangnya." Ucap Bu MTK sambil memakan makanan dari Sean.
"Heum enak Pak, bener sih ini mah buka warteg geh langsung rame kali." Lanjutnya dengan semangat.

Amnesia? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang